Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam
SIAM mengundang para cendekiawan, peneliti, dosen dan mahasiswa untuk menyumbangkan hasil kajian dan penelitiannya di bidang-bidang yang berkaitan dengan Islam, Masyarakat Muslim, dan Organisasi Muhammadiyah yang meliputi penyelidikan tekstual dan kerja lapangan dengan berbagai perspektif hukum, filsafat, tasawuf, sejarah, seni, teologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik dan lain-lain. Fokusnya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang Studi Islam dan Organiasi Muhammadiyah baik dalam perkembangannya di Indonesia maupun Luar Negeri dan menyajikan perkembangannya melalui publikasi artikel. SIAM diharapkan mampu mempresentasikan perkembangan studi Islam Indonesia dan organisasi Muhammadiyah, serta dimaksudkan untuk mengomunikasikan penelitian asli dan isu-isu terkini tentang subjek tersebut.Universitas MUhammadiyah Mataramen-USStudi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)<span>The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.</span>Pemikiran Rekonstruktif-Modern KH. Ahmad Dahlan Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan Agama Islam di Indonesia
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam/article/view/19929
<p class="16aJudulAbstrak">Abstrak</p><p class="16bIsiAbstrak"> </p><p class="16bIsiAbstrak">KH. Ahamad Dahlan adalah diantara ulama Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam membangun peradaban bangsa. Pemikiran dan perjuangan dakwahnya diturunkan dalam Muhammadiyah. Pendidikan Islam dewasa ini dituntut untuk berkembang pesat agar mampu menjawab berbagai persoalan soisal-humaniora sebagai akibat dari derasnya arus perkembangan teknologi-informasi. Tradisi keilmuan yang telah dibangun oleh KH. Ahmad Dahlan harus mampu berdialog dengan perkembangan pendidikan modern agar dapat melahirkan berbagai rekomendasi alternatif kebaharuan dalam sistem pendidikan Islam. Artikel ini merupakan salah satu upaya penelitian kepustakaan (library research) untuk menggali pengaruh pemikiran KH. Ahmad Dahlan dan kolerasinya dengan pendidikan Agama Islam di Indonesia. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah berbagai refrensi terkait tradisi keillmuan dan pemikiran pendiri Muhammadiyah untuk kemudian dilakukan analisis konten sehingga menghasilkan temuan bahwa pemikiran dan corak keilmuan KH. Ahmad Dahlan bersifat rekonstruktif-modern yang melahirkan pemahaman Integratif-interkonektif dalam Sekolah dan lembaga pendidikan yang dibangun oleh Muhammadiyah dimana kemajuan pendidikan Islam tidak hanya terukur pada perkembangan ilmu-ilmu keIslaman namun lebih dari Itu Sains dan teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari Pendidikan Islam.</p><p class="16cKataKunci"><strong>Kata kunci</strong> : Pendidikan; Islam; Muhammadiyah.</p><p class="15aJudulAbstractBInggris">Abstract</p><p class="15bIsiAbstractBInggris">KH. Ahamad Dahlan is one of the Indonesian ulama who has made a major contribution to building the nation's civilization. His thoughts and preaching struggles were revealed in Muhammadiyah. Islamic education today is required to develop rapidly in order to be able to answer various social-humanitarian problems as a result of the rapid flow of information-technology developments. The scientific tradition that has been built by KH. Ahmad Dahlan must be able to dialogue with the development of modern education in order to produce various recommendations for new alternatives in the Islamic education system. This article is one of the library research efforts to explore the influence of KH's thinking. Ahmad Dahlan and its correlation with Islamic religious education in Indonesia. The primary data source in this research is various references related to the scientific traditions and thoughts of the founder of Muhammadiyah and then content analysis was carried out to produce findings that the thoughts and scientific style of KH. Ahmad Dahlan is reconstructive-modern which gives birth to an integrative-interconnective understanding in schools and educational institutions built by Muhammadiyah where the progress of Islamic education is not only measured by the development of Islamic sciences but more than that, science and technology are an inseparable part of Islamic education.</p>Keywords: Education; Islam; MuhammadiyahM. Anugrah Arifin
Copyright (c) 2023 Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
2023-10-312023-10-311219Islam dalam Perspektif Muhammadiyah
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam/article/view/19930
