PENGGUNAAN ROI DALAM BAHASA BIMA DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA (KAJIAN SOSIOPRAGMATIK)
DOI:
https://doi.org/10.31764/telaah.v3i2.604Keywords:
Roi, Bahasa Bima, SosiopragmatikAbstract
Roi merupakan bagian dari kekayaan linguistik yang dimiliki oleh masyarakat Bima pada umumnya. Karena hal ini bagian dari kekayaan linguistik untuk itu perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan bentuk, fungsi, dan faktor penyebab terjadinya roi. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti merasa perlu untuk meneliti penggunaan roi yang terdapat dalam masyarakat Bima. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori bentuk, fungsi dan faktor penyebab terjadinya tindak tutur dalam berbahasa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu simak dan catat, rekam, kerja sama dengan informan, dan instrospeksi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut ini. a) Penggunaan roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu: (1) kata; (2) frase; (3) klausa. b) Penggunaan roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape berfungsi untuk: (1) kekaguman, (2) mengolok-olok, (3) kegembiraan, (4) menghaluskan, (5) menyuruh, (6) mengabrabkan, (7) menasihati, (8) meminta, dan (9) mempertegas, (10) mengiaskan, dan (11) kekesalan. c) Faktor-faktor penyebab terjadinya roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape yaitu (1) faktor psikologi dan (2) faktor sosial yang meliputi status sosial, tingkat pendidikan, usia, dan jenis kelamin.Downloads
Published
2018-07-30
Issue
Section
Articles