PENGARUH VARIASI BAHAN PEREKAT BIOBRIKET BERBAHAN DASAR TONGKOL JAGUNG TERHADAP NILAI KALOR DAN LAJU PEMBAKARAN

Authors

  • Dwi Pangga Universitas Pendidikan Mandalika
  • Baiq Rina Amalia Safitri Universitas Pendidikan Mandalika
  • Azhul Azmil Sani Universitas Pendidikan Mandalika
  • Saiful Prayogi Universitas Pendidikan Mandalika

DOI:

https://doi.org/10.31764/orbita.v8i1.7934

Keywords:

waste, corncob, heat and combustion.

Abstract

ABSTRAK

Terdapat limbah tongkol jagung tepatnya di desa Pringgabaya kabupaten Lombok Timur. Terjadi kelangkaan dan kenaikan harga bahan bakar mineral efeknya hampir dirasakan semua kalangan masyarakat, baik dari industri maupun masyarakat sipil. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental di laboratorium. Dalam penelitian digunakan komposisi  dengan 95 ATJ +5% perekat, 90% ATJ+ 10% perekat dan 85%+15%. Hasil penelitian yang didapat adalah briket yang memiliki nilai kalor tertinggi yaitu briket berbentuk kotak dengan campuran prekat 5%  nilai kalor yang dihasilkan sebesar 25,200 (J) atau 6,800 (kal). Sedangkan nilai kalor terendah yaitu briket berbentuk tabung dengan campuran perekat 5% nilai kalor yang dihasilkan sebesar 9,576(J) tau 2,280 (kal). Sedangkan nilai laju pembakaran masing-masing briket dimana laju pembakaran tertinggi sebesar 17,925 gram/menit geometri kotak dengan komposisi 15% prekat, sedangkan nilai laju pembakaran terendah sebesar 3,33 gram/menit geometri tabung dengan komposisi 5%prekat.

 

Kata kunci: limbah; tongkol jagung; kalor dan pembakaran.

 

ABSTRACT

There is corncob waste, precisely in Pringgabaya village, East Lombok district. There is a scarcity and an increase in the price of mineral fuel, the effect is almost felt by all circles of society, both from industry and civil society. This type of research is experimental research in the laboratory. In this study used a composition with 95 ATJ +5% adhesive, 90% ATJ + 10% adhesive and 85%+15%. The resultsobtained are briquettes that have the highest heating value, namely box-shaped briquettes with a mixture of 5% adhesive, the resulting calorific value is 25,200 (J) or 6,800 (cal). While the lowest calorific value is tube-shaped briquettes with 5% adhesive mixture, the resulting calorific value is 9,576(J) or 2,280 (kal). While the value of the combustion rate of each briquette where the highest combustion rate is 17,925 grams/minute box geometry with a composition of 15% adhesive, while the lowest combustion rate is 3,33 grams/minute tube geometry with a 5% adhesive composition.


Keywords: waste; corncob; heat and combustion.

Author Biography

Dwi Pangga, Universitas Pendidikan Mandalika


References

Affandy, R. (2011). Karakteristik Briket dari Tongkol Jagung dengan Perekat Tetes Tebu dan Kanji. Jurnal Dinamika Penelitian Industri , 1-10.

Aljarwi, M. A., Pangga, D., & Ahzan, S. (2020). Uji Laju Pembakaran dan Nilai Kalor Briket Wafer Sekam Padi dengan Variasi Tekanan. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika , 200-206.

Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. (2014). Analisa Nilai Kalor dan Laju Pembakaran pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum) dan Abu Sekam Padi. Retrieved 2022, from Dinamika Teknik Mesin: https://doi.org/10.29303/d.v4i2.61

Aquino, G. B. (2009). Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Asri, S., & Indrawati, R. T. (2018). Pengaruh Bentuk Briket terhadap EfektivitasLaju Pembakaran. Jurnal Penelitiandan Pengabdian pada Masyarakat UNSIQ , 338-341.

Balong, S. I. (2016). Karakteristik Biobriket dari Aceng Gondok (Eichomia Crassipes) sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jambura Journal of Educational Chemistry , 147-152.

Jannah, R. Pengaruh Jenis Perekat terhadap Nilai Kalor Briket Arang Tempurung Kawista (Limoniaacidissima .

Munalu, R. (2010). Pengaruh Jumlah Bahan Perekat terhadap Kualitas Briket Bioarang dari Tongkol.

Patabang, D. (2012). Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi dengan Variasi Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal .

Sibrani, F. A. (2016). Pengaruh Perbandingan Massa Eceng Gondok dan Tempurung Kelapa serta Kadar Perekat Tapioka terhadap Karakteristik Briket. Jurnal Teknik Kimia USU , 20-26.

Simanullung, A. F. (2021). Karakteristik Sifat Fisis Papan Partikel Limbah Tongkol Jagung dengan Resin Epoxy Isosianat. Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika , 82-87.

Sugyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyaningkarti, L., & Utami, B. (2017). Pembuatan Briket Arang dari Limbah Organic Tongkol Jagung dengan Menggunakan Variasi Jenis dan Presentase Perekat. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia , 43-53.

Sunaryo, S. L., & Hakim, L. (2018). Karakteristik Bahan Bakar Pellet Biomassa Campuran Pelepah Kelapa Sawit dan Getah Pohon Pulai yang di Aplikasikan pada Kompor Biomassa. Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin .

Taufik, I., & Fenni, S. (2015). Efektifitas Bentuk Geometri dan Berat Briket Biorang dari Bambu terhadap Kualitas Penyalaan dan Laju Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia , 8-12.

Downloads

Published

2022-05-27

Issue

Section

Articles