<p class="16aJudulAbstrak">Abstrak</p><p class="16bIsiAbstrak">Islam merupakan agama yang mulia bagi seluruh semesta alam, tetapi umat Islam memiliki pandangan yang beragam mengenai Islam. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan keislaman di Muhammadiyah, baik pandangan yang bersifat resmi maupun pandangan individu dari para tokoh Muhammadiyah itu sendiri. Metode kajian yang digunakan dalam artikel ini adalah kajian pustaka (<em>library research</em>), dimana hasil putusan Muhammadiyah dijadikan sebagai sumber primer dan tulisan-tulisan yang memuat pandangan para tokoh atau ulama tentang Islam menjadi sumber sekundernya. Dari hasil kajian literature menunjukkan bahwa Muhammadiyah memahami Islam dalam dua sudut pandang, ada yang bersufat khusus dan umum. Pandangan yang bersifat khusus menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah yang terdiri dari perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk unutk kemashlahatan umat manusia di dunia maupun di akhirat. Sedangkan yang bersifat umum menjelaskan bahwa Islam itu adalah agama yang disyrai’atkan oleh Allah SWT melalui para nabi yang terdiri dari perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kemashlahatan manusia di dunia dan di akhirat. Di dalam artikel ini disimpulkan bahwa Muhammadiyah memiliki sudut pandang yang komprehensif tentang agama Islam. Islam tidak hanya difahami sebatas ajaran di Nabi Muhammad, tapi juga ajaran dari para nabi terdahulu.</p><p class="16cKataKunci"><strong>Kata kunci</strong> : Islam, rahmatan lil ‘alamin, Muhammadiyah, putusan.</p><p class="15aJudulAbstractBInggris">Abstract</p><p class="15bIsiAbstractBInggris">Islam is a great religion for all human beings in the universe; however, there are diverse perspectives on Islam among Muslims. This article aims to explore Islamic notion in Muhammadiyah movement, either official appointments or individual perspectives among Muhammadiyah’s scholars. This study applied library research approach where official appointments issued by Muhammadiyah come as primier sources and literatures written by Muhammadiyah’s scholars were used as secondary ones. The literature analysis shows that Muhammadiyah views Islam in two ways. The first one is Islam defined as a religion which is brought by Muhammad within Quran and Sunnah comprising instructions, warnings and directions for human wellness in the world and hereafter. Meanwhile, the second one clarifies that Islam defined as a religion which is ruled by God through his messengers consisting of orders, warnings and directions for human wellness in the world and hereafter. In conclusion, Muhammadiyah has comprehensive insight on Islam which is not only in Muhammad prophecy era, but delivered by all prophets. </p><p class="15cKeywordsBInggris"><strong>Keywords</strong>: Islam; rahmatan lil ‘alamin; Muhammadiyah; appointments</p>Najamudin Najamudin
Copyright (c) 2023 Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
2023-10-312023-10-31121036Implementasi Ijtihad dan Tajdid: Upaya Muhammadiyah Membangun Peradaban Ekonomi Islam
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam/article/view/19932
<p class="16aJudulAbstrak">Abstrak</p><p class="16bIsiAbstrak">Muhammadiyah merupakan organisasi Islam telah mempromosikan peradaban ekonomi Islam melalui ijtihad dan tajdid. Kedua konsep tersebut membantu Muhammadiyah membangun kebijakan ekonomi, membangun lembaga keuangan Islam, mempromosikan praktik bisnis yang beretika, dan distribusi kekayaan yang adil untuk mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat. Resistensi reformasi, perbedaan akademis, politik dan ekonomi, dan ketidakstabilan pemerintah menjadi tantangan Muhammadiyah dalam menggerakkan ijtihad dan tajdid untuk memperbaiki masyarakat dan menciptakan peradaban ekonomi Islam yang lebih egaliter dan berkelanjutan. Dengan metode penelitian yang menekankan pada tinjauan pustaka. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran Muhammadiyah dalam mempromosikan ekonomi Islam serta menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam upaya Muhammadiyah untuk membangun peradaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah dalam memajukan budaya ekonomi Islam melalui ijtihad dan tajdid kontemporer. Muhammadiyah telah menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan ekonomi Islam yang egaliter, berkelanjutan, dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ijtihad meningkatkan persepsi keagamaan dan kebijakan ekonomi serta tajdid diimplementasikan dalam bentuk pendirian lembaga keuangan syariah. Dengan keyakinan tersebut, keuangan menjadi lebih mudah dan kekayaan tersebar dengan lebih baik. Muhammadiyah telah berperan dalam meningkatkan keadilan, keberlanjutan, dan etika ekonomi Islam, memotivasi organisasi-organisasi Islam lainnya untuk memajukan peradaban ekonomi Islam. Reformasi yang sangat baik membantu masyarakat, ekologi, dan peradaban ekonomi Islam.</p><p class="16cKataKunci"><strong>Kata kunci</strong> : <em>Ijtihad, Tajdid, </em><em>Muhammadiyah, Ekonomi Islam.