ANALISIS KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN PADA BEBERAPA PEDAGANG BAKSO DI KOTA MATARAM

Authors

  • Adi Saputrayadi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Asmawati Asmawati Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Marianah Marianah Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Suwati Suwati Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/agrotek.v5i2.701

Keywords:

Bakso, Pedagang Bakso, Formalin, Boraks

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah terdapat  kandungan boraks dan formalin pada bakso yang dijual oleh pedagang yang memiliki warung bakso permanen di Kota Mataram melalui uji di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Mataram. Hasil penelitian dapat menggambarkan penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya oleh pedagang bakso yang ada di kota mataram. Lokasi  pengambilan sampel penelitian adalah beberapa tempat pedagang  bakso  di Kota Mataram dengan kriteria pedagang bakso  yang menetap bukan pedagang kaki lima dan bukan pedagang keliling. Metode penelitian ini adalah metode eksprimental dengan melakukan uji di laboratorium. Tahapan penelitian terdiri dari: (1) proses pengumpulan sampel dari 12 pedagang bakso di kota mataram, masing-masing kecamatan diwakili 2 pedagang bakso, (2) Uji kandungan boraks dan formalin, (3) analisis sifat organoleptik bakso. Berdasarkan hasil analisis, dari 12 sampel yang dikumpulkan menunjukkan bahwa tidak ada yang mengandung boraks (0%), tetapi 100 % mengandung formalin. Keberadaan formalin pada bakso tidak mempengaruhi sifat kadar air bakso. Pada penilaian terhadap sifat organoleptik bakso  terhadap parameter  aroma dan rasa menunjukkan bahwa keberadaan formalin tidak memberikan pengaruh nyata, sedangkan untuk parameter warna sampel dengan skor nilai warna terendah pada perlakuan B2 yaitu 1.87 dengan penggunaan formalin pada bakso tersebut sangat tinggi, sedangkan skor nilai warna tertinggi pada perlakuan B3 yaitu 3.67 dengan penggunaan formalin agak sedikit, sehingga dapat diketahui bahwa keberadaan formalin pada pedagang bakso diwilayah kota Mataram berpengaruh terhadap warna bakso. Parameter tekstur sampel dengan skor nilai tekstur terendah pada perlakuan B2 yaitu 2.00 dengan penggunaan formalin sangat tinggi, sedangkan skor nilai tekstur tertinggi pada perlakuan B11 yaitu 3.47 dengan penggunaan formalin agak sedikit. Sehingga dapat diketahui bahwa keberadaan formalin pada pedagang bakso diwilayah kota mataram berpengaruh terhadap tekstur bakso.

References

Aminah dan Himawan. 2009. Bahan-Bahan Berbahaya dalam Kehidupan.Bandung: Salamadani.

Apriyanti (2007). Analisis kandungan formalin yang dijual di kios bakso permanen dibeberapa tempat di kota bitung .jurnal kesehatan. Manado: fakultas kesehatan masyarakat UNSRAT.

Astawan M. 2004. Kandungan Gizi Aneka Makanan. Gramedia. Jakarta.

Budiarto, 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. Jakarta: EGC

Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan Edisi 2 Cetakan I. Jakarta:. Bumi Aksara

Depkes R.I. 2001. Pedoman Program Perbaikan Gizi di Indonesia. Jakarta

Depkes R.I. 2002. Pedoman Penggunaan Bahan Tambahan Pangan bagi Industri. Jakarta

ET. Group. 2018. Tes Kit Boraks Dan Formalin.

Fardiaz, S. 2007. Bahan Tambahan Makanan. Institut Pertanian Bogor. Bandung

Fitri A.L. 2014. Analisis Kandungan Formalin Dan Boraks Pada Bakso Yang Disajikan Kios Bakso Permanen Pada Beberapa Tempat Di Kota Bitung. Sulawesi utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Hanafiah. 2001. Mikroorganisme Pelarut P Sebagai Alternatif Pengganti Fungsi Pupuk TSP dan Kapur Dalam Mengatasi Ketersediaan Fospat Bagi Tanaman. Makalah Dibawakan Pada Seminar Hasil-hasil Pertanian RATA XV.BKS-BTN Barat Bandar Lampung.

Harmita, APT. 2010. Analisa Fisikokimia. UI Press. Jakarta

Hardinsyah dan Sumali, 2001. Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan. Jakarta

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. eBookPangan.com.

Legowo, A. M; Nurwantoro dan Sutaryo , 2005. Analisis Pangan. Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.

Malangi,L.P. 2012. penentuan kandungan tanin dan uji aktifits antioksidan Ekstrak biji buah Alpukat (persea americana mill) JURNAL MIPA UNSRAT vol. 1 (1) : 5-10

Mahpolah. S.N, 2015. Penelitian Bahan Berbahaya Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methalyn Yellow Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah di Banjar Baru.

Munir, Badrul. 2016. Menjadikan NTB Pusat Pangan Halal Dunia. Suara NTB, 29 Februari 2016

Riandini 2008, Bahan Makanan Dalam Makanan dan Minuman. Bandung: Shakti Adiluhung.

Rohman, A. dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Rustandi,D. 2011. Powerful UKM: ProduksiMie. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo. 124 Hal.

Saparinto, C. Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius

Svehla G, 2012. Kandungan Boraks pada Bakso di Makasar. Jurnal Kesehatan Makasar: Program studi kedokteran hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makasar.

Seto, S. 2001. Pangan dan Gizi Ilmu Teknologi Industri dan Perdagangan Internasional. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian

Setyaningsih, Dwi, Apriyantono, Anton, dan sari, 2010 cara uji hedonic Universitas Pendidikan Indonesia Repository. Upi. Edu perpustakaan.upi.edu

Singgih 2009, Karakteristik Mutu Bakso Daging Sapi Dan Pengaruh Penambahan NaCl dan Natrium Tripolyposfat terhadap perbaikan mutu. Disertai program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Suklan H., Apa dan Mengapa Boraks Dalam Makanan. Penyehatan Air dan Sanitasi (PAS). 2002; Vol . IV Nomor 7

Syah, D., 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB

Soekarto. 1990. Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Bogor.

Dirjen Pusat Antar Uiversitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

Soeparno, 2005. Ilmu dan teknologi daging. Gadjah Mada, University press Yogyakarta.

Teddy. 2007. Pengaruh Konsentrasi Formalin Terhadap Keawetan Bakso dan Cara Pengolahan Bakso terhadap residu formalinnya. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Purnomo 1998, Membuat Bakso Daging Dan Dagig ikan. Kanisius Yogyakarta. Purnawijayanti, H.A. 2009 Mie Sehat. Yogyakarta : Kanisius

Widyaningsih, T.D. dan Murtini, ES. 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan. Jakarta: Trubus Agrisarana

Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta

Wibowo, S. 2010. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Jakarta, penebar Swadaya.

Winarno. FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustakan Utama, Jakarta.

Downloads

Published

2019-02-10

Issue

Section

Articles