Analysis of the feasibility and profitability of shallot cultivation using local seeds in Sembalun District East Lombok Regency
DOI:
https://doi.org/10.31764/justek.v6i1.13749Keywords:
Feasibility, profitability, shallot cultivation, local seedsAbstract
Abstract: Sembalun is a shallot production center in East Lombok Regency, this is due to technical and agronomic factors that support the area. The purpose of this study was to analyze the feasibility and measure the profitability of shallot farming using local seeds in Sembalun District, East Lombok Regency. This research is a quantitative descriptive study with a total of 30 respondents selected by proportional random sampling. Fundraising was carried out using survey techniques and analyzed according to research objectives using descriptive analysis. The results showed that the average production costs incurred by farmers in shallot farming using local seeds in Sembalun District, East Lombok Regency was Rp. 57,520,551/ha, with an income of Rp. 149,984,735/ha, and the business feasibility value was based on the R/C ratio. of 2.60 and high business profitability where the ROI value is 260.75%.
Abstrak: Sembalun merupakan sentra produksi bawang merah di Kabupaten Lombok Timur, hal ini dikarenakan faktor teknis dan agronomis yang mendukung wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan dan mengukur tingkat profitabilitas usaha tani bawang merah menggunakan benih lokal di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang dipilih secara proporsional random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survei dan dianalisis sesuai tujuan penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani pada usaha tani bawang merah menggunakan benih lokal di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp57.520.551/ha, dengan pendapatan sebesar Rp149.984.735/ha, dan nilai kelayakan usaha berdasarkan R/C ratio sebesar 2,60 dan profitabilitas usaha yang tinggi dimana nilai ROI sebesar 260,75%.
References
Aneswari, Y., Ibrahim, & Nursan, M. (2022). Profitability and Feasibility Analysis of Sand Lobster (Panulirus homarus) Farming in Jerowaru District East Lombok Regency. Biologi Tropis, 22(2), 619–628.
BPS. (2021). Statistik Pertanian Indonesia. Badan Pusat Statistik.
BPS Kabupaten Lombok Timur. (2022). Kabupaten Lombok Timur dalam Angka Tahun 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur.
BPS NTB. (2021). Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka Tahun 2021 (Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (ed.)).
Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur. (2021). Laporan Tahunan Tahun 2021. Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur.
Dirjen Hortikultura. (2021). Pedoman Teknis Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan Tahun 2021. Direktorat Jendral Hortikultura.
Farianto, A., Karyani, T., & Trimo, L. (2021). Komparasi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Sumber Pembiayaan di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Agribisnis Indonesia, 9(2), 88–104.
Fauzan, M. (2014). Profitabilitas Dan Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Nganjuk. Jurnal SEPA, 11(1), 35–48.
Kementerian Pertanian. (2020). Otlook Bawang Merah. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian.
Mutiarasari, N. R., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2019). Analisis Efisiensi Teknis Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Jurnal AGRISTAN, 1(1), 31–41.
Natzir, M. (2014). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Nursan, M., & Wathoni, N. (2021). Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering, 6(4), 155–162.
Rahayu, M. (2021). Model Agribisnis Perbenihan Bawang Merah di Kabupaten Bima, NTB. BPTP NTB.
Seran, A., & Taena, W. (2019). Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Strategi Pengembangan Budidaya Bawang Merah (Allium cepa. L) di Desa Tes Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara. Agrimor, 4(3), 29–33. https://doi.org/10.32938/ag.v4i3.671
Soekartawi. (2016). Analisis Usahatani. Universitas Indonesia.
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Surakhmad. (2016). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode Teknik. Tarsito.
Wiguna, G., Hidayat, I. M., & Azmi, C. (2016). Perbaikan Teknologi Produksi Benih Bawang Merah Melalui Pengaturan Pemupukan, Densitas, dan Varietas. Jurnal Hortikultura, 23(2), 137. https://doi.org/10.21082/jhort.v23n2.2013.p137-142
Yusuf, M. (2020). Optimalisasi Penggunaan Sumberdaya Lahan Berbasis Usahatani Sayuran Dataran Tinggi di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Laporan Hasil Penelitian PNBP Universitas Mataram.