//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/issue/feedPendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter2024-01-03T15:05:04+08:00Saddampendekar.ummat@gmail.comOpen Journal Systems<table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Journal Title</td><td width="80%"><strong>Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter</strong></td></tr></tbody></table><table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"><tbody><tr valign="top"><td width="20%">Initials</td><td width="80%"><strong>Pendekar</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Frequency</td><td width="80%"><strong>4</strong> <strong>issues per year (April, Juli, September, & December)</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">DOI</td><td width="80%"><strong>prefix 10.31764 by <a href="https://search.crossref.org/?q=Jurnal+Teori+dan+Aplikasi+Matematika+%28JTAM%29" target="_blank"><img src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" height="14" /></a></strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">ISSN</td><td width="80%"><a href="http://u.lipi.go.id/1516004683" target="_blank"><strong>2615-1421 (Online)</strong></a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">OAI Address</td><td width="80%"><a href="/index.php/JCES/oai">http://journal.ummat.ac.id/index.php/pendekar/oai</a> </td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Editor-in-Chief</td><td width="80%"><strong>Saddam</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Managing Editor</td><td width="80%"><p><strong>Sri Maryani<br /></strong></p></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Indexing</td><td width="80%">Google Scholar, LIPi, CrossRef, Garba Rujukan Digital (Garuda), Moraref, ROAD, Neliti, Directory of Research Journal Indexing, <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&search_text=Pendekar%20%3A%20Jurnal%20Pendidikan%20Berkarakter&search_type=kws&search_field=full_search" target="_blank">Dimensions</a>, <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=8131" target="_blank">Sinta (Grade 5)</a></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Contact Admin</td><td width="80%"><strong>pendekar.ummat@gmail.com | +62 853-3397-5477</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publication</td><td width="80%"><strong>April 2018</strong></td></tr><tr valign="top"><td width="20%">Publisher</td><td width="80%"><strong><a href="/index.php/">Universitas Muhammadiyah Mataram</a></strong></td></tr></tbody></table><p><strong>Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter</strong> that specifically publishes research results of lecturers, teachers, students, and practitioners in the field of education. The scope of this journal includes Mathematics and Natural Sciences Education, Pancasila and Citizenship Education and Social Sciences, Language and Literature Education (Indonesian and Foreign), Basic Education, Early Childhood Education, Early Childhood Islamic Education, Religious Education, Vocational Education, Out-of-School Education, and Educational Technology. Published four times a year in April, July, September, & December.</p>//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/15313Fenomena Mahasiswa Penerima Beasiswa LPDP yang Tidak Mau Kembali ke Indonesia2024-01-03T15:05:03+08:00Fairuz Ahmad Robbanifairuz102ar@upi.eduVani Nursyamsiah Pirdayantivaninur.14@upi.eduRifaldi Muhammad Zakirifaldimuhammadzaki@upil.eduDadi Mulyadi Nugrahadadimulyadi301190@upi.eduAhmad Fu'adinahmadfuadin@upi.edu<p>Abstrak: Penelitian ini mengkaji fenomena mahasiswa penerima beasiswa LPDP yang memilih untuk tidak kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di luar negeri. Metode penelitian yang digunakan adalah survei tanggapan dan kajian literatur. Survei tanggapan dilakukan terhadap 30 orang termasuk mahasiswa dan masyarakat umum, sedangkan studi literatur dilakukan dengan menganalisis artikel terkait yang diterbitkan di berbagai jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk tidak kembali ke Indonesia antara lain kesempatan kerja yang lebih baik di negara tempat mereka menyelesaikan studinya, ketidakpuasan terhadap kondisi sosial dan politik di Indonesia dan keinginan untuk melanjutkan studi. di negara Lain. Namun, sebagian besar mahasiswa masih merasa memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Kajian ini diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan untuk mengevaluasi efektivitas program beasiswa LPDP dan menyusun strategi untuk meningkatkan persentase penerima beasiswa yang kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya.</p><p><em>Abstract: This study examines the phenomenon of LPDP scholarship recipients who choose not to return to Indonesia after completing their studies abroad. The research methods used are response surveys and literature reviews. The response survey was conducted on 30 people including students and the general public, while the literature study was conducted by analyzing related articles published in various journals. The results showed that factors influencing students' decision not to return to Indonesia include better job opportunities in the country where they completed their studies, dissatisfaction with social and political conditions in Indonesia and desire to continue their studies. in other countries. However, most students still feel an obligation to contribute to Indonesia's development. This study is expected to help policy makers to evaluate the effectiveness of the LPDP scholarship program and develop strategies to increase the percentage of scholarship recipients who return to Indonesia after completing their studies.