UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH HASIL PANEN SAYURAN SEBAGAI PUPUK KOMPOS
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i3.7748Keywords:
vegetable waste, fermentation, compost.Abstract
Abstrak: Desa Gekbrong cocok untuk bertani tanaman pangan (sawi, kol, cabe, paprika, dan tomat). Sisa sayuran hasil sortir menjadi limbah organik yang dibiarkan di pinggir kebun hingga membusuk. Kurangnya pengetahuan untuk mengolah limbah sayur menimbulkan permasalahan bagi 15 petani yang terkumpul dalam kelompok tani “Gede Harepan†sehingga perlu adanya kegiatan yang bertujuan untuk melatih anggota kelompok tani tersebut dalam mengolah sisa panen menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Metode workshop meliputi dua tahap yaitu pemaparan materi dan praktik pembuatan kompos. Kegiatan diawali observasi limbah sayuran dan pengetahuan petani dalam mengolah sisa sayuran. Petani diajarkan memfermentasi sayuran menjadi pupuk kompos oleh narasumber dan fasilitator yang kompeten. Sebulan setelah pelatihan, tim UHAMKA melakukan pengecekan kualitas pupuk sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Tim menyebarkan angket tanggapan efektivitas pelatihan kepada petani. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani sayuran dalam membuat pupuk kompos. Produk kompos dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman sayuran di ladang petani. Kegiatan pelatihan ini memperoleh tanggapan sebesar 78,49% (kategori baik) oleh kelompok tani “Gede Harepanâ€.
Abstract: Gekbrong Village is suitable for farming food crops (mustard, cabbage, chilies, peppers, and tomatoes). The rest of the vegetables that are sorted into organic waste are left on the edge of the garden to rot. Lack of knowledge to process vegetable waste caused problems for the 15 farmers who were gathered in the “Gede Harepan†farmer group, so there was a need for activities aimed at training members of the farmer group in processing crop residues into compost that can be used for plant fertilizer. The workshop method includes two stages, namely the presentation of materials and the practice of making compost. The activity begins with the observation of vegetable waste and the knowledge of farmers in processing vegetable waste. Farmers are taught to ferment vegetables into compost by competent resource persons and facilitators. A month after the training, the UHAMKA team checked the quality of fertilizers as a form of activity evaluation. The team distributed a questionnaire on the effectiveness of the training to farmers. The results of the service show an increase in the knowledge and skills of vegetable farmers in making compost. Compost products are used as fertilizer for vegetable crops in farmers' fields. This training activity received a response of 78.49% (good) by the farmer group "Gede Harepan".
References
Astuti, Yuni; Anugrah, Devi; Faruq, H. (2020). Efektivitas Fermentasi Bahan Organik dalam Pengelupasan Jaringan Mesofil Daun Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea L.). JBIO: JURNAL BIOSAINS (The Journal of Biosciences), 6(2), 32–36. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/jbio.v6i2.15796 ISSN
Astuti, Yuni; Anugrah, D. S. (2019). Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Jerami Padi sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Kimia di SMA Negeri 1 Tambelang dan SMP Negeri 1 Tambelang. In tidak dipublikasikan.
Astuti, Yuni; Suciati, Rizkia; Lestari, S. (2021). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Tulang Daun (Leaf skeleton) di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(3), 939–948. journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/issue/view/344
Astuti, Y., Setyaningsih, M., & Lestari, S. (2021). Alternatif Pengganti Ab Mix Pada Perangkat Hidroponik. Journal ABDI, 7(1), 6–11.
Astuti, Y., Syarifudin, S. A., Maesyaroh, & Nisa, R. A. (2021). The effectiveness of sludge in the leaf fermentation process. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 755(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/755/1/012054
Cahaya, A., & Adi Nugroho, D. (2019). Pembuatan kompos dengan menggunakan limbah padat organik (sampah sayuran dan ampas tebu). Jurnal Artikel, 1–7.
Fitriyatno, Suparti, & Anif, S. (2011). Uji Pupuk Organik Cair Dari Limbah Pasar Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L) Dengan Media Hidroponik. Prosiding Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS, 635–641.
Larasati, A. A., & Puspikawati, S. I. (2019). Pengolahan Sampah Sayuran Menjadi Kompos Dengan Metode Takakura. Ikesma, 15(2), 60–68. https://doi.org/10.19184/ikesma.v15i2.14156
Lestari, Suci; Astuti, Yuni; Suciati, R. (2021). Konsep Zero Waste di Sekolah: Pengolahan Sisa Organik Rumah Tangga sebagai Sumber panganan Alternatif. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(5), 2423–2432.
Ramdhanniati, S. (2017). Komposter Mini Membuat Kompos Dari Limbah Dapur. Jabar.Litbang.Pertanian.Go.Id, February, 2–5. https://jabar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-teknologi/595-komposter-mini
Rohmawati, D. (2016). Pembuatan Kompos dengan MOL Limbah Organik. staff.uny.ac.id
Setyaningsih, M., Astuti, Y., Broto, A. H., Palupi, D. P., Arsy, I., Putri Octavianingrum, & Yeni Elmi. (2018). Pemanfaatan Pupuk Cair Organik Limbah Sayur Dan Buah Dari Pasar Tradisional Kramat Jati Sebagai Alternatif Nutrisi Pada Perangkat Hidroponik. UHAMKA.
Setyorini, D., & Saraswati, R. (2006). Pupuk Kompos. In Ballittanah (pp. 11–40). https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/02kompos.pdf
Sundari; Raden, Ince; Hariadi, U. S. (2016). Pengaruh POC dan AB MIX terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoy (Brassica chinensis L.) dengan Sistem Hidroponik. Magrobis Journal, 16(2), 9–19.
Supriati, Y; Herliana, E. (2015). Sayuran Organik dalam Pot. Penebar Swadaya.
Suryandari, Putri; Asmawi, T. (2017). Pengembangan Limbah Daun Transparan sebagai Hiasan Dinding bagi Interior. Arsitron, 8(1), 8–13. https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/arsitron/issue/archive
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).