PEMBINAAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN PIJAT BAYI BERBASIS BUDAYA LOKAL “ORAH BIJA SASAK PADA BALITAâ€
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.8935Keywords:
Health cadres, training, OBISA baby massage, toddler.Abstract
Abstrak: Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih diperhatikan pada kelompok bayi dan balita. Kegiatan pengabmas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan balita serta pembinaan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local (OBISA). Metode dilakukan dengan memberikan edukasi dan pemahaman terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta praktik pijat bayi OBISA melalui media modul, power point, dan praktik secara langsung ke phantom dan balita. Mitra pengabdi adalah UPT Puskesmas Kuripan diantaranya Camat, Kepala Desa, Kepala UPT Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Desa dan Koordinator Gizi. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar selama 2 hari dibagi dalam 2 sesi yaitu 25 orang kader pada sesi pagi dan 20 orang kader pada sesi sore. Setelah dilakukan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local ini selama dua (2) hari, pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat. Hasil postest menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan kader mengalami peningkatan signifikan dengan p-value 0,007 menjadi 11,64 dengan nilai terendah 9. Perlunya dilakukan pelatihan pijat OBISA bagi tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas guna dapat dijadikan program rutin dalam upaya mencegah stunting pada bayi dan balita.
Abstract: Malnutrition can occur in all age groups, but more attention should be paid to infants and toddlers. This community service activity aims to increase knowledge of related health cadres and toddler development as well as foster local culture-based infant massage (OBISA). The method is carried out by providing education and understanding regarding infant growth and development, as well as the practice of OBISA infant massage through module media, power points, and direct practice to phantom and toddler. The service partners are UPT Puskesmas Kuripan including the Camat, Village Head, Head of UPT Puskesmas, Coordinator Midwife, Village Midwife, and Nutrition Coordinator. The activity was carried out smoothly for 2 days divided into 2 sessions, namely 25 cadres in the morning session and 20 cadres in the afternoon session. After the local culture-based baby massage training (OBISA) for two (2) days, the knowledge and skills of the participants increased. The post-test results showed that the average cadre knowledge score had a significant increase with a p-value of 0.007 11.64 with the lowest value being 9. Future community service, it is necessary to conduct OBISA massage training for health workers in the work area of the puskesmas so that it can be used as a routine program in an effort to prevent stunting in infants and toddlers.
References
Achadi, E. (2014). Seribu Hari yang Menentukan Masa Depan Bangsa. In: Press. http://www.pdrc.or.id/images/pdf/press release-endang_2.pdf
Arifiyah, A., & Purwanti, A. (2017). Hubungan antara Insulin-like Growth Factor-1 dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Sindrom Down. Sari Pediatri, 18(5), 350–356.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2019). Profil Kesehatan NTB. ntbprov.go.id
Isnina, I. (2021). Pijat Bayi. Jurnal Borneo Cendekia, 5(1), 67–69.
Jayanti, N. D., & Mayasari, S. I. (2019). Pemberdayaan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita dengan DDST di Desa Mangliawan Kab. Malang. Jurnal Akses Pengabdian Indonesia, 4(1), 7–11.
Kemenkes, R. I. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2017). Buku saku pemantauan status gizi. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun, 2018, 7–11.
Kesehatan, K. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kemenkes RI.
Kosasih, C. E., Purba, C. I. H., & Sriati, A. (2018). Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan di Desa Cilumba dan Gunungsari Kabupaten Tasikmalaya. Media Karya Kesehatan, 1(1).
Kusuma, R. M., Agustina, S. A., & Susanti, D. (2019). Pelatihan dan Pendampingan Pijat Bayi pada Kader Posyandu Sebagai Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Tegalrejo Kota Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 355–366.
Maryati, S. (2020). Pelatihan Pijat Bayi Efektif dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Balita di Puskesmas Pajangan Bantul. Jurnal Kesehatan Karya Husada, 8(2), 132–147.
Qomari, S. N., Maduratna, E. S., & Firdaus, N. (2020). Pelatihan Dasar Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Bagi Guru Ra Al-Ikhwan Bangkalan. Jurnal Paradigma (Pemberdayaan & Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(2), 24–29.
Radhiah, S., Patui, N. S., & Mantao, E. (2021). Pelatihan Pijat Bayi Kepada Ibu dengan Bayi Gizi Kurang Di Puskesmas Nosarara Kota Palu. Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat, 2(1), 42–46.
Riskesdas, L. N. (2018). Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Roesli, U. (2013). Pedoma Pijat Bayi, cetakan kesepuluh Edisi Revisi. Jakarta: PT. Trubus Agriwidya.
Rokayah, Y., & Nurlatifah, L. (2018). Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Bayi Usia 5-6 Bulan Di Desa Rangkasbitung Barat Tahun 2017. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(2), 156–167.
Sari, A. N., & Pangestika, V. P. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi (Di Posyandu Seruni dan Kamboja Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun). Jurnal Kebidanan, 7(1), 44–53.
Sari, D. K., & Saidah, H. (2020). Pelatihan Pijat Bayi Kepada Kader Posyandu Desa Mabung Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Jurnal Abdi Masyarakat, 4(1).
Satiti, I. A. D., & Amalia, W. (2020). Optimalisasi Peran Kader dalam Prgram “Generasi Bebas Stunting†di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon. Jurnal Akses Pengabdian Indonesia (JAPI), 5(1), 48–51.
Scorecard, G. B. (2017). Tracking Progress For Breastfeeding Policies and Programmes. WHO Dan UNICEF. internal-pdf://211.126.64.197/global-bf-scorecard-2017_Tracking Progress For.pdf
Sudarmi, St Halimatusyaadiah, N. P. D. A. A. (2021). Pemberdayaan Ibu Bayi Meningkatkan Status Gizi Bayi Yang Berusia 6-12 Bulan Melalui Pijat Bayi Berbasis Budaya Lokal (OBISA) di Kota Mataram. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 264–269.
Sudarmi, S., Sukrama, I. D. M., Sutirtayasa, I. W. P., Weta, I. W., & Irianto, I. (2020). Influence of baby massage stimulation on the improvement of nutritional status, IGF-1, and cortisol level on undernourished infant. Bali Medical Journal (Bali Med J), 9(1), 36–40.
Syarifah, M. S., & Tukiman, M. K. M. (2015). Pijat Bayi oleh Pemijat Bayi Tradisional di Kecamatan Medan Area Tahun 2014. Kebijakan, Promosi Kesehatan Dan Biostatistika, 1(2), 14366.
Yuniati, I. (2021). Kearifan Lokal Pijat Bayi bagi Peningkatan Berat Badan Bayi. Jurnal Widyaiswara Indonesia, 2(2), 93–104.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).