</em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Fairuz Ahmad Robbani, Vani Nursyamsiah Pirdayanti, Rifaldi Muhammad Zaki, Dadi Mulyadi Nugraha, Ahmad Fu’adin//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/17132Analisis Makna Idiomatic Yojijukugo dalam Manga Doraemon Go Fun De Doragatari2024-01-03T15:05:03+08:00Monica Yulistiamonicayulistia@upi.eduJuju Juangsihjujujuangsih@upi.eduMelia Dewi J.meliadj@upi.edu<p>Abstrak: Masyarakat Jepang terkenal dengan budaya sopan santunnya, mereka terbiasa mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung, diantaranya diungkapkan melalui peribahasa. Salah satu jenis peribahasa Jepang yaitu Yojijukugo. Dalam Bahasa Jepang, yojijukugo memiliki keunikan karena selain sebagai kata benda juga ada yojijukugo yang mengandung makna idiomatical. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yojijukugo apa saja yang terdapat dalam manga Doraemon Go Fun De Doragatari, seperti apa makna idiomatical yang dimiliki oleh yojijukugo tersebut, serta pada konteks situasi seperti apa sajakah idiomatic yojijukugo itu dapat digunakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik analisis data menggunakan metode simak catat. Sumber data yang digunakan adalah manga Doraemon Go Fun De Doragatari. Data yang diteliti berupa 25 idiomatic yojijukugo pada manga Doraemon Go Fun De Doragatari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 data, ditemukan 3 data bermakna sikap, 3 data bermakna karakteristik, 5 data bermakna perasaan, 5 data bermakna proses, 4 data bermakna hasil, 4 data bermakna waktu, 1 data bermakna seni berbicara. Berdasarkan analisis konteks situasi penggunaannya, terdapat 12 data bermakna positif, 9 data bermakna negatif, dan 4 data bermakna netral yang dapat digunakan dalam konteks situasi positif maupun negatif tergantung topik pembicaraannya. Dengan mengetahui makna idiomatical dari yojijukugo, maka pemelajar bahasa Jepang akan dapat memahami percakapan orang jepang dengan lebih baik.</p><p><em>Abstract: Japanese people are known for their polite culture, they are used to expressing things indirectly, including through proverbs. One type of Japanese proverb is Yojijukugo. In Japanese, yojijukugo is unique because apart from being a noun, there is also yojijukugo which has an idiomatic meaning. This study aims to find out what yojijukugo is contained in the Doraemon Go Fun De Doragatari manga, what the idiomatic meaning of yojijukugo is, and in what context situations can the idiomatic yojijukugo be used. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. And for data analysis using the note-taking method. The data source used is the manga Doraemon Go Fun De Doragatari. The data studied were 25 idimatic yojijukugo in the Doraemon Go Fun De Doragatari manga. The results showed that from 25 data, found 3 data meaning attitudes, 3 data meaning characteristics, 5 data meaning feelings, 5 data meaning process, 4 data meaning results, 4 data meaning time, 1 data meaning art of speaking. Based on the analysis in the context of the situation of using idiomatic yojijukugo, there are 12 data that have a positive meaning, 9 data that have a negative meaning, and 4 data that has a neutral meaning that can be used in the context of positive or negative situations depending on the topic of conversation. By knowing the idiomatic meaning of yojijukugo, Japanese language learners will be able to understand Japanese conversation better.</em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Monica Yulistia, Juju Juangsih, Melia Dewi J.//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/17826Pengaruh Model Guided Discovery Learning dengan Pendekatan Konstruktivisme terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik2024-01-03T15:05:03+08:00Eka Fitriana Hamsyahekhafitriana61@gmail.comGustina Gustinagustina13082014@gmail.com<p>Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh model guided discovery learning dengan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar kogitif peserta didik. Populasinya ialah seluruh peserta didik kelas XI SMAN 2 Gowa yang pemilihan sampelnya dilakukan secara random. Sampel kelas eksperimen dan control masing-masing 32 peserta didik. Desain penelitian ialah posttes only control design. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument hasil belajar kognitif pada materi asam basa. Teknis analisis data berupa statistik deskriptif inferensial. Hipotesis diuji menggunakan analisis of covariance. Berdasarkan analisis data, nilai signifikansi yang diperoleh 0,019 < 0,05. Sehingga H1 diterima. Kesimpulan penelitian yakni penerapan model guided discovery learning dengan pendekatan konstruktivisme berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif.</p><p><em>Abstract: This research is a quasi-experimental research. The aim of the research is a quasi-experiment with the aim of finding out the effect of the guided discovery learning model with a constructivist approach on students' cognitive learning outcomes. The population is all students of class XI SMAN. 2 Gowa, and the sample selection is done randomly. The experimental and control class samples were 32 students each. The research design was a posttest-only control. Data collection techniques using cognitive learning outcome instruments on acid-base material technical data analysis in the form of inferential descriptive statistical analysis Hypothesis testing using covariance analysis Based on data analysis, the significance value obtained is 0.019 <0.05. So H1 is accepted. The conclusion of the study is that the application of the guided discovery learning model with a constructivism approach has a significant effect on cognitive learning outcomes.