Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Pembelajaran Menulis Ekspresif berbasis SPADA
DOI:
https://doi.org/10.31764/telaah.v7i2.6797Keywords:
Persepsi Layanan SPADA Menulis EkspresifAbstract
Abstrak:Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap layanan menulis ekspresif berbasis SPADA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket yang terdiri atas 37 butir pertanyaan dari lima aspek yaitu panduan, tampilan, penyajian materi,kegiatan pembelajaran dan kebermanfaatan SPADA`. Responden dalam penelitian berjumlah 34 mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2021. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil Aspek Isi panduan jelas dan mudah dipahami berada pada kategori baik atau 59%, aspek tampilan berupa topik, dekskripsi mata kuliah dan tugas jelas menarik dan mudah dipahami berada pada kategori baik atau 57,8%.Aspek layanan pembelajaran berupa konten, kegiatan awal, inti dan penutup, serta sumber belajar dan aktivitas berada pada kategori baik atau 59,5%. Sedang untuk Aspek kebermanfatan berupa memudahkan dalam menulis dan meningkatkan motivasi berada pada kategori baik atau sebesar 53%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek berada pada kategori baik.
Â
Abstract:The purpose of this study was to describe students' perceptions of SPADA-based expressive writing services. The method used in this research is descriptive qualitative. The instrument used is a questionnaire consisting of five aspects, namely guidelines, display, presentation of materials, learning activities and the benefits of SPADA. Respondents in the study amounted to 34 students of Indonesian language education program. Data collection was carried out in November 2021.Based on the results of the study, it was found that the content aspect of the guide was clear and easy to understand in the good category or 59%, the display aspect in the form of topics, course descriptions and assignments that were clearly interesting and easy to understand were in the good category or 57.8%. Aspects of learning services in the form of content, initial, core and closing activities, as well as learning resources and activities are in the good category or 59.5%. Meanwhile, the usefulness aspect in the form of making writing easier and increasing motivation is in the good category or 53%. Based on these results, it can be concluded that all aspects are in the good category
References
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2021. Panduan Bantuan Dana Inovasi Teknologi Asistif dalam Pembelajaran di Perguruan Tinggi tahun 2021. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi
Wardani, Igak. Dkk. 2013. Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Pusat Pengembangan Teknologi Informasi Untuk Pembelajaran. 2018. Sosialisasi Sistem Pembelajaran Daring. Surakarta:Lembaga Pengembangan Dan Penjaminan Mutu PendidikanUniversitas Sebelas Maret
Undang-Undang
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2021. Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi. Jakarta: DitjenBelmawa Kemendikbudristek
Jurnal
Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati. 2015. Kesulitan Belajar pada Anak: Identifikasiaktor yang Berperan. Elementary. 3 (2), Hal. 297-311.
Kristina, Marilin. Dkk. 2020. Model Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Provinsi Lampung. Jurnal Idaarah Vol. IV No. 2 hal: 200-209.
Noviantari, PS. dkk. 2021. Persepsi Mahasiswa terhadap Kuliah Daring pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika, Vol 1(1) 13-22