Pembelajaran Literasi Civic Education untuk Menanamkan Nilai Moral Siswa
DOI:
https://doi.org/10.31764/civicus.v8i1.1791Keywords:
Pembelajaran, Literasi, Civic, Education, Menanamkan, Nilai, MoralAbstract
Gejala kemerosotan moral terdiri atas meluasnya kasus penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, kriminalitas, kekerasan dan aneka perilaku kurang terpuji lainnya. Sisi lain, akhlak terpuji, sifat ramah, tenggang rasa, rendah hati, suka menolong, solidaritas sosial yang merupakan jati diri bangsa Indonesia seolah-olah kurang begitu melekat secara kuat dalam diri mereka sehingga rusaklah nilai moral mereka. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi civic education untuk menanamkan nilai moral siswa sangat membutuhkan pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran membentuk karakter kepribadian, social, dan kognitif. Pembentukan kepribadian moral tercantum dalam materi pembelajaran yang ditanamkan kepada siswa secara kontekstual. Implementasi materi pembelajaran literasi civic education untuk menanamkan nilai moral adalah dengan memberikan materi pembelajaran nilai-nilai karakter kebangsaan, aneka budaya bangsa, identitas nasional, dan hak dan kewajiban warganegara. Sedangkan untuk kegiatan di luar akademik peserta didik dapat memberikan kegiatan berupa pembinaan melalui penyuluhan, kajian islam, sosialisasi, pembinaan melalui kegiatan kesiswaan berupa KSR, Pramuka, Tapak Suci dan olah raga. Karena pembentukan nilai moral dibentukan oleh karakter kepribadian.
The symptoms of moral deterioration consist of widespread cases of drug abuse, free association, criminality, violence, and various other less praiseworthy behaviors. On the other side, the moral was praised, the nature of the friendly, considerate, humble, helpful, social solidarity that is the identity of the Indonesian nation as if less so firmly inherent in them so that the moral value is damaged. The method of research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection methods are observations, interviews, and documentation. Qualitative data analysis is done interactively and continuously until complete, with the data reduction phase, data presentation, and conclusion. The results showed that civic education literacy studies to instill the moral value of students desperately needed citizenship education as subjects to form personality, social, and cognitive characters. The formation of noble personalities was listed in the learning materials that students are contextually implanted. The implementation of civic education literacy learning materials to impart moral value is to provide material learning values of national character, diversity of the nation, national identity, and rights and obligations of citizenship. As for activities outside the academic, students can provide exercise in the form of coaching through counseling, Islamic studies, socialization, coaching through the events of the students in the way of KSR, Scout, the temple, and sports because the formation of moral values is formed by personality traits.
References
T. S. Widyaningsih, Z. Zamroni, and D. Zuchdi, “Internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai karakter pada siswa SMP dalam perspektif fenomenologis,†J. Pembang. Pendidik. Fondasi dan Apl., vol. 2, no. 2, 2014.
Z. Dewi and I. Isnarmi, “Penanaman Karakter dalam Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 18 Padang,†J. Civ. Educ., vol. 1, no. 4, pp. 350–362, 2018.
S. Sriyanto, “Bahan Ajar PPKn Berbasis Karakter dan Literasi untuk Siswa Kelas IX SMP Al Hikmah Surabaya,†Edcomtech J. Kaji. Teknol. Pendidik., vol. 4, no. 2, pp. 130–142, 2019.
D. E. Campbell, M. Levinson, and F. M. Hess, Making civics count: Citizenship education for a new generation. Harvard Education Press, 2012.
G. C. E. UNESCo, “Topics and Learning Objectives.†UNESCO, Paris, 2015.
S. I. Hamid, F. Abdillah, and T. Istianti, “Mengurai Konstelasi Filosofis Pancasila Melalui Literasi Budaya Kewarganegaraan Dan Literasi Digital Kewarganegaraan,†2018.
L. Suryatni, “Pendidikan Kewarganegaraan Dan Literasi Media Dalam Mencerdaskan Netizen Di Media Sosial,†J. MITRA Manaj., vol. 10, no. 2, 2019.
N. Aini, R. Ruslan, and R. Ely, “Penanaman Nilai-Nilai Moral pada Siswa di SD Negeri Lampeuneurut,†J. Ilm. Mhs. Pendidik. Guru Sekol. Dasar, vol. 1, no. 1, 2016.
R. F. Abidin, B. Pitoewas, and M. M. Adha, “Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral Siswa,†J. Kult. Demokr., vol. 3, no. 1, 2015.
S. Rejeki and B. I. Willem, “Upaya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasi Pendidikan Karakter Pada Siswa SMA Negeri 2 Donggo,†Civ. Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidik. Pancasila dan Kewarganegaraan, pp. 49–57, 2019.
A. Makmun, “Nilai Nilai Moral Dengan Kemungkinan Pengarahannya,†Al-Mabsut J. Stud. Islam dan Sos., vol. 7, no. 2, 2013.
T. Lickona, “Educating for character: Mendidik untuk membentuk karakter,†Jakarta Bumi Aksara, 2012.
N. H. Hakiki, B. Pitoewas, and A. Halim, “Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Program Gerkan Literasi Sebagai Upaya Pembentukan Civic Knowledge,†J. Kult. Demokr., vol. 5, no. 1, 2019.
R. Yusuf and I. Putra, “Pelaksanaan Literasi Kewarganegaraan Di Sekolah Menengah Atas Kota Banda Aceh,†in Prosiding Seminar Nasional “Reaktualisasi Konsep Kewarganegaraan Indonesia,†2019, vol. 1, pp. 143–150.
S. I. Hamid, T. Istianti, and F. Abdillah, “Model Literasi Budaya Kewarganegaraan pada PPKn Berbasis Tradisi Lokal Nusantara,†2019.
O. S. Hidayat, “Metode pengembangan moral dan nilai-nilai agama,†2014.