KAJIAN PERSENTASE PENAMBAHAN GULA TERHADAP KOMPONEN MUTU SIRUP BUAH NAGA MERAH

Authors

  • Asmawati Asmawati Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Faperta UM Mataram
  • Hamzan Sunardi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Faperta UM Mataram
  • Syirril Ihromi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Faperta UM Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/agrotek.v5i2.700

Keywords:

buah naga merah, gula, mutu, sirup

Abstract

Buah naga (Dragon Fruit) merupakan tanaman musiman yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Buah naga termasuk dalam buah yang eksotik karena penampilannya yang menarik ,rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Manfaat buah naga antara lain adalah sebagai anti hiperkolesterolemik, anti radikal bebas karena mengandung betasianin.Untuk meningkatkan nilai tambah dari buah naga merah ,maka dapat diolah menjadi beberapa jenis olahan,diantaranya jus, selai, es goyang, jelly dan sirup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu ipengaruh persentase penambahan gulaterhadap sifat kimia dan organoleptik sirup buah naga merah.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu factor yaitu persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup buah naga merah gula yang terdiri dari 5 perlakuan (P1: 45 %, P2 : 50 % P3 : 55 % P4 : 60 %, P5 : 65 %). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman (Analisis of variance) pada taraf nyata 5 %.Bila terdapat pengaruh bedanyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase penambahan gula berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia yaitu kadar gula reduksi, kadar air, dan sifat organoleptik rasa dan kekentalan,  tetap tidak berpengaruh secara nyata terhadap sifat kimia vitamin c dan sifat organoleptik warna,dan aroma sirup buah naga merah yang diamati. Semakin tinggi persentase penambahan gula dalam pembuatan sirup  buah naga merah maka kadar gula reduksi semakin tinggi sedangkan kadar air semakin menurun. Persentase penambahan gula sampai perlakuan P5 (penambahan gula 65 %) cenderung masih disukai panelis dari segi aroma, rasa dan kekentalan.

References

Apandi. M. 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Alumni Bandung. Bandung

Buckle dkk, Edwards, G. H. Fleet dan M. Wootton, 1989. Ilmu pangan. UI press. Jakarta.

Dewan Standarisasi Nasional.1998.SNI 01-3544-1994: Sirup. Departemen Perindustrian. Jakarta

Hanifiah, 2002..rancangan percobaan teori dan aplikasi fakultas pertanian universitas sriwijaya. Palembang

Hadiwijaya, H.‘Lukma, dan Aisman,2013pengaruh Perbedaan Penambahan Gula Terhadap KarakteristikSirupBuah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

Kristanto, D. 2003. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lim, Y.Y., Lim, T.T., Tee, J.J. 2006.Antioxidant properties of several tropical fruits; a comparative study. Journal of food chemistry.Monash University

Marhazlina (2008), peneliti Department of Nutrition andDietetics Faculty of Medicineand Health Sciences UniversitiPutra Malaysia

Mizrahi, Y., J. Moyal, A. Nerd and Y. Sitrit.2002.Metaxenia in the vive cacti.Cambridge University: Cambridge.

Mizrahi, Y., E. Raveh, E. Yossov, A. Nerd and J. Ben-Asher, 2002.New Fruit Crops WithHigh Water Use Efficiency. In: Issues innew crops and new uses. J. Janick and A.Whipkey (eds.). ASHA Press, Alexandria,VA. P 216 – 222.

Nasution, Z., Bakkara, T. dan Manulu M. 2006. Pemanfaatan Wortel (Daucus carota) dalam Pembuatan Mie Basah serta Analisa Mutu Fisik dan Mutu Gizinya. Jurnal Ilmiah PANNMED. Vol.1. No.1. Juli. 2006. Hal 9-13.

Raveh, E., Nerd, A.And Mizrahi, Y. 1998. Responses of Two Hemi Epiphytic Fruit Crop Cacti to Different Degrees of shde. Scientia Holticultura, 73:

Rosenau, M.J., The Milk Question, Haughton Mifflin Company, Boston, 1913

Saati, Elfi Anis. 2009. IdentifikasiDan Uji Kualitas PigmenKulit Buah Naga Merah(Hylocareus costaricensis)Pada Beberapa UmurSimpan Dengan PerbedaanJenis Pelarut. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. JIPTUMMDPPM.UMM. Malang

Satuhu, S. 1994. Penanganan dan Pengolahan Buah.PT Penebar Swadaya.

Jakarta.

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil

Pertanian.PT. Bhratana Karya Aksara. Jakarta.).

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1996. Prosedur Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Sutomo, Budi. 2007. Buah NagaMerah – Segar danBerkhasiat. http://myhobbyblogs.com

Wu, L.C., Hsu, H.W., Chen, Y.C., Chiu, C.C., Lin, Y.I. & Ho, J.A. 2006. Antioxidant and Antiproliferative Activities of Red Pitaya. Food

Winarno. FG. 1989. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno FG.2002. Kimia Pangan dan Gizi.PT Gramedia Pustaka Utama.jakarta

Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan gizi.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Zainoldin, K.H., Baba, A.S.2009. The Effect of Hylocereus polyrhizus and

Hylocereus undatus on Physicochemical, Proteolysis, and Antioxidant

Activity in Yogurt.World Academy of Science, Enginering and

Technology 60.

Downloads

Published

2019-02-10

Issue

Section

Articles