</em></p><p><em> </em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Eka Fitriana Hamsyah, Gustina//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/19467Aksesibilitas Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar di Desa Basseang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang2024-01-03T15:05:03+08:00Jusmawandi JusmawandiJoesmanwandi@gmail.comAulia Saraswatyauliasaraswaty@polinef.idNurul Muhlisahnurulmuhlisah@polinef.id<p>Abstrak: Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah pendidikan anak dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Dampaknya menuai pro kontra seiring dengan masuknya era baru (postpandemic) terutama bidang pendidikan. Banyak sekolah tidak siap dengan belajar daring terutama sekolah yang berada di pedalaman. Minimnya sarana prasarana hingga akses internet merupakan salah satu penyebab sulitnya melalui masa pandemi. Akibatnya sekolah tidak siap menerapkan metode daring sebagai bentuk upaya perbaikan pendidikan. Desa Basseang memiliki tiga sekolah dasar yang tersebar di beberapa bagian pegunungan. Sulitnya akses ke kota dan hanya bergantung pada pendidikan dalam desa. Menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang hanya rata-rata lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Fokus pada penelitian yaitu Faktor pendukung dan penghambat sarana prasarana di Sekolah hingga tidak cukup memenuhi kebetuhan pendidikan. Tujuan Penelitian ini untuk memberikan gambaran akademis, tentang sarana dan prasarana pendidikan di Desa Basseang. Metode dalam penelitian menggunakan metode wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan bersama siswa-siswi, orang tua dan guru-guru dengan total informan sebanyak 15 orang. Sedangkan hasil obervasi digunakan sebagai data pendukung dalam penulisan artikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di Desa Basseang belum cukup untuk mendukung pendidikan masyarakat. Akibatnya berdampak pada stagnasi pada ekonomi dan pendidikan. Keadaaan dapat membaik seiring dengan memaksimalkan dana desa sebagai sistem baru dalam proses pembangunan aspek kebutuhan masyarakat. Dana desa merupakan tumpuan Pemerintah Desa dalam membenahi pembangunan. Pembangunan terbagi atas dua yaitu sarana fisik dan non-fisik. Pembangunan fisik meliputi jalanan, perpustakaan desa, posyandu, pasar hingga sarana-prasarana pendidikan lainnya. Nonfisik dapat kita temui melalui akses informasi pada website desa, sekolah ataupun yayasan yang bekerja sama dengan desa.</p><p><em>Abstract: The Covid-19 pandemic has changed the face of children's education from elementary school to university. The impact has pros and cons as we enter a new era (post-pandemic), especially in the education sector. Many schools are not ready for brave learning, especially schools in rural areas. The lack of infrastructure and internet access is one of the reasons why it is difficult to get through the pandemic. As a result, schools are not ready to apply bold methods as a form of effort to improve education. Basseang Village has three elementary schools spread across several parts of the mountains. Difficult access to the city and only depends on education in the village. Causing the low level of public education, with the average being only a junior high school (SMP) graduate. The focus on research is the supporting and inhibiting factors of infrastructure in schools so that they are not sufficient to meet educational needs. The aim of this research is to provide an academic overview of educational facilities and infrastructure in Basseang Village. The research method uses interviews and observation methods. Interviews were conducted with students, parents and teachers with a total of 15 informants. Meanwhile, the results of observations are used as supporting data in writing articles. The research results show that the facilities and infrastructure in Basseang Village are not sufficient to support community education. As a result, it has an impact on stagnation in the economic and educational sectors. The situation can improve along with maximizing village funds as a new system in the process of developing aspects of community needs. Village funds are the foundation of the Village Government in improving development. Development is divided into two, namely physical and non-physical facilities. Physical development includes roads, village libraries, posyandu, markets and other educational facilities. We can find non-physical through access to information on village websites, schools or foundations that collaborate with villages.</em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jusmawandi, Aulia Saraswaty, Nurul Muhlisah//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/19896Studi Literatur: Analisis Pengaruh Perkembangan Motorik Anak Down Syndrome Melalui Permainan Puzzle Edukatif2024-01-03T15:05:03+08:00Maya Susantimayasusanti671@gmail.comNaurah Nadhifahnaurahnadhifah26@gmail.comJulia Esa Ayu Firdausijuliaesa15@gmail.comI Ketut Mahardikaketut.fkip@unej.ac.idSutarto Sutartosutartofkip@unej.ac.idIwan Wicaksonoiwanwicaksono.fkip@unej.ac.id<p>Abstrak: Perkembangan motorik adalah kemampuan individu untuk mengendalikan gerakan tubuh mereka, yang mencakup perkembangan motorik halus (seperti kemampuan menggenggam) dan perkembangan motorik kasar (seperti kemampuan berjalan). Perkembangan motorik anak Down Syndrome cenderung lambat jika dibandingkan anak normal pada umumnya. Perkembangan motorik penting untuk meningkatkan taraf hidup penderita Down Syndrome. Kemampuan mereka untuk mengatasi tugas sehari-hari, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka sangat tergantung pada perkembangan motorik. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam membantu anak-anak dengan Down Syndrome meningkatkan perkembangan motorik mereka adalah melalui penggunaan permainan puzzle edukatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu Studi Literatur dengan melakukan pengkajian hasil penelitian dari sumber google scholar terdiri dari 13 artikel terbitan 10 tahun terakhir. