Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional di Suku Colol Kabupaten Manggarai Timur
DOI:
https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.9635Keywords:
medicinal plants, Colol, East ManggaraiAbstract
Abstract: This research is research on Ethnobotany of Traditional Medicinal Plants in the Colol Tribe, Ulu Wae Village, East Manggarai Regency. The purpose of this study was to find out what plants are used by the community in the Colol Tribe, Ulu Wae Village, the use and processing of these plants for traditional medicine, and what parts of the plants are used in treatment. The method used in this study is a structured interview, namely an interview that has been planned by referring to a list of questions that have been prepared. The data from the research results were analyzed descriptively and qualitatively according to the research objectives which would later be presented in the form of tables, pictures, or photos. The plants commonly used by people in the Colol tribe are turmeric (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma zanthorrhiza), ginger (Zingiber officinale), betel (Piper betle), and jatropha (Jatropha curcas). The processing of medicinal plants carried out by the community in Ulu Wae Village is grated, pounded, cut, sliced, boiled, burned, chewed, drunk, and applied to the sick part. Diseases that can be cured include rheumatism, high blood pressure, cough, vaginal discharge, burns, toothache, fever, shortness of breath, liver, backache, dysentery, malaria, urinary stones, kidney stones, gout, and headaches.
Abstrak: Peran tumbuhan yaitu dapat menjadi obat yang mudah ditemukan oleh masyarakat. Penelitian ini penting untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Suku Colol Desa Ulu Wae, pemanfaatan, pengolahan tumbuhan tersebut untuk pengobatan tradisional dan bagian – bagian tumbuhan apa yang digunakan dalam pengobatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara testruktur (structured interview) yaitu wawancara yang telah terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan foto. Tumbuhan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Suku Colol adalah kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma zanthorrhiza), jahe (Zingiber officinalec), sirih (Piper betle), dan jarak pagar (Jatropha curcas). Pengolahan tanaman obat yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Ulu Wae yaitu diparut, ditumbuk, dipotong, diiris, direbus, dibakar, dikunyah, diminum, dan dioleskan pada bagian yang sakit. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain rematik, darah tinggi, batuk, keputihan, luka bakar, sakit gigi, demam, sesak nafas, lever, sakit pinggang, disentri, malaria, kencing batu, batu ginjal, asam urat,dan sakit kepala.
Â
References
A., S., Nasution, A. R., & Mahdalena. (2017). Kajian Etnobotani melalui Pemanfaatan Tanaman Obat di Desa Rema Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara. In Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 (pp. 367–380).
Alvionita, Lambui, O., & Pitopang, R. (2020). STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT MASYARAKAT SUKU TOPO UMA DI DESA BERDIKARI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH. Biocelebes, 14(2), 105–118. https://doi.org/10.22487/bioceb.v14i2.15261
Basman Ziraluo, Y. P. (2020). Tanaman Obat Keluarga dalam Perspektif Masyarakat Transisi (Studi Etnografis pada Masyarakat Desa Bawodobara). Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2), 99–106.
Dharmayanti, O., Hariyanto, E., Destryana, R. A., & Ismawati. (2021). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat pada Masyarakat di Kecamatan Kota Sumenep Jawa Timur. In Prosiding Webinar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2021 dengan tema "Pandemi sebagai Momentum Menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ (pp. 123–128).
Efremila, Wardenaar, E., & Sisillia, L. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Etnis Suku Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 3(2), 234–246.
Handayani, S., Lukitasari, M., & Widiyanto, J. (2018). Studi etnobotani tumbuhan berkhasiat obat (ordo rutales , myrtales dan euforbiales ) di kecamatan plaosan. In Prosiding Semiar Nasional SIMBIOSIS III (pp. 95–107).
Khotimah, K., Nurcahyati, N., & Ridho, R. (2018). STUDI ETNOBOTANI TANAMAN BERKHASIAT OBAT BERBASIS LICIN BANYUWANGI. Biosense, 1(1), 36–50.
Nurhaida, Usman, F. H., & Tavita, G. E. (2015). Studi etnobotani tumbuhan obat di dusun kelampuk kecamatan tanah pinoh barat kabupaten melawi. Jurnal Hutan Lestari, 3(4), 526–537.
Qasrin, U., Setiawan, A., Yulianti, & Bintoro, A. (2020). Studi Etnobotani Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat Suku Melayu Kabupaten Lingga Kepulauan Riau. Jurnal Belantara, 3(2), 139–152.
Ricky, Puspita, D., & Mangalik, G. (2019). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Tumbang Jala – Kalimantan Tengah yang Masih dimanfaatkan Sebagai Obat Tradisional. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan “Transformasi Bidang Kesehatan di Era Industri 4.0†(pp. 57–73).
Rizal, S., Kartika, T., & Septia, G. A. (2021). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Pagar Ruyung Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 18(2), 222–230. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v18i2.6618
Slamet, A., & Andarias, S. H. (2018). Studi Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Masyarakat Sub Etnis Wolio Kota Baubau Sulawesi Tenggara. In Proceeding Biology Education Conference (Vol. 15).
Sri Eni, N. N., Sukenti, K., Muspiah, A., & Rohyani, I. S. (2019). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Komunitas Hindu Desa Jagaraga. Biotropika: Jurnal of Tropical Biology, 7(3), 121–128.