PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA SMA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS BERBASIS POTENSI LOKAL PADA WADUK LECARI BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.31764/orbita.v7i2.5761Keywords:
module, local potencial, validity, practicality, effectivenessAbstract
ABSTRAK
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di SMAN 1 Gambiran, media pembelajaran di kelas menggunakan buku ajar konvensional. Beberapa penelitian pada buku ajar menunjukkan adanya miskonsepsi pada penjelasan konsep, penyajian rumus, penulisan simbol, penggunaan satuan, penyajian gambar maupun penyajian soal. Modul merupakan salah satu sarana selain buku ajar yang dapat membantu siswa dalam menghubungkan materi pada kehidupan sehari-hari, susunan modul juga tidak hanya materi saja namun modul juga menyajikan contoh soal, ringkasan, latihan soal, dan tes formatif. Modul dapat digunakan secara mandiri dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa mampu berkembang dengan sendirinya. Pengimplementasian potensi lokal pada sarana pembelajaran juga layak dikembangkan dan memudahkan siswa untuk memahami materi yang terdapat dalam modul. Penelitian ini menggunakan model pengembangan four-D, analisis data yang digunakan terbagi menjadi tiga, yaitu validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Teknik analisis data untuk validitas menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Pada efektivitas menggunakan ketuntasan individu dan ketuntasan belajar klasikal. Sedangkan untuk kepraktisan menggunakan analisis skala Likert lima interval secara kuantitatif. Hasil validasi menunjukkan klasifikasi sangat valid dan dapat digunakan sebagai bahan ajar. Hasil respon siswa mendapatkan persentase 75,6% dengan kriteria praktis. Hasil efektivitas diperoleh dari ketuntasan belajar klasikal yang mencapai 86,67% dengan kriteria sangat baik. Modul pengembangan dinyatakan valid, praktis dan efektif.
Â
Kata kunci: modul; potensi lokal; validitas; kepraktisan; efektivitas.
Â
ABSTRACT
Based on the initial survey conducted at SMAN 1 Gambiran, the learning media in the classroom uses conventional textbooks. Several studies on textbooks show that there are misconceptions in explaining concepts, presenting formulas, writing symbols, using units, presenting images and presenting questions. The module is a tool other than textbooks that can help students relate material to everyday life. The module arrangement is not only material but also provides sample questions, summaries, practice questions, and formative tests. Modules can be used independently in achieving learning objectives, so that students are able to develop on their own. The implementation of local potential in learning facilities is also worth developing and making it easier for students to understand the material contained in the module. This study uses a four-D development model, the data analysis used is divided into three, namely validity, practicality, and effectiveness. Data analysis techniques for validity using quantitative descriptive analysis. On the effectiveness of using individual mastery and classical learning completeness. As for the practicality of using a Likert scale analysis of five intervals quantitatively. The validation results show the classification is very valid and can be used as teaching materials. The results of student responses get a percentage of 75.6% with practical criteria. The results of the effectiveness obtained from classical learning completeness which reached 86.67% with very good criteria. The development module is declared valid, practical and effective.
Â
Keywords: module; local potencial; validity; practicality; effectiveness.
References
Agustin, P. U. W., Wahyuni, S., & Bachtiar, R. W. (2018). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Potensi Lokal “Batik Lumbung Dan Tahu Tamanan†Untuk Siswa Sma Di Kecamatan Tamanan Bondowoso (Materi Suhu Dan Kalor). Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(1), 62. https://doi.org/10.19184/jpf.v7i1.7226
Akbar, S. (2016). Instrumen Perangkat Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya.
Budiarto, M. K., Joebagio, H., & Sudiyanto. (2020). Integration of Interactive Multimedia with Local Potential as a Learning Innovation in Digital Era. 421(Icalc 2019), 336–345. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200323.040
Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Gava Media.
Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. 1–14.
Fitrianingrum, N., Sunarno, W., & Harjunowibowo, D. (2013). Analisis Miskonsepsi Gerak Melingkar Pada Buku Sekolah Elektronik (Bse) Fisika Sma Kelas X Semester I. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1), 73–80.
Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara.
Hernawan, A. H. (2008). Makna Ketuntasan Dalam Belajar. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 4(2), 1–15.
Mundilarto. (2010). Penilaian Hasil Belajar Fisika. UNY Press.
Saway, V. L. (2004). Global Responsibility and Local Knowledge Systems. Bridging Scales and Epistemologies: A Millennium Assessment Paper of the Millennium Ecosystem Assessment Conference, 1–10. http://www.millenniumassessment.org/documents/bridging/papers/saway.datu.pdf
Sudjana, N., & Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo.
Sukmawati, R., Ertikanto, C., & Suyatna, A. (2016). Efektivitas Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kemampuan Berfikir Kritis. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(3).
Trianto. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka Publisher.
Utomo, T., & Ruijter, K. (1991). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Gramedia Pustaka Utama.
Widoyoko, S. E. P. (2013). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.