Pengkajian Briket dari Campuran Sampah Botol Jenis PET dan Bahan Natural Dengan Perekat Kanji
DOI:
https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.9971Keywords:
Briquettes, Bottle Waste Plastic, NaturalAbstract
Abstract: One of the most abundant and negative impacts on the environment is plastic waste. PET (Polyethylene Terephthalate) bottle waste is the largest plastic waste, and has not been processed optimally. The purpose of this research was to examine the manufacture of briquettes from PET plastic bottle waste mixed with natural materials, such as coconut shells and wood sawdust with starch adhesive. This research uses an experimental method that begins with the carbonization process of the material. Then the briquette molding process with the composition of each material is 50% PET bottle waste, 30% coconut shell, 20% sawdust, and 20% starch adhesive used. The briquette test is carried out by using the calorific value test and the proximate test. The results of this research indicate that the briquettes produce a calorific value of 5608 cal/gr, water content is 5.18%, ash content is 3.55%, volatile matter content is 63.96%, and carbon content is 32.49%.
Abstrak: Salah satu limbah yang paling banyak dan berdampak buruk terhadap lingkungan adalah sampah plastik. Sampah botol jenis PET (Polyethylene Terephthalate) merupakan sampah plastik dengan jumlah terbanyak, dan belum diolah secara optimum. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pembuatan briket dari sampah botol plastik jenis PET dicampur dengan bahan-bahan natural,seperti tempurung kelapa dan serbuk gergaji kayu dengan perekat kanji. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang diawali dengan proses karbonisasi bahan. Kemudian proses pencetakan briket dengan komposisi masing-masing bahan adalah 50% sampah botol PET, 30% tempurung kelapa, 20% serbuk gergaji, dan perekat kanji yang digunakan sebanyak 20%. Pengujian briket dilakukan dengan uji nilai kalor dan uji proksimate. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa briket menghasilkan nilai kalor sebesar 5608 kal/gr, kadar air 5,18%, kadar abu 3,55%, kadar zat menguap 63,96%, dan kadar karbon 32,49%.References
Anggoro, D. D., Wibawa, M. H. D., & Fathoni, M. Z. (2018). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon. Teknik, 38(2), 76. https://doi.org/10.14710/teknik.v38i2.13985
Anita, D., & Subaidillah, F. (2019). Pelatihan Tentang Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Bahan Campuran Paving Block Ramah. Jurnal Abdiraja, 2(2), 1–5.
Asip, F., Anggun, T., & Fitri, N. (2014). Pembuatan briket dari campuran limbah plastik LDPE, tempurung kelapa dan cangkang sawit. 20(2), 45–54.
Chairunnisa. (2017). Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Ulin dan Kayu Biasa Sebagai Energi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Minyak. Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(2), 53–58. https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v6i2.1604
Jamilatun, S., Isparulita, I. D., & Putri, E. N. (2014). Karakteristik Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa Dengan Pengaktivasi H2SO4 Variasi Suhu Dan Waktu. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2, 31–38.
Jumiati, E. (2020). Pengaruh Sifat Mekanik Dan Laju Pembakaran Pada Briket Bioarang Kulit Durian Dengan Perekat Tepung Tapioka. JISTech (Journal of Islamic Science and Technology), 5(1), 62–70. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jistech
Karuniastuti, N. (2013). Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan. Swara Patra: Majalah Pusdiklat Migas, 3(1), 6–14. http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/43/65
Malik, U. (2012). Penelitian Berbagi Jenis Kayu Limbah Pengolahan Untuk Pemilihan Bahan Baku Briket Arang. Jurnal Ilmiah Edu Research, I(2), 21–26.
Nugroho, A. S. (2020). Pengolahan Limbah Plastik Ldpe Dan Pp Untuk Bahan Bakar Dengan Cara Pirolisis. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 4(1), 10. https://doi.org/10.32630/sukowati.v4i1.166
Okatama, I. (2016). Analisa Peleburan Limbah Plastik Jenis Polyethylene Terphtalate (PET) Menjadi Biji Plastik Melalui Pengujian Alat Pelebur Plastik. Jurnal Teknik Mesin, 05(3), 20–24.
Pratiwi, V. D., & Mukhaimin, I. (2021). Pengaruh Suhu dan Jenis Perekat Terhadap Kualitas Biobriket dari Ampas Kopi dengan Metode Torefaksi. CHEESA: Chemical Engineering Research Articles, 4(1), 39. https://doi.org/10.25273/cheesa.v4i1.7697.39-50
Purwaningrum, P. (2016). Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di Lingkungan. 8(2), 141–147.
Raharjo, W. W., Riyanto, D., Irawan, I., & Dedi, R. (2011). Pengaruh Rasio Pengepresan Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik Komposit Tepung Kanji - Cangkang Melinjo. Jurnal Mekanika, 9, 282–287.
Suryani, I., U., M. Y. P., & M. Hatta Dahlan. (2012). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Buah Bintaro Dan Tempurung Kelapa Menggunakan Perekat Amilum. Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 18, Januari 2012, 18(1), 24–29.
Widodo, S., Marleni, N. N. N., & Firdaus, N. A. (2018). Pelatihan Pembuatan Paving Block dan Eco-Bricks dari Limbah Sampah Plastik di Kampung Tulung Kota Magelang. Community Empowerment, 3(2), 63–66. https://doi.org/10.31603/ce.v3i2.2460
Yusuf, M. C., Marlina, E., & Margianto. (2021). Pengaruh Waktu Pada Kualitas Briket Sampah Plastik Jenis Pp Dengan Penambahan Tepung Kanji Sebagai Perekat. Jurnal Sains Dan Teknologi Teknik Mesin UNISMA, 16(1).