SKRINING PENYIMPANGAN PERILAKU EMOSIONAL ANAK UMUR 36-72 BULAN MENGGUNAKAN KUESIONER MASALAH PERILAKU EMOSIONAL

Authors

  • Fransisca Noya Prodi D-III Kebidanan Poso, Poltekkes Kemenkes Palu
  • Lisda Widianti Longgupa Prodi D-III Kebidanan Poso, Poltekkes Kemenkes Palu
  • Sony Bernike Magdalena Sitorus Prodi D-III Kebidanan Poso, Poltekkes Kemenkes Palu

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9493

Keywords:

Skrining, children aged 36-72 months, KMPE.

Abstract

Abstrak: Masalah emosi dan perilaku yang terjadi pada anak dan remaja merupakan masalah yang cukup serius dan tidak bisa dianggap remeh karena dapat berdampak pada perkembangannya. Tujuan dilaksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah untuk:mengetahui penyimpangan perilaku emosional anak usia 36-72 bulan menggunakan Kuesioner Masalah Perilaku Emosional di Desa Pantangolemba Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu yang memiliki anak umur 36-72 bulan di Desa Pantangolemba sebanyak 14 orang. Evaluasi kegiatan ini dari hasil pengisian KMPE. Metode pengabdian yang akan dilakukan yaitu melaksanakan Skrining masalah mental emosional anak usia 36-72 bulan menggunakan KMPE, yang diawali dengan pemberian materi tentang Skrining masalah mental emosional menggunakan KMPE, dan memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya. Tahap selanjutnya melakukan Skrining masalah penimpangan perilaku emosional anak. Selanjutnya melakukan interpretasi skor KMPE yakni normal (tidak ada jawaban ya), kemungkinan penyimpangan (ada 1 jawaban ya) dan abnormal (jawaban ya ≥ 2). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu berdasarkan interpretasi hasil KMPE jumlah masalah mental emosional terbanyak normal (92,9%) dan berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki terdapat masalah mental emosional kemungkinan penyimpangan (20%) dan pada perempuan semuanya normal (100%).

Abstract; Emotional and behavioral problems that occur in children and adolescents are quite serious problems and cannot be underestimated because they can have an impact on their development. The purpose of implementing Community Service (PkM) is to: identify deviations in the emotional behavior of children aged 36-72 months using the Emotional Behavior Problem Questionnaire in Pantangolemba Village, Poso Pesisir Selatan District. The service method that will be carried out is to carry out Skrining for mental emotional problems for children aged 36 -72 months using KMPE, which begins with providing material on Skrining for emotional mental problems using KMPE, and giving mothers the opportunity to ask questions. The next stage is to screen children's emotional behavior deviance problems. Partners in this community service are mothers who have children aged 36-72 months in Pantangolemba Village as many as 14 people. Evaluation of this activity is based on the results of filling out the KMPE. Next, interpret the KMPE score, namely normal (no yes answer), possible deviation (one yes answer) and abnormal (yes answer 2). The results of this community service activity are based on the interpretation of the results of the KMPE the the most normal emotional mental problems (92.9%) and based on gender in men there are emotional mental problems with the possibility of deviation (20%) and in women everything is normal (100%).

References

Andi Azisyah Anuar. (2020). Pengaruh keberfungsian keluarga terhadap masalah emosional remaja. Universitas Muhammadiyah.

Bansal, S., & Mahajan, R. C. (2017). Impact of mobile use amongst children in rural area of Marathwada region of Maharashtra, India. International Journal of Contemporary Pediatrics, 5(1), 50. https://doi.org/10.18203/2349-3291.ijcp20175138

Dhamayanti, M., Deliana, P. H., & Bukkar, F. (2018). Association of stature and mental problems among adolescents in Jatinangor District, West Java. Medical Journal of Indonesia, 27(3), 209–212. https://doi.org/10.13181/mji.v27i3.2467

Entoh C, Noya F, R. K. (2022). Dokumentasi Pengabmas 2022 “Skrining Masalah Mental Emosional Remaja.â€

Hanifah, L., & Ningrum, M. P. (2013). Gambaran Hasil Deteksi Dini Masalah Mental Emosional Pada Anak Prasekolah Usia 36 Sampai 72 Bulan Di Playgroup Dan Tk Cherry Kids Club Islamic School Grogol Sukoharjo Tahun 2012. JUrnal Kebidanan Indonesia, 4(2), 1–19. https://doi.org/https://doi.org/10.36419/jkebin.v4i2.77

Hidayat, S. (2015). Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika,†130–134. https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/171

Indriati, R., & Kristi, Y. I. W. (2019). Peran Pengasuhan Orang Tua Dalam Perkembangan Mental Emosional Anak Usia Pra Sekolah. KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.37831/jik.v7i1.160

Kemenkes RI. (2013). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Kemenkes RI: Jakarta. 2013. Departemen Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Kementerian Kesehatan RI. https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Buku SDIDTK_1554107456.pdf

Lukmasari, A., Hartanto, F., Bahtera, T., & Muryawan, M. H. (2017). Hubungan antara Gangguan Tidur dengan Gangguan Mental Emosional Anak Usia 4-6 Tahun di Semarang. Sari Pediatri, 18(5), 345. https://doi.org/10.14238/sp18.5.2017.345-9

Mulyantari, A. I., Romadhona, N., Nuripah, G., Susanti, Y., & Respati, T. (2019). Hubungan Kebiasaan Penggunaan Gadget dengan Status Mental Emosional pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(1), 10–15. https://doi.org/10.29313/jiks.v1i1.4213

Quek, Y.-H., Tam, W. W. S., Zhang, M. W. B., & Ho, R. C. M. (2017). Exploring the association between childhood and adolescent obesity and depression: a meta-analysis. Obesity Reviews, 18(7), 742–754. https://doi.org/10.1111/obr.12535

Riyadi, Rusmil, K., & Effendi, H. (2014). Risiko Masalah Perkembangan dan Mental Emosional Anak yang Diasuh di Panti Asuhan Dibandingkan dengan Diasuh Orangtua Kandung Risk of Developmental and Emotional Problems in Children Living in Orphanages Compared to Children Living with Their Parents. Mkb, 46(2), 118–124. https://www.jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/JKebIn/article/view/77

Rizkiah, A., Risanty, R. D., & Mujiastuti, R. (2020). Sistem Pendeteksi Dini Kesehatan Mental Emosional Anak Usia 4-17 Tahun Menggunakan Metode Forward Chaining. JUST IT : Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi Dan Komputer, 10(2), 83. https://doi.org/10.24853/justit.10.2.83-93

Sudjud, S., & Endarwati, S. (2019). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Penyimpangan Mental Emosional Anak Prasekolah Usia 4 - 5 tahun (Di TK Kartika Jaya Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar). Jurnal Kebidanan, 4(1), 14–18. https://doi.org/10.35890/jkdh.v4i1.83

Yubiah, T., Ismail, D., Isnaeni, Y., Kebidanan, A., Bunda, H., Tumbuh, K., Anak, K., Gajah, U., Yogyakarta, M., Tinggi, S., Kesehatan, I., Utomo, E., Dini, D., & Emosional, P. M. (2020). Proses Pelaksanaan Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional Anak Prasekolah di Puskesmas Gamping Sleman DIY ( Process Implementation Of Early Detection Of Emotional Mental Development Of Pre-School Children At Gamping Puskesmas Sleman DIY ). 4(1), 36–40. https://journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction/article/view/702/402

Published

2022-08-28

Issue

Section

Articles