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Analisi isi. Hasil analisisnya secara garis besar yaitu terapi permainan puzzle dapat membantu dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak Down Syndrome, lalu juga berpengaruh terhadap kemampuan bersosialisasi dan kemampuan untuk bertahan hidup.</p><p><em>Abstract: Motoric is an individual's ability to control their body movements, which includes fine motor development (such as the ability to grasp) and gross motor development (such as the ability to walk). The motor development of Down Syndrome children tends to be slower compared to normal children in general. Motor development is important to improve the standard of living for Down Syndrome sufferers. Their ability to cope with daily tasks, communicate, and interact with their environment depends largely on motor development. One approach that can be applied to help children with Down Syndrome improve their motor development is through the use of educational puzzle games. The research method used is Literature Study by reviewing research results from Google Scholar sources consisting of 13 articles published in the last 10 years. The data analysis technique used is content analysis. The general results of the analysis are that puzzle game therapy can help develop the fine motor skills of Down Syndrome children, and also influence social skills and the ability to survive.</em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Maya Susanti, Naurah Nadhifah, Julia Esa Ayu Firdausi, I Ketut Mahardika, Sutarto, Iwan Wicaksono//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20082Strengthening Character Education Values through Indonesian Culture, Language and Literature Approaches2024-01-03T15:05:03+08:00Heru Pratiknoheru.pratikno@unisba.ac.id<p>Abstrak: Kencangnya arus globalisasi dan westernisasi yang melanda bangsa Indonesia membuat pendidikan nilai dan karakter menjadi semakin tergerus. Hal itu dapat dibuktikan salah satunya dengan melihat semakin rendahnya kepribadian masyarakat terhadap penggunaan bahasa dan tutur katanya yang tidak santun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menelusuri faktor penyebab melunturnya nilai-nilai pendidikan karakter pada anak. Di samping itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan peran budaya, bahasa, dan sastra nusantara dalam mengokohkan pendidikan nilai dan karakter pada zaman serba teknologi ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat berdasarkan sumber data primer yang bersumber dari surat kabar online, yakni tempo.com. Jadi, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain pengaruh westernesasi, rendahnya pendidikan nilai dan karakter masyarakat juga disebabkan kurangnya mereka dalam mengapresiasi budaya lokal, bahasa daerah, dan sastra nusantara.</p><p><em>Abstract: The rapid flow of globalization and westernization that hit the Indonesian nation has made the value and character education increasingly eroded. This can be proven one of them by showing the low personality of the community in the use of language and speech that is not polite. Therefore, this study aims to strive for value and character education to form an early foundation. In addition, this study aims to explore the role of culture, language, and the archipelago era in strengthening value and character education in this technological age. Data collection in this research used listening and note-taking techniques based on primary data sources originating from online newspapers, namely tempo.com. So, the data analysis used in this research is a qualitative description. The results showed that in addition to the influence of westernization, the low value and character education of the community was also due to their lack of appreciation for local culture, regional languages, and Indonesian literature.</em></p><p> </p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Heru Pratikno//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/19233Aktualisasi Project Profil Pelajar Pancasila pada Sekolah Penggerak2024-01-03T15:05:03+08:00Irma SetiawanIrmasetiawan9@gmail.comWika Arianiwikaariani9@gmail.ComNurul Inayahnurulinyah200@gmail.comMuhammad Khaerul Raziprajipkhaerulrazip@gmail.comGio Alanggialanggi290@gmail.comMahrizal Hakimmahrizalhakim@gmail.comNurkomariah Nurkomariahnurkomariahsejarah@gmail.com<p>Abstrak:: Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang memuat nilai-nilai karakter dan nilai-nilai moral peserta didik. Tujuan penilitian ini untuk mengkaji dan meningkatkan aktualisasi profil pelajar Pancasila pada Sekolah Penggerak sebagai langkah proaktif dalam menjawab tantangan moral dan etika di tengah-tengah dinamika masyarakat modern khususnya pada sekolah penggerak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek penelitian melibatkan siswa dan guru di Sekolah Penggerak yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terkait implementasi nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktualisasi profil pelajar Pancasila dapat ditingkatkan melalui integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, pembelajaran aktif, dan kegiatan ekstrakurikuler. Penggunaan metode pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter, seperti diskusi etika dan simulasi kasus moral, mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila. Kontribusi penelitian pada engembangan model pendidikan karakter di Sekolah Penggerak dan memberikan rekomendasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menghadapi tantangan serupa. Peningkatan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar diharapkan dapat membangun generasi yang lebih berkarakter, moral, dan bertanggung jawab.