Analisa Pengaruh Purifikasi Biogas dengan Treatment Kalor pada Adsorben untuk Mengetahui Karakteristik Pembakaran
DOI:
https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.11773Keywords:
Purifikasi Biogas, Treatment Kalor, Adsorben, Karakteristik PembakaranAbstract
Abstract:Â Energy needs are increasing, so a solution is needed to overcome this. The solution that can be done is the use of alternative energy. One alternative energy that can be used to meet energy needs is biogas. The composition of biogas is dominated by CH4 and CO2. However, biogas combustion has not been maximized, this is because biogas contains CO2. Therefore, efforts are needed to reduce CO2 levels. To reduce CO2 levels can be done with a purification process. In this study, the purification process was carried out using the heat treatment method on the adsorbent. The adsorbent used in this study was KOH solution. The temperatures used during the heat treatment were 200C, 250C, 300C, 350C, 400C and 450C while the concentration of the KOH solution was one molar. The research produces data on the rate of combustion and the height of the fire. The highest combustion rate value is 49,970 cm/s with a heat treatment temperature of 450C, while the lowest is 36,603 cm/s without purification. Then the highest flame height value was 23,142 mm without purification while the lowest was 13,158 mm with a heat treatment temperature of 450C for the adsorbent..
Abstrak: Kebutuhan energi yang semakin meningkat maka diperlukan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Solusi yang dapat dilakukan adalah penggunaan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi adalah biogas. Komposisi biogas didominasi oleh CH4 dan CO2. Namun, pembakaran biogas kurang optimal, hal ini dikarenakan biogas mengandung CO2. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengurangi kadar CO2. Untuk mengurangi kadar CO2 dapat dilakukan dengan proses purifikasi. Pada penelitian ini proses purifikasi dilakukan dengan metode treatment kalor pada adsorben. Adsorben yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan KOH. Temperatur yang digunakan saat treatment kalor sebesar 200C, 250C, 300C, 350C, 400C dan 450C sedangkan konsentrasi larutan KOH sebesar satu molar. Penelitian menghasilkan data laju pembakaran dan tinggi api. Nilai laju pembakaran tertinggi sebesar 49,970 cm/s dengan temperatur treatment kalor sebesar 450C sedangkan terendah sebesar 36,603 cm/s tanpa proses purifikasi. Kemudian nilai tinggi api tertinggi sebesar 23,142 mm tanpa purifikasi sedangkan terendah sebesar 13,158 mm dengan temperatur treatment kalor pada adsorben sebesar 450C.
References
Afin, A. P., & Kiono, B. F. T. (2021). Potensi Energi Batubara serta Pemanfaatan dan Teknologinya di Indonesia Tahun 2020 – 2050 : Gasifikasi Batubara. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 2(2), 144–122. https://doi.org/10.14710/jebt.2021.11429
Anwar, H., Widjaja, T., & Prajitno, D. H. (2021). Produksi Biogas dari Jerami Padi Menggunakan Cairan Rumen dan Kotoran Sapi. CHEESA: Chemical Engineering Research Articles, 4(1), 1. https://doi.org/10.25273/cheesa.v4i1.7406.1-10
Danasari, I. F., Harianto, & Falatehan, A. F. (2020). Dampak Kebijakan Impor Ternak Dan Daging Sapi Terhadap Populasi Sapi Potong Lokal Di Indonesia Impact. 4, 310–322.
Hamidi, N., Wardana, I. N. G., & Widhiyanuriyawan, D. (2011). Peningkatan Kualitas Bahan Bakar Biogas Melalui Proses Pemurnian Dengan Zeolit Alam. Rekayasa Mesin, 2(3), 227–231.
Hardianto, A., & Hermawan, D. (2019). Pengaruh Filterisasi Bertingkat Larutan KOH, NaOH Dan TEA Terhadap Penurunan Prosentase CO2 Pada Biogas. Jurnal Flywheel, 10, 43–54. https://ejournal.itn.ac.id/index.php/flywheel/article/view/725
Hermawan, D., Hamidi, N., & Nur Sasongko, M. (2016). Performansi Purifikasi Biogas Dengan KOH Based Absorbent. Jurnal Rekayasa Mesin, 7(2), 65–73. https://doi.org/10.21776/ub.jrm.2016.007.02.4
Irawan, D., & Suwanto, E. (2017). Pengaruh Em4 (Effective Microorganisme) Terhadap Produksi Biogas Menggunakan Bahan Baku Kotoran Sapi. Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 5(1), 44–49. https://doi.org/10.24127/trb.v5i1.118
Kementerian ESDM Republik Indonesia. (2018). Neraca Gas Bumi Indonesia. Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Kementerian ESDM Republik Indonesia, 1–70.
Majedi, F., Arifin, A. C., Puspitasari, I., Saputro, S. D., & Nurfaranto, S. (2022). Purifikasi Biogas Berbasis Absorbent Zeolit Diaktivasi. Jurnal Teknologi, 14(1), 55–60.
Ningrum, S., Supriyadi, S., & Zulkarnain, Z. (2019). Analisis Strategi Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Rumah Tangga Dengan Memanfaatkan Limbah Ternak Kotoran Sapi. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 19(1), 45. https://doi.org/10.25181/jppt.v19i1.1397
Pradnyana, G. (2016). Pemenuhan Kebutuhan Energi dalam rangka Mewujudkan Ketahanan Nasional. Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan Entrepreneurship, 5(2), 67. https://doi.org/10.30588/jmp.v5i2.165
Prasetiyo, D. H. T. (2020). Karakteristik Pembakaran Biosolar Dengan Penambahan Biodiesel Kepuh (Stercuila Foetida).
Prasetiyo, D. H. T., & Wahyudi, D. (2022). Pengaruh komposisi etanol sebagai zat aditif pada Sterculia Foetida Methil Ester terhadap pembakaran difusi. Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 11(1). https://doi.org/10.24127/trb.v11i1.1923
Prasetiyo, D. H. T., Wahyudi, D., & Muhammad, A. (2021). The Effect of Biogas Purification Process Using Calcium Oxide-Based Sorbents on the Diffusion Flame Combustion Characteristics ( Pengaruh Proses Pemurnian Biogas Menggunakan Kalsium Oksida Terhadap Karakteristik Pembakaran Api Difusi ). 4(3).
Ritonga, A. M., & Masrukhi, M. (2017). Optimasi Kandungan Metana (CH4) Biogas Kotoran Sapi Menggunakan Berbagai Jenis Adsorben. Rona Teknik Pertanian, 10(2), 11–22. https://doi.org/10.17969/rtp.v10i2.8493
Sa’adah, A. F., Fauzi, A., & Juanda, B. (2017). Peramalan Penyediaan dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak Indonesia dengan Model Sistem Dinamik. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 17(2), 118–137. https://doi.org/10.21002/jepi.v17i2.661