POTENSI INDUSTRI “KERIPIK ENYE†DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WALURAN KABUPATEN SUKABUMI
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v3i1.920Keywords:
Produk Potensi Lokal, Peningkatan Kesejahteraan, “Keripik Enyeâ€Abstract
Abstrak: Desa Waluran merupakan desa penyangga yang ada di Kawasan Wisata Geopark Ciletuh. Dengan dekatnya Desa Waluran Mandiri pada Objek Wisata Geopark Ciletuh belum memberikan kontribusi perekonomian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Padahal di daerah ini terdapat industri “Keripik Enye†yang dapat diangkat menjadi potensi lokal yang dapat menarik perhatian turis Geopark Ciletuh. Bahan baku yang melimpah yakni Singkong banyak dijumpai di Desa Waluran, sehingga terdapat 3 sentra pabrik pembuat enye yang rata-rata produksinya dari 100 kg singkong mentah menghasilkan 38 kg “Keripik Enyeâ€. Pabrik Enye ini memiliki sejumlah pekerja yang seluruhnya merupakan warga asli Desa Waluran. Pekerja Pabrik Enye didominasi perempuan usia rata-rata 25-40 tahun dan hanya mengandalkan penghasilan di Pabrik Enye tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah secara umum masyarakat belum menyadari bahwa “Keripik Enye†khas Waluran dapat diangkat menjadi produk potensi daerah yang dapat menarik minat para turis yang akan berwisata ke Geopark Ciletuh. Untuk menunjang hal tersebut maka dilakukan (1) inovasi produk; (2) promosi media online dengan YouTube dan Instagram; (3) pengurusan Perizinan Industri Rumah Tangga (P-IRT); (4) Kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi. Sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah terjadi peningkatan penjualan dan produk “Keripik Enye†menjadi dikenal sebagai produk lokal khas Waluran.
Abstract: Waluran Village is one of buffer village in Geopark Ciletuh tourism area. With proximity to the Geopark Ciletuh tourism area, it has not given an economic contribution to improving community welfare. Even though in this area there is “Keripik Enye†Home Industry which can be appointed as local potential for attracting attention Ciletuh Geopark Tourists. The abundant raw materials that is Cassava, can be found in Waluran Village so that there are 3 centers of “Keripik Enye†Home Industry which produces 38 kg(s) from 100 kg of raw Cassava in every day. The workers of “Keripik Enye†Home Industry is dominated by women in 25 to 40 average years and only rely on working in Home Industry “Keripik Enyeâ€. The general problem which faced by people in Waluran Village is they do not realize that Waluran’s “Keripik Enye†could be adopted as a local potential product which can attract to the tourists who traveled to Ciletuh Geopark. Things which are done to solve the problems are (1) Doing product innovation; (2) Accompaniment in online promotion; (3) Accompaniment in Licensing of Home Industry; (4) Cooperation to Government tourism office of Sukabumi District. The results of this action are the growth of sales product and “Keripik Enye†is known well as Waluran’s local potential product.
References
Badan Pusat Statistik Sukabumi. (2017). Waluran Dalam Angka. BPS, Sukabumi
Hanifah, Vyta W., D. Yulistiani, S. A. A. Asmarasari. (2010). Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong menjadi Pakan Ternak dalam Rangka Memberdayakan Pelaku Usaha Enye-enye. Bogor: Teknologi Peternakan dan Veteriner. Seminar Nasional (550-556)
Koswara, Sutrisno. (2009). Pengolahan Aneka Kerupuk. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Nugraha, Setia. (2014). Kota Sukabumi dari Distrik menjadi Gementee (1815 - 1914). Jurnal Patanjala 9(3), hh. 423-438
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).