Meningkatkan Kemampuan Mendongeng dengan Pendekatan Kooperatif Tipe Role Playing Siswa Kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31764/telaah.v7i1.7423Keywords:
Mendongeng Kooperatif Tipe Role PlayingAbstract
Abstrak: Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.sebagai salah satu keterampilan berbicara. Pembelajaran dongeng di dalam kelas sering membosankan dikarenakan model dan juga metode pembelajaran guru yang kurang variatif karena hanya melalui penerangan dan penuturan lisan atau metode cerama hsaja, menyebabkan kurang optimalnya kemampuan berbicara siswa dalam hal ini kemampuan mendongeng sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe role  playing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dengan populasi sebanyak 11 siswa sebagai sampel.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi guru dan siswa, dokumentasi dan tes. Maka analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, di dapatkan peningkatan kemampuan mendongeng siswa kelas VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Peningkatkan kemampuan mendongeng dengan pendekatan kooperatif tipe role playing siswa kelas VII VII SMPN 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 11 siswa dapat disimpulkan 1) Siswa yang kemampuan mendongengnya tinggi sejumlah 8 orang siswa. 2) Siswa yang kemampuan menndongengnya sedang sejumlah 2 orang siswa 3) Siswa yang kemampuan mendongengnya rendah sejumlah 1 orang siswa.
Â
Abstract:Fairy tales are folk prose stories that are not considered to actually happen as one of the speaking skills. Learning fairy tales in the classroom is often boring because the models and methods of teacher learning are less varied because only through explanations and oral narratives or lecture methods only, causing students' speaking skills to be less than optimal in this case storytelling skills so it is necessary to do research using cooperative methods of role type. playing. This research is a descriptive quantitative and qualitative research. The research subjects were seventh grade students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. With a population of 11 students as a sample. Data collection techniques using teacher and student observation techniques, documentation and tests. Then the data analysis was carried out through quantitative and qualitative descriptive analysis. Based on the results of data analysis, it was found that there was an increase in the storytelling ability of class VII students of SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. Improving storytelling skills with a cooperative approach to the role playing type of class VII VII SMPN 5 Praya Timur, Central Lombok Regency. From the results of research conducted on 11 students, it can be concluded: 1) Students who have high storytelling abilities are 8 students. 2) Students whose storytelling ability is moderate are 2 students. 3) Students whose storytelling ability is low are 1 stu
References
Ali, L. Dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
______.2005. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Trasito
_______2006. Manajemen Penelitian. Jakarta. Penerbit: PT. Rineka Karya.
Brown G & G Yule. 1983. Developing Language Skills in the Elementary Schools. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Danandjaja, J. 1986. Cerita Prosa Rakyat. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, S. 1997, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Dewi
Djamarah. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Malang: UNM.
Isjoni. 2009. Kooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Celeban Timur.
_____________. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Celeban Timur.
Hadi, S. 2006, Metodologi Research. Jakarta: Rineka Cipta,
______________.2006.. Metodolgi Penelitian. Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM.
Ibrahim, M. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press
Khairullah. 2011. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lustantini, S. 1998. Komponen-komponen Dongeng. Yogyakarta: IKIP.
Maidar G, A dan Mukti US. 1991. Pembelajaran Berbicara. Jakarta: Rineka Cipta.
Margono. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mangkunegara. 2000. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuraeni, E dan Agus S. 2002. Penataran Tertulis Tipe A untuk Guru SLTP Jurusan Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas
Riduwan, A. 2003. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Y. 2001. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC
Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. 1992. Cooperative Learning. USA: Allyn and Bacon.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suriansyah. 2009. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: FKSS – IKIP.
Sutiyoso, S. 2007. Keterampilan Berbicara. Jakarta: Rineka Cipta.
Taniredja, T, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung, Alfabeta.
Tarigan, D. 2006. Berbicara. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
a. Bandung: CV Angkasa.
Tuminto,D. 2007. Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Rajawali Pres
Poerwadarminta, WJS. 1985. Kumpulan Dongeng. Jakarta: Balai Pustaka
Wiraatmadja, R. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya
Widdowson. 1978. Fundamentals of Speech. New York: Mc Graw-Hill Book Company.