IMPLEMENTATION OF MARKETING MIX IN SUBSIDIED HOUSING IN ISLAMIC ECONOMIC PERSPECTIVE
DOI:
https://doi.org/10.31764/jseit.v1i1.3851Keywords:
Marketing Mix Subsidized Housing Islamic EconomyAbstract
The need for housing in the city of Mataram is getting higher every year. Unfortunately, this need is not supported by the appropriate purchasing power. Therefore, the government launched a subsidized KPR with affordable down payments and installments. One of the private companies that participate in developing subsidized housing is PT. Citra Jaya Graha. The marketing system carried out by PT. Citra Jaya Graha in selling its products uses a marketing mix system or better known as a marketing mix. First, PT. Citra Jaya Graha in providing its production in the form of subsidized housing, prioritizes quality by providing facilities and infrastructure. Second, in setting the price, PT Citra Jaya Graha implements a subsidized house selling price limit that has been stipulated in Kepmenpupr number 552 / kpts / m / 2016 concerning the income limit for the target group of subsidized houses, the limit on the selling price of a prosperous house. Third, PT. Citra Jaya Graha in promoting its products uses billboards, brochures, and employees (marketing), printed media (Lombok Pos newspaper) and electronic media such as websites and Facebook. Fourth, the process of distributing BTN houses is carried out directly, marketing offers directly to prospective buyers. PT. Citra Jaya Graha is also building an Islamic housing complex. For example, the Griya Assamiq housing which is intended specifically for Muslim consumers and the construction of prayer rooms or mosques in several housing complexes that he has built.
Â
Kebutuhan rumah di kota Mataram semakin tahun semakin tinggi. Sayangnya kebutuhan tersebut tidak didukung dengan kemampuan beli yang sesuai. Oleh sebab itu, pemerintah meluncurkan KPR bersubsidi dengan uang muka dan cicilan yang terjangkau. Salah satu perusahan swasta yang berpartisipasi dalam megembangkat perumahan bersubsidi ialah PT. Citra Jaya Graha. Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT. Citra Jaya Graha dalam menjual hasil produksinya menggunakan sistem bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan marketing mix. Pertama, PT. Citra Jaya Graha dalam menyedikan hasil produksinya yang berupa perumah subsidi mengutamakan kualitas dengan menyedikan sarana dan prasarana. Kedua, dalam menetapkan harga PT.Citra Jaya Graha melakukan batasan harga jual rumah subsidi yang telah ditetapkan dalam kepmenpupr nomor 552/kpts/m/2016 tentang batasan penghasilan kelompok sasaran rumah bersubsidi, batasan harga jual rumah sejahtera. Ketiga, PT. Citra Jaya Graha dalam mempromosikan produk yang di hasilkan menggunakan media baliho, brosur, dan karyawan (marketing), media cetak (surat kabar Lombok Pos) dan media elektronik seperti website dan facebook. Keempat, proses pendistribusian rumah BTN dilakukan secara langsung, marketing menawarkan secara langsung kepada calon pembeli. PT. Citra Jaya Graha juga membangun kompleks perumahan yang islami. Seperti, perumahan Griya Assamiq yang diperuntuhkan khusus untuk konsumen yang beragama muslim dan di dirikannya musholla atau masjid di beberapa kompleks perumahan yang telah dibangunnya.
References
Basu Swaatha DH.Irawan. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset, 1999.
Jaka Wasana. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlang, 2008.
Muhammad Djakfar. Etika Bisnis Islam. Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Humaidi.Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Sistem Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Pada Industri Pengerajin Bambu “Sambil Terengâ€. (Skripsi, IAIN Mataram, 2008).
Gunawan.Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Penjualan Kerajinan Kayu Pada Hijas Arshop Desa Sayang-Sayang Kec. Cakranegara NTB. (Skripsi,UNRAM, Mataram, 2005).
Lalu Eko Putra. Analisis Strategi Pemasaran dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Pada UD Indah Kiat Rotan (skripsi, UNRAM, 2006).
Mursid.Manajemen Pemasaraan. Jakarta:Bumi Aksara, 2003.
M. Syakir Sula. Dasar dan Strategi Pemasran Syari’ah. Jakarta: Renaisan, 2005.
Mas’ud Machfoedz. Kewirausahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2008.
Muhammad Aziz Hakim. Menguasai Pasar Mengeruk Untung. Jakarta: Renaisan, 2006.
Lexy. J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Kusnaka Adimihardj. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2002.
Muhammad Nur Rianto Al-Arif. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syar’ah. Bandung: ALFABETA,2010.
Kotler Philip dan Keller Kevin Lane. Manajemen Pemasaran edisi 12. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009.
Buchari Alfa. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alpabeta, 2004.
Philip Kotler Dkk. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Buku 3 .Yogyakarta: ANDI, 2000.
Kasmin. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo, 2000.
Muhammad Firdaus. Dasar dan Strategi Pemasaran Syari’ah. Jakarta; Renaisan, 2005.
Yusuf Qardhawi. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Instan Press, 1997.
Abdul Bashith, Islam dan Manajemen Koperasi. Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Mardani, Hukum Ekonomi syariah di Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama, 2011.
Imam Az-Zabid, Ringkasan Hadis Shahih Al-Bukhari. Jakarta: Pustaka amini, 2002.
Fride Ferrell, Pemasaran Teori dan Praktik Sehari-hari. Jakarta: Binarupa Aksara, 1995.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).