</p><p><em>Abstract: Pancasila Student Profile is an integral part of the national education system which contains the character values and moral values of students. The aim of this research is to examine and improve the actualization of the profile of Pancasila students at Driving Schools as a proactive step in responding to moral and ethical challenges amidst the dynamics of modern society, especially at Driving Schools. This research method uses a qualitative approach with a case study research design. The research subjects involved students and teachers at the Driving School who were selected purposively. Data was collected through in-depth interviews, observation and analysis of documents related to the implementation of Pancasila values. The research results show that the actualization of the Pancasila student profile can be improved through the integration of Pancasila values in the curriculum, active learning and extracurricular activities. The use of learning methods oriented towards character building, such as ethical discussions and moral case simulations, is able to increase students' understanding of Pancasila values. Contribution of research to the development of the character education model at the Driving School and providing recommendations for other schools in facing similar challenges. It is hoped that increasing understanding and implementation of Pancasila values among students can build a generation with more character, morals and responsibility.</em></p><p><em> </em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Irma Setiawan, Wika Ariani, Nurul Inayah, Muhammad Khaerul Razip, Gio Alanggi, Mahrizal Hakim, Nurkomariah//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20000Model Project Based Entrepreneuruial Science Thinking Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa dengan Menggunakan Blanded Learning2024-01-03T15:05:04+08:00Nanang Rahmannangrahman24@gmail.comLiswijaya Liswijayaliswijaya123@gmail.com<p>Abstrak:Teknologi dalam pembelajaran sangat bermanfaat ketika masa pandemic covid 19. Dosen dapat memilih metode pembelajaran dengan mengabungkan pembelajaran secara offline dan online yang dikenal dengan istilah blanded learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model project based entrepreneurial science thinking terhadap pemikiran kreatif calon mahasiswa PGSD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan subjek penelitian sebanyak 72 mahasiswa PGSD. Dalam pelaksanaannya, kelas eksperimen diajar dengan menggunakan model project based entrepreneurial science thinking, kelas kontrol adalah kelas konvensional. Parameternya adalah berpikir kreatif dengan 4 indikator, yaitu fluency, flexibility, originality and elaborative. Pengumpulan data menggunakan penilaian pretest dan posttest. Data disajikan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian secara keseluruhan rata-rata skor berpikir kreatif mahasiswa PGSD pada kelas eksperimen adalah 83,50 dengan indeks N-gain sebesar 0,58, lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol 71,25 dengan indeks N-gain sebesar 0,28. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model project based entrepreneurial science thinking berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa PGSD, lebih efektif dibandingkan konvensional dalam meningkatkan berpikir kreatif guru dalam pembelajaran.</p><p><em>Abstract: Technology in learning is very useful during the Covid 19 pandemic. Lecturers can choose learning methods by combining offline and online learning, known as blended learning. The aim of this research is to analyze the influence of the project based entrepreneurial science thinking model on the creative thinking of prospective elementary school teacher students. This type of research is quasi-experimental research with research subjects as many as 72 PGSD students. In its implementation, the experimental class was taught using a project based entrepreneurial science thinking model, the control class was a conventional class. The parameters are creative thinking with 4 indicators, namely fluency, flexibility, originality and elaborative. Data collection uses pretest and posttest assessments. Data is presented and analyzed descriptively. Overall research results, the average creative thinking score of elementary school teacher students in the experimental class was 83.50 with an N-gain index of 0.58, higher than in the control class of 71.25 with an N-gain index of 0.28. From the research results, it can be concluded that the project based entrepreneurial science thinking model has an effect on improving the creative thinking abilities of elementary school teacher students, and is more effective than conventional ones in improving teachers' creative thinking in learning.</em></p>2023-12-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Nanang Rahman, Liswijaya//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20266Pengaruh Implementasi Media Prezi terhadap Hasil Belajar Pendidikan Pancasila di Kelas II SD2024-01-03T15:05:04+08:00Mohamad Denny Fajrussholah Marich El Fainidennyelfajar@gmail.comMuhammad Misbahul Munirmisbahulmunir@unisnu.ac.idErna Zumrotunerna@unisnu.ac.id<p>Abstrak: Penelitian ini didasari pada temuan saat observasi awal di SD, khususnya di kelas II menunjukkan guru dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan masih menggunakan cara konvensional dan belum menggunakan media sebagai alat pembelajaran. Maka peserta didik kelas II ketika mengikuti pelajaran kurang tertarik dan hasilnya masih sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya pengaruh pemakaian media Prezi terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan materu Pancasila Dasar Negaraku di Kelas II SD. Penelitian ini berjenis penelitian eksperimen dengan metode quasi eksperimen desain penelitian one group pre-test and post-test design. Seluruh kelas II di SD berjumlah 26 siswa merupakan sampel dari penelitian ini. Data dikumpulkan melalui pemberian tes sebelum dan sesudah pemberian tindakan kepada peserta didik yang kemudian hasilnya dianalisis melalui uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis yang terdiri dari uji t. Melalui analisi data melalui uji hipotesis diketahui bahwa terdapa pengaruh yang signifikan media Prezi terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada kelas II SD.