</em></p><p class="15aJudulAbstractBInggris">Abstract</p><p class="15bIsiAbstractBInggris">Muhammadiyah is an Islamic organization that has promoted Islamic economic civilization through ijtihad and tajdid. Both concepts help Muhammadiyah establish economic policies, build Islamic financial institutions, promote ethical business practices, and ensure the equitable distribution of wealth to overcome the economic difficulties of society. Reform resistance, academic, political, and economic differences, and government instability became Muhammadiyah's challenges in mobilizing ijtihad and tajdid to improve society and create a more egalitarian and sustainable Islamic economic civilization. With a research method that emphasizes literature review. This research describes the role of Muhammadiyah in promoting Islamic economics as well as the challenges faced in their efforts to build civilization. The results show that Muhammadiyah is advancing Islamic economic culture through ijtihad and contemporary tajdid. Muhammadiyah has faced various challenges in developing an Islamic economy that is egalitarian, sustainable, and based on Islamic principles. Ijtihad improves religious perceptions and economic policies and tajdid is implemented in the form of establishing Islamic financial institutions. With such conviction, finance becomes easier and wealth is better distributed. Muhammadiyah has been instrumental in improving the fairness, sustainability, and ethics of Islamic economics, motivating other Islamic organizations to advance Islamic economic civilization. Excellent reforms help society, ecology, and Islamic economic civilization.</p><p class="15cKeywordsBInggris"><strong>Keywords</strong>: Ijtihad, Tajdid, Muhammadiyah, Islamic Economics.</p>Mukhlishin MukhlishinNovi Yanti Sandra Dewi
Copyright (c) 2023 Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
2023-10-312023-10-31123747Interferensi Pembelajaran Bahasa Asing
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam/article/view/19943
<p align="center"><strong>Abstrak </strong></p><p><em>Penelitian ini berawal dari pengamatan penulis terhadap dialog berbahasa Arab oleh</em><em> </em><em>beberapa siswa MTs Negeri Rongkop, namun ujaran yang dipakai adalah ujaran bahasa ibu mereka (bahasa Jawa) dan diikuti dengan pengambilan beberapa sistem yang berlaku pada bahasa Jawa. Dari fenomena ini penulis berhipotesa bahwa hal ini terjadi dikarenakan minimnya kosakata bahasa Arab yang mereka kuasai. Setelah terlebih dahulu melakukan interview dengan guru yang mengampu Mata Pelajaran Bahasa Arab disana, diketemukan adanya indikasi-indikasi telah terjadi interferensi dalam proses Pembelajaran Bahasa Arab oleh para siswa MTs Negeri Rongkop. Berangkat dari hal diatas, maka dilakukanlah penelitian ini yang memfokuskan pokok permasalahan pada aspek bentuk-bentuk interferensi dalam kemahiran Kal</em><em>Ä</em><em>m dan Qir</em><em>Ä</em><em>’ah apa saja yang terjadi di madrasah ini dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi tersebut.</em> <em>Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menggali bentuk-bentuk interferensi </em><em>dalam kemahiran Kal</em><em>Ä</em><em>m dan Qir</em><em>Ä</em><em>’ah</em><em> yang terjadi di MTs Negeri Rongkop dan faktor-faktor dominan penyebab terjadinya interferensi diatas. Sedangkan manfaat dari penelitian ini, antara lain untuk menambah pengetahuan kepada pembaca untuk bisa menyikapi dengan baik bentuk-bentuk interferensi bahasa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya interferensi </em><em>dalam kemahiran Kal</em><em>Ä</em><em>m dan Qir</em><em>Ä</em><em>’ah dan agar dapat menjadi referensi pada penulisan yang sejenis, khususnya mengenai interferensi bahasa.</em><em> Untuk dapat memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan metode wawancara, kuisioner dan studi dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis mendalam (</em>in-depth analysis<em>), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus. Ketiga metode diatas digunakan secara kombinasi dan bersamaan</em><em>.</em> <em>Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk interferensi yang paling sering muncul adalah interferensi dalam bidang sistem tata bunyi (fonologi), baik yang berkaitan dengan jeda, intonasi maupun panjang/ pendeknya pelafalan huruf. Adapun faktor yang paling dominan yang berpotensi menyebabkan terjadinya interferensi oleh para siswa MTs Negeri Rongkop ada dua macam, yaitu tipisnya kesetiaan para siswa dalam memakai (sistem) bahasa kedua dalam hal ini bahasa Arab dan minimnya kosakata dan sinonim/ antonim yang dikuasai para siswa</em>.</p><p>Kata Kunci : Interferensi, Pembelajaran, Bahasa Asing.</p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong>ABSTR</strong><strong>CT</strong></p><p>This research began with the author's observation of Arabic dialogue by several MTs Negeri Rongkop students, but the speech used was their mother tongue (Javanese) and was followed by adopting several systems that apply to Javanese. From this phenomenon the author hypothesizes that this occurs due to the lack of Arabic vocabulary that they master. After first conducting an interview with the teacher who taught Arabic subjects there, it was found that there were indications that there had been interference in the Arabic language learning process by Rongkop State MTs students. Starting from the above, this research was carried out which focused the main problem on aspects of the forms of interference in KalÄm