PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER UNTUK DETEKSI DINI HIPERTENSI

Authors

  • Ika Setyawati Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Wahyu Tri Atmojo Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i3.7889

Keywords:

Hypertension, Cadre, Blood Pressure Measurement.

Abstract

Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular disebabkan oleh multifaktor karena melibatkan faktor risiko non genetik (faktor lingkungan) yang terjadi secara bersama-sama (common underlying risk factor) atau faktor genetik atau interaksi antara keduanya. Keterlambatan deteksi dini kejadian hipertensi tentunya dapat menyebabkan peningkatan prevalensi hipertensi dan disabilitas akibat komplikasi penyakit tersebut. Peran kader sangat penting dalam pencegahan prevalensi hipertensi tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk diseminasi informasi dan peningkatan pengetahuan kader tentang penyakit Hipertensi dan melatih para kader agar dapat melakukan pengukuran tekanan darah. Kegiatan dilaksanakan melalui metode penyuluhan dan praktik. Data dan evaluasi terkait kegiatan penyuluhan dan praktik diperoleh melalui metode survey dan pengamatan secara langsung. Sebanyak 100% peserta telah memahami tetang hipertensi dan cara deteksi dini penyakit tersebut.

Abstract: Hypertension is a non-communicable disease caused by multifactorial because it involves non-genetic risk factors (environmental factors) that occur together (common underlying risk factors) or genetic factors or interactions between the two. The delay in early detection of the incidence of hypertension can certainly lead to an increase in the prevalence of hypertension and can cause disability due to complications of the disease. The role of cadres is very important in preventing the prevalence of hypertension. This activity aims to disseminate information and increase knowledge of cadres about hypertension and to train cadres to be able to measure blood pressure. Activities are carried out through counseling and practice methods. Data and evaluation related to extension activities and practices were obtained through survey methods and direct observation. As many as 100% of participants have understood about hypertension and how to detect the disease early.

References

Anggara, F., & Prayitno. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1). https://doi.org/10.35952/jik.v1i2.74

Anggraini et al. (2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008. http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009

Destiani, D., Rina, S., Eli, H., Ellin, F., & Syahrul. (2016). Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan Rawat Jalan pada Tahun 2015 dengan Metode ATC/DDD. Farmaka, 14(2).

Fakhriyah, Athiyah, N., Jubaidah, & Fitriani, L. (2021). Penyuluhan Hipertensi Melalui Whatsapp Group Sebagai Upaya Pengendalian Hipertensi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2). https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4479

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. https://doi.org/10.1007/ s13398-014-0173-7.2

Mulyati, H. (2011). Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Universitas Hasanudin.

NICE Guideline. (2019). Hypertension in Adults: Diagnosis and Management (NG136). https://www.nice.org.uk/guidance/ng136/resources/hypertension-in-adults-diagnosis-and-management-pdf-66141722710213

Nuraini, B. (2015). Risk Factors of Hypertension. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 4(5).

Rista, E. (2012). . Asupan Protein, Lemak Jenuh, Natrium, Serat, dan IMT terkait dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Penelitian. Semarang: Universitas Diponegoro.

Santosa, R. (2014). Sembuh Total Diabetes dan Hipertensi dengan Ramuan Herbal Ajaib. Pinang Merah.

Setyawati, I. (2019). Hubungan Kadar Natrium Serum Dengan Tekanan Darah pada Individu Riwayat Keluarga Hipertensi. Darussalam Nutrition Journal, 3(2), 65–71. https://doi.org/10.21111/dnj.v3i2.3504

Setyawati, I., Sunarti, & Hastuti, P. (2016). . Aldosterone Levels and the -344t/C Aldosterone Synthase in Individuals with a Family History of Hypertension. Bangladesh Journal of Medical Science, 15(3), 435–440. https://doi.org/10.3329/bjms.v15i3.25791

Sofiana L, Putramadja P, Kartika SBS, Haris, A., & HP, I. (2018). Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Melalui Metode Penyuluhan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 171–176. https://doi.org/10.12928/jp.v2i1.443

Susilowati, A., & Risnawati, C. (2017). Gambaran Pola Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Berbah Sleman. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 2(1), 25–32. http://jofar.afi.ac.id AKFARINDO

Unger T, Borghi T, Charchar F, Khan N, Poulter N, & Prabhakaran D. (2020). International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension. 1334–1357. https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026

WHO. (2013). A Global Brief on Hypertension Sillent Killer Global Public Health Crisis. http://ish- world.com/downloads/pdf/global_brief_hypertension.pdf.

Zuraidah, Maksum, & Nadi, S. (2012). Analisis faktor resiko penyakit hipertensi pada masyarakat di kecamatan Kemuning Kota Palembang tahun 2012. Urnal Kesehatan Poltekkes Palembang, 1(10). https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/216

Published

2022-06-24

Issue

Section

Articles