</p><p><em>Abstract: This research is based on findings from initial observations in elementary school, particularly in the second-grade class, which indicated that teachers in the teaching of Pancasila and Civics still use conventional methods and have not utilized media as a learning tool. As a result, second-grade students were less interested in the lessons, and their performance was still very low. The purpose of this research is to investigate the influence of using Prezi media on the learning outcomes of Pancasila and Civics, specifically the Basic Principles of My State, in second-grade elementary school. This study is an experimental research with a quasi-experimental method using a one-group pre-test and post-test design. The entire second-grade class in the elementary school, totaling 26 students, is the sample of this research. Data were collected through tests administered before and after the intervention to the students, and the results were analyzed through prerequisite tests consisting of normality test, homogeneity test, and hypothesis test involving t-test. Through the analysis of hypothesis testing, it was found that there is a significant influence of Prezi media on the learning outcomes of Pancasila and Civics in the second-grade elementary school.</em></p><p> </p>2023-12-02T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Mohamad Denny Fajrussholah Marich El Faini, Muhammad Misbahul Munir, Erna Zumrotun//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20067NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH SMP2024-01-03T15:05:04+08:00Dien Novita Turnipdiennovita06turnip@gmail.comYunike Sulistyosariyunikesulistyosari@unima.ac.idErick LobjaEricklobja@unima.ac.id<p>Abstrak: Pendidikan karakter memainkan tugas utama untuk membangun karakter siswa serta persiapan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Terutama dalam pembelajaran IPS yang memiliki tujuan menjadikan siswa yang bertanggung jawab dan memiliki karakter. Adapun penelitian bertujuan untuk Menganalisis nilai-nilai Karakter pada pembelajaran IPS dalam Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 4 Tondano dan Hubungan Pembelajaran IPS dengan Pengembangan Pendidikan Karakter. Metode ini menggunakan kualitatif dan observasi. Dalam penelitian, data primer dapat diperoleh melalui guru IPS dan beberapa siswa yang berkaitan dengan penelitian yang saya angkat. Teknik analisis data dalam penelitian saya menggunakan teknik triangulasi dengan cara data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara dengan 2 guru IPS dan 5 siswa, dan analisis dokumen terkait kurikulum IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 4 Tondano sudah terbilang cukup bagus karena sudah banyak yang diterapkan dimana dalam kurikulum pembelajaran IPS di sekolah saat ini, terdapat beberapa nilai-nilai karakter yang bisa ditemukan, seperti Sopan santun, Saling Menghormati, kejujuran, kerjasama, toleransi, dan tanggung jawab.</p><p><em>Abstract: Character education plays a major role in building students' character and preparing them to face the challenges of life in society. Especially in social studies learning which has the aim of making students responsible and have character. The research aims to analyze character values in social studies learning in the Merdeka Curriculum at SMP Negeri 4 Tondano and the relationship between social studies learning and character education development. This method uses qualitative and observation. In research, primary data can be obtained through social studies teachers and several students who are related to the researchIconducted. The data analysis technique in my research uses triangulation techniques by collecting data through classroom observations, interviews with social studies two teachers and five students, and document analysis related to the social studies curriculum. The results of the research show that character education in social studies learning at SMP Negeri 4 Tondano is quite good because it has been widely implemented in the current social studies learning curriculum in schools, several character values can be found, such as courtesy, mutual respect, honesty, cooperation, tolerance, and responsibility.</em></p>2023-12-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Dien Novita Turnip, Yunike Sulistyosari, Erick Lobja//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20305PENGARUH PELAKSANAAN ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA2024-01-03T15:05:04+08:00Adelva Nakya Restriadelvanakya@upi.eduJody Fathir Muhammadjodyfathir21@upi.eduMuhammad Abrar Asaadyabrarasaady01@upi.eduNurul Fitrianifitrianinurul@upi.eduSri Aini Putrisriainip@upi.eduMochamad Whilky Rizkyanfiwilkysgm@upi.edu<p>Abstrak: Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau disingkat OSPEK merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Himpunan Mahasiswa di bawah pengawasan pembantu rektor dengan tujuan memberi pengetahuan mengenai kehidupan di kampus terhadap mahasiswa baru. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak pelaksanaan OSPEK pada pembentukan karakter mahasiswa kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang menggunakan data melalui angket dalam bentuk Google Form. Analisis data menggunakan metode statistik inferensial, yakni mengumpulkan data untuk menghasilkan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Kimia dan Pendidikan Kimia. Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan OSPEK berdampak signifikan pada pengembangan manajemen waktu, kepedulian terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap tugas, dan keterampilan kerja dalam tim. Berdasarkan hasil penelitian, Universitas harus menjadi tempat pembentukan karakter serta OSPEK harus mencakup kegiatan membangun karakter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan OSPEK dapat menjadikan cara yang efektif untuk mempromosikan pengembangan karakter di antara mahasiswa.</p><p><em>Abstract: Study Orientation and Campus Introduction, or abbreviated OSPEK is an activity carried out by the Student Executive Body or the Student Association under the supervision of the assistant rector with the aim of giving knowledge about life on campus to new students. This study aims to understand the impact of the implementation of OSPEK on the formation of the character of a chemist student. The research method used is a quantitative method that uses data from a Google Form. Data analysis uses inferential statistical methods, i.e., gathering data to produce conclusions. The subjects in this study are students of chemistry and chemical education. The results of this study were that the implementation of OSPEK had a significant impact on the development of time management, care for the environment, responsibility for tasks, and teamwork skills. Based on the results of the research, the university should be a place of character formation, and OSPEK should cover character-building activities. The conclusion of this study is that the implementation of OSPEK can be an effective way to promote character development among students.</em></p><p><em> </em></p>2023-12-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Adelva Nakya Restri, Jody Fathir Muhammad, Muhammad Abrar Asaady, Nurul Fitriani, Sri Aini Putri, Mochamad Whilky Rizkyanfi//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20519PERAN GURU DALAM TRANSISI PAUD KE SD YANG MENYENANGKAN UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN LITERASI DAN NUMERISASI2024-01-03T15:05:04+08:00Herliani Rosma Kasihherlianyk@gmail.comErna Zumrotunerna@unisnu.ac.idMuhammad Nofan Zulfahminofan@unisnu.ac.id<p>Abstrak: Masa transisi PAUD ke SD menjadi suatu peristiwa yang besar, terlebih pada sisi peserta didik maupun keluarga. Sebab, bagi beberapa anak masa transisi dapat menjadi masa di mana dapat mempelajari hal-hal baru. Di saat yang sama, bagi sebagian anak masa transisi dipandang sebagai masa ketidakpastian dan kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak diketahui sebelumnya. Guru memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada anak umur usia dini. Kemampuan literasi dan numerisasi menjadi salah satu kemampuan yang dapat memengaruhi bahkan menentukan perkembangan anak pada fase selanjutnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini terletak pada peran guru dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerisasi akan ditinjau lebih jauh dalam penelitian ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dalam melihat dan menganalisis suatu objek atau persitiwa yaitu peran guru dalam transisi PAUD ke SD. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi berupa sumber, teknik, dan waktu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran penting seorang pendidik atau guru PAUD dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerisasi peserta didik sebagai persiapan transisi PAUD ke SD. Keempat peran guru PAUD terimplementasikan dengan baik, mulai dari peran guru sebagai fasilitator, motivator, model perilaku anak, dan guru sebagai pengamat.</p><p><em>Abstract: The PAUD to elementary school transition period is a big event, especially for the students and their families. Because, for some children, the transition period can be a time where they can learn new things. At the same time, for some children the transition period is seen as a time of uncertainty and worry about things previously unknown. Teachers have an important role in encouraging children's growth and development, especially in early childhood. Literacy and numeracy skills are one of the abilities that can influence and even determine a child's development in the next phase. Therefore, the aim of this research lies in the role of teachers in improving literacy and numerization skills which will be reviewed further in this research. The method in this research uses a descriptive qualitative approach in viewing and analyzing an object or event. This research uses data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. Meanwhile, the validity of the data uses triangulation techniques in the form of sources, techniques and time. The results of this research show the important role of a PAUD educator or teacher in improving students' literacy and numeracy skills as preparation for the transition from PAUD to elementary school. The four roles of PAUD teachers are implemented well, starting from the teacher's role as facilitator, motivator, model of child behavior, and teacher as observer.