and QirÄ'ah skills that occur in this madrasa and the factors that cause this interference. The purpose of this research is to explore the forms of interference in KalÄm and QirÄ'ah skills that occur at MTs Negeri Rongkop and the dominant factors that cause the above interference. Meanwhile, the benefits of this research include increasing knowledge for readers to be able to respond well to forms of language interference that occur in everyday life, especially interference in KalÄm and QirÄ'ah skills and so that it can become a reference for similar writing. especially regarding language interference. To obtain the necessary data, the author uses interviews, questionnaires and documentation studies using in-depth analysis techniques, namely examining problems on a case by case basis. The three methods above are used in combination and simultaneously From the research results, it can be concluded that the form of interference that occurs most frequently is interference in the field of sound systems (phonology), both related to pauses, intonation and long/short pronunciation of letters. The most dominant factors that have the potential to cause interference by Rongkop State MTs students are of two types, namely the students' lack of loyalty in using a second language (system), in this case Arabic, and the lack of vocabulary and synonyms/antonyms mastered by the students.</p><p>Keyword : Interference, In Foreign, Language Learning.</p>Ngatipan NgatipanAsriatun DwiningsihSaprun SaprunMappanyompa Mappanyompa
Copyright (c) 2023 Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
2023-10-312023-10-31124859Peran Agama Islam Dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Usia Remaja
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/siam/article/view/19947
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Â </p><p><em>Pada usia</em><em> </em><em>remaja merupakan masa perkembangan anak yang digolongkan dalam tingkat pendidikan masa usia MTs-MA, kemudian digolongkan lagi menjadi remaja awal umur 12-15 dan remaja akhir umur 15-20, seperti dikutip dari BKKBN. Dari penggolongan ini bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang secara psikologi masa remaja merupakan masa perkembangan, di mana anak sudah belajar membuat pilihan dan menentukannya. Penentuan pilihan dan keinginan si anak membutuhkan pendamping untuk mengawal perjalanan si anak tersebut baik berupa keluarga, masyarakat sekitar serta suplemen lain berupa bacaan dan pemerolehan pengetahuan yang didapat. Banyak remaja terjebak pada pilihan dan keinginannya yang selalu harus dipenuhi kemudian lepas kendali dan diklaim jelek oleh norma masyarakat dan agama. Pada masa remaja juga menampilkan indikator karakter yang belum mapan sedangkan kemapanan karakter terlihat setelah ada pembiasaan sikap dan perilaku yang dibarengi kontrol keluarga dan sosial serta realisasi dari pengetahuan baik umum maupun agama dalam keseharian (internalisasi). Kontribusi agama dalam menentukan sikap dan perilaku juga sangat signifikan yang kemudian dinamakan etika, akhlaq, dan karakter. Tidak ada agama yang mengajarkan kejelekan atau keburukan sikap. Islam merupakan agama yang disepakati sebagai agama kompilasi dari agama-agama pendahulunya yang terangkum dalam al-Quran dan dijelaskan Hadis Nabi.</em></p><p><strong>Kata Kunci: </strong>Karakter, Remaja, dan Pendidikan Agama Islam</p><p>Â </p><p>Â </p><p>Â </p><p>Â </p><p>Â </p><p>Â </p><p align="center"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em>T</em><em>he early adolescent is the children period that classify in education grade, which is started from secondary to senior high school, and grouped in early teenager who is 12-15 years old and teenager 15-20 years old as stated by BKKBN. From this classification that the early adolescent is a changing period fromchildhood to adolescent which is in psychology the adolescent is development period, where the children have learned to make a choice and determine it. Â The choice determining and their eagerness need the guider who guides their ways, such as family, society, and other supplement as reading book to increase the knowledge. Many tenagers are trapped by theirchoices and eagerness, which is should be accepted and loose liberally and be worst claimed by the society and religion. In early adolescent shows also indicator of unstable character, meanwhile character shows after habitual action and stable attitude from family and society controlling with the realization of the sciens and religion knowledge in routines religion contribution determines the attitude and moral significantly, the which is named attitude, character and moral. There is no religion teaches a worst attitude Islam as acommitment religion as compilation of predecessor religions which written in al- Quran explained in propet hadits.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Character, teens, and Islamic Education</em><em></em></p>Muhamad Sahril
Copyright (c) 2023 Studi Islam dan Muhammadiyah (SIAM)
2023-10-312023-10-31126079