TRADISI TAMA LAMONG DALAM UPACARA KHITANAN PADA MASYARAKAT SUMBAWA DI DESA RHEE KECAMATAN RHEE KABUPATEN SUMBAWA
DOI:
https://doi.org/10.31764/civicus.v4i2.346Abstract
Abstrak: Kebudayaanbbangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lalu dan telah mengalami akulturasi dengan budaya asing. Namun kemudian tidak dapat dipungkiri adanya sebagian kebudayaan yang lampau masih mewarnai kehidupan bangsa Indonesia dimasa kini. Demikian pula halnya dengan tradisi Tama Lamong dalam upacara khitanan adat Sumbawa merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dahulu sebagai budaya spiritual. Dalam hal ini kebudayaan Indonesia yang tumbuh dan berkembang telah menunjukkan suatu indentitas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang telah membedakan dengan bangsa-bangsa didunia dan ikut mewarnai system nilai dan kehidupan. Di antar aunsur-unsur yang dapat membentuk kepribadian bangsa yang merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia diantaranya adalah nilai-nilai budaya local seperti yang terkandung dalam Tradisi Tama Lamong Dalam Upacara Khitanan Pada Masyarakat Bangsawan Sumbawa di Desa Rhee Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa sebagai budaya spiritual dan wujud ketaatan mereka terhadap apa yang merekayakini.
Penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi budaya. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Rhee Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa. Pemilih aninfor Mandan responden penelitian dilakukan secara purposive. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawacara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara interakif dan berlangsung melalui langkah redukasi data, peyajian data danverifikasi (kesimpulan).
Adat- istiadat serta kebudayaan seperti Tradisi Tama Lamong dalam upacara Khitanan masyarakat Sumbawa masih berkembang dan masih dilestarikan, karena adat dan kebudayaaan tersebut sudah melekat dalam diri masyarakat desa Rhee dan sudah menjadi keyakinan dan kepercayaan turun-temurun dari leluhur atau nenek moyang mereka. Selain itu tradisi Tama Lamong juga terbentuk disertai dengan makna dan fungsi bagi warga masyarakat baik secara individu maupun sebagai kelompok sosial. Tradisi Tama Lamong ini tidak meyimpang dari aturan atau norma yang ada dalam masyarakat dan patut dijaga serta dipelihara, adapun makna dan nilai yang dapat dijumpai dalam tradisi Tama Lamong tersebut nilai sosial, nilaiseni, dan nilai religi.