</em></p><p><em> </em></p>2023-12-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Herliany Rosma Kasih, Erna Zumrotun, Muhammad Nofan Zulfahmi//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20316Kesehatan, Keselamatan, dan Pendidikan Karakter: Kunci Keberhasilan dalam Praktikum di Laboratorium Kimia2024-01-03T15:05:04+08:00Annisa Rizki Fathonahnnisaaft@upi.eduDian Syahri Auliyanidianssyahria263@upi.eduIsma Yunisaismayunisa@upi.eduOliviani Eka Rasmuniolivianiekarasmuni25@upi.eduSheny Aulia Najmiatusalwashenyauliyan1@upi.eduMochamad Whilky Rizkyanfiwilkysgm@upi.edu<p><strong>Abstrak:</strong> Dalam pelaksanaan praktikum kimia di laboratorium, praktikan wajib menerapkan prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) hal ini berkaitan dengan prinsip pendidikan karakter yang mengacu pada sikap dan etika peserta didik, penelitian ini menganalisis pentingnya pendidikan karakter dalam memengaruhi keberhasilan dalam praktikum di laboratorium dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui kuesioner pada Google Formulir yang melibatkan 50 responden, 19 orang mahasiswa jurusan kimia, 4 orang mahasiswa jurusan pendidikan kimia, 7 orang mahasiswa jurusan farmasi, dan 20 orang yang memiliki pengalaman praktikum di laboratorium kimia. Hasil yang didapatkan melalui kuisioner yaitu sebanyak 82% responden menyatakan pendidikan karakter dalam melakukan praktikum kimia memiliki sifat yang sangat penting, sedangkan 18% diantaranya menyatakan penting. Penerapan etika pendidikan karakter di laboratorium kimia yaitu sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dan teliti yang ditandai dengan frekuensinya yang menunjukkan selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.</p><p><em><strong>Abstract:</strong> In carrying out chemistry practicum in the laboratory, practitioners are required to apply the K3 (Occupational Health and Safety) principles. This is related to the principle of character education which refers to the attitudes and ethics of students. This research analyzes the importance of character education in influencing success in practicum in the laboratory using an approach qualitatively through a questionnaire on Google Forms involving 50 respondents, 19 students majoring in chemistry, 4 students majoring in chemistry education, 7 students majoring in pharmacy, and 20 people who have practical experience in chemistry laboratories. The results obtained through the questionnaire were that 82% of respondents stated that character education in carrying out chemistry practicum was very important, while 18% of them stated that it was important. The application of character education ethics in the chemistry laboratory is an attitude of honesty, discipline, responsibility, cooperation and thoroughness which is characterized by frequency indicating always, often, sometimes, rarely and never.</em></p>2024-01-02T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Sheny Aulia Najmiatusalwa//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/pendekar/article/view/20329Penanaman Sikap Sosial Siswa Kelas VIII Melalui Pembelajaran IPS Di SMP2024-01-03T15:05:04+08:00Elmi Mufidahsafirahamdala1@gmail.comEka Rahayueka.rahayu0792@gmail.com<p><strong>Abstrak:</strong> Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP Unggulan kelas VIII, terdapat banyak peserta didik yang belum sepenuhnya menginternalisasi sikap sosial di dalam ruang kelas. Beberapa peserta didik menunjukkan kurangnya kedisiplinan dan tanggung jawab, seperti sering terlambat masuk kelas, kurang fokus saat guru menjelaskan, dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai selama jam pelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan deskripsi tentang: 1) gambaran proses pembelajaran IPS yang dilakukan guru dalam menanamkan sikap sosial pada siswa kelas VIII SMP Unggulan, dan 2) hasil penanaman sikap-sikap sosial siwa kelas VIII SMP Unggulan melalui pembelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan jenis purposive sampling adalah kelas VIII dengan sampel sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Selanjutnya uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil analisis yang ditemukan yakni penanaman dan hasil sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Unggulan sudah tertanam dengan kategori “Baikâ€. Cara menanamkannya yakni dengan kemampuan guru memberikan contoh sikap interaksi yang baik kepada siswa di dalam maupun di luar kelas, mengaitkan materi pelajaran IPS dengan nilai sikap sosial sesuai indikator, dan memberikan kalimat-kalimat positif mengandung nilai sikap sosial di awal pembelajaran.</p><p><em><strong>Abstract:</strong> Based on observations made at Class VIII Unggulan Middle Schools, there are many students who have not fully internalized social attitudes in the classroom. Some students show a lack of discipline and responsibility, such as often being late for class, lacking focus when the teacher explains, and being involved in inappropriate activities during class hours. The aim of this research is to obtain a description of: 1) an overview of the social studies learning process carried out by the teacher in instilling social attitudes in class VIII students at Unggulan Middle School, and 2) the results of instilling social attitudes in class VIII students at Unggulan Middle School through social studies learning. The method used is a descriptive qualitative approach. The sample used was purposive sampling, class VIII with a sample of 40 students. The data collection techniques are observation or observations, in-depth interviews, and documentation. Next, test the validity of the data using source triangulation techniques. The results of the analysis found were that the instillation and results of social attitudes through social studies learning in class VIII students at Unggulan Middle School were embedded in the "Good" category. The way to instill this is through the teacher's ability to provide examples of good interaction attitudes to students inside and outside the classroom, linking social studies subject matter with social attitude values according to indicators, and providing positive sentences containing social attitude values at the beginning of learning.</em></p>2024-01-03T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Elmi Mufidah, Eka Rahayu