PENINGKATAN KEMAMPUAN IDENTIFIKASI DAN ASESMEN PADA GURU KELAS SEKOLAH DASAR INKLUSI

Authors

  • Doddy Hendro Wibowo Program Studi S1 Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
  • Dewita Karema Sarajar Program Studi S1 Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
  • Esther Jacobus Yayasan Gadah Ati Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9188

Keywords:

Assessment, Identification, Inclusive Education, Students with Specials Needs.

Abstract

Abstrak: Kota Salatiga mencanangkan diri sebagai Kota Pendidikan Inklusi, namun hingga saat ini masih terdapat berbagai kendala di lapangan. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan asesmen dan identifikasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) pada Guru Kelas di sekolah inklusi. Kegiatan ini bekerjasama dengan lembaga mitra Yayasan Gadah Ati Salatiga. Kegiatan dilakukan dengan model Workshop. Diawali dengan memahami kembali tentang definisi pendidikan inklusi, dan menganalisa kendala di lapangan. Kemudian dilanjutkan dengan strategi untuk identifikasi dan asesmen bagi PDBK, klasifikasi kebutuhan khusus, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Partisipan dalam kegiatan ini adalah guru kelas di Sekolah Dasar Inklusi yang berjumlah 43 orang. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan sebesar 8,94% nilai rata-rata antara sebelum dan sesudah pelatihan. Saran untuk kegiatan selanjutnya yakni Fakultas Psikologi UKSW dan Pemerintah Kota Salatiga dapat melakukan kerja sama untuk memberikan pelatihan dengan tema serupa dan melibatkan stakeholders lainnya.

Abstract: Salatiga has declared itself as a City of Inclusive Education, but until now there are still obstacles in the field. The purpose of this Community Service activity is to improve the ability to assess and identify Students with Special Needs (PDBK) in Class Teachers in inclusive schools. This activity is in collaboration with partner institutions, Gadah Ati Foundation, Salatiga. The Workshop activity begins with a re-understanding of the definition of inclusive education, and analyzing the constraints in the field. Then proceed with strategies for identification and assessment for PDBK, classification of special needs, and ended with a questions and answers session and discussion. The participants in this activity were class teachers at the Inclusive Elementary School, totaling 43 people. The results of the activity can be concluded that there is an increase by 8,94% in the average value between before and after training. A suggestion for the next activity is that Faculty Psychology SWCU and the Government can work together to provide training with a similar theme and involve other stakeholders.

References

Agustin, I. (2019). Penerapan Identifikasi, Asesmen dan Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, III (November), 72–80.

Amalia, N., & Kurniawati, F. (2021). Studi Literatur: Peran Guru Pendidikan Khusus di Sekolah Inklusi. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 7(2), 361. https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3730

Dermawan, O. (2018). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Slb. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 886–897. https://doi.org/10.15575/psy.v6i2.2206

Dwi, L., & Savitry, W. (2014). Pemahaman Pedagogik Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. Jurnal Psikologi Pendidikan, 6(1), 73–98.

Elisa, S., & Wrastari, A. T. (2013). Sikap Guru terhadap Pendidikan Inklusi Ditinjau dari Faktor Pembentuk Sikap. Jurnal Psikologi Perkembangan Dan Pendidikan, 2(01), 1–10.

Mangansige, I., & Wibowo, D. H. (2020). Antara Tanggung Jawab dan Karir ( Gambaran Adversity Quotient pada Guru Pembimbing Khusus ). Jurnal Humanitas, 4(3), 283–296.

Mulyani, G. (2016). Pelaksanaan Tugas Pokok Guru Pendidik Khusus di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 5(1), 1–13.

Noviandari, H., & Huda, T. . (2018). Peran Sekolah Dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Di Sdlb Pgri Bangorejo Banyuwangi. Jurnal Psikologi, 5(1), 29–37.

Pratiwi, J. C. (2015). Sekolah Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus : Tanggapan Terhadap Tantangan Kedepannya. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan “Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi,†November, 237–242.

Purnomo, E. (2016). Kebutuhan guru Sekolah Dasar Inklusi dalam Meningkatkan Kompetensi Melalui Media Video. Jurnal Kwangsan, 4(2), 95–109.

Rahim, A. (2016). Pendidikan Inklusif sebagi Strategi dalam Mewujudkan Pendidikan untuk Semua. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(1), 68–71.

Satwika, Y. W., Khoirunissa, R. N., Laksmiwati, H., & Jannah, M. (2018). Efektivitas Pelatihan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Guru Sekolah Inklusi. Jurnal Psikosains, 13(2), 109–121.

Sukadari. (2020). Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui Pendidikan Inklusi. Elementary School, 7(2), 336–346.

Tarnoto, N. (2016). Permasalahan-permasalahan yang Dihadapi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi pada Tingkat SD. Humanitas, 13(1), 50–61.

Wilani, N. M. A., Fridari, I. G. A. D., Widiasavitri, P. N., & Mogi, I. K. A. (2020). Praktik Mindfulness bagi Orangtua dan Guru Siswa Sekolah Dasar SLB Negeri 2 Denpasar. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 40–46. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4145

Yuwono, I. (2015). Identifikasi dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Seting Pendidikan Inklusif. Banjarmasin: Pustaka Banua.

Published

2022-08-28

Issue

Section

Articles