ANALISIS KATA MAKIAN DALAM DRAMA KOMEDI SASAK OMJ (OOO MENU JARIN) SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
DOI:
https://doi.org/10.31764/telaah.v4i1.1212Keywords:
Sosiolinguistik, Bahasa Sasak, Kata makianAbstract
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) untuk mengetahui bentuk kata makian 2) untuk mengetahui fungsi kata makian 3) untuk mengetahui makna referensi kata makian. Metode penelitian ini, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode deskriptif kualitatif diantaranya teknik simak dan catat, yaitu penelitian menonton film komedi Sasak OMJ ( Ooo Menu Jarin). Hasil dari penelitian menunjukkan 1) bentuk kata makian yang terdapat pada film drama komedi Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) sebanyak 12 kata makian dan terdiri atas dua bentuk bahasa yaitu bentuk kata dasar dan bentuk frase. 2) fungsi kata makian yang terdapat pada film tersebut menurut pandangan Andersson dan Trudgiil ada empat fungsi yaitu a) fungsi “explerive†yang berarti penggunaan makian untuk menyatakan emosi dan tidak ditunjukkan langsung pada orang lain b) fungsiâ€abusive†yang berarti penggunaan makian yang langsung ditunjukkan pada orang lain c) fungsi “humorous†yang berarti penggunaan makian yang merujuk langsung pada orang lain, tetapi bukan dalam maksud menghina dan yang d) fungsiâ€auxiliary†yangberarti menggunakan makian yang tidak langsung merujuk pada orang lain, melainkan sekedar cara bicara (lezy speaking), yang sering kali tidak sungguh-sungguh. 3) Makna referensial kata makian yaitu, keadaan, binatang, benda-benda, bagian tubuh dan profesi.
Â
Abstract: The purpose of this study, namely 1) to know the form of the word 2) to know the function of the word cuss 3) to know the meaning of the word reference. This method of research, with the technique of data collection using qualitative descriptive method including the reading and note-taking technique, which is the research to watch the comedy movies Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin). The results of the study showed 1) the word form found in the comedy-drama Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) as many as 12 words and consists of two forms of basic word and phrase form. 2) The word function that exists in the film according to the views of Andersson and Trudgiil there are four functions of a) function "explerive" which means the use of cuss to declare emotions and not shown directly in others b) function "abusive" Which means the use of the stock is directly shown in others c) function "humorous" which means the use of the laboratory referring directly to others, but not in the intent of insults and the D) function "auxiliary" means using the Cuss That does not directly refer to other people, but rather just a lezy speaking, which is often not earnest. 3) referential meaning of the word cuss i.e., circumstances, animals, objects, body parts and professions.References
Arikunto, Suharsimi. 2012. Metode Penelitian Kauntitatif dan kualitatif Bandung:
Azizatul, fitri, 2014. Disfemisme Dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. (Skripsi). Universitas Mataram.
Chaer, Abdul, dan Leony. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Junita, Ardi Susanti, 2004. Analisis Penggunaan Disfemisme Dalam Masyarakat Sasak Dialek a-a Di Desa Aikmel Barat Dan Relevansinya Dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMP. (Skripsi). Universitas Mataram.
Lexy, J. M. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. 13 Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi.Metode dan Tekniknya. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Wijana dan R 2013. Sosiolinguistik, Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sosiolinguistik, Kajian Teori dan Analisis. Edisi 1 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://Indonesiaindonesia.com/f/79679-definisi-pengertian-bahasa/ Diambil pada tanggal 10 Desember 2015.