KESANTUNAN TINDAK TUTUR INTROGATIF DOSEN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS: STUDI KASUS DI PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UM MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.31764/jua.v22i2.589Abstract
Abstrak: Dalam komunikasi, kesantunan merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan mitra tutur. Kaitan hubungan bahasa dengan realitas sosial tercermin pula pada proses pembelajaran di kelas dalam menciptakan suasana kampus yang harmonis. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas, dan 2) untuk mendeskripsikan kesantunan tindak tutur introgatif dosen dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa bentuk klasifikasi tindak tutur introgatif (pertanyaan). Tindak tutur introgatif yang diungkapkan oleh dosen dibagi menjadi dua, yaitu: 1) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan maksud pengajuannya dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: pertanyaan permintaan, pertanyaan retoris, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, dan pertanyaan menggali; dan 2) bentuk tindak tutur introgatif berdasarkan tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan dapat diklasifikasikan menjadi enam, yaitu: pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan aplikatif, pertanyaan analisis, pertanyaan sintesis, dan pertanyaan evaluasi. Sedangkan bentuk kesantunan tindak tutur introgatif dapat dibedakan menjadi strategi kesantunan negatif dan strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan negatif ada tiga, yaitu 1) kesantunan dengan menggunakan pagar; 2) kesantunan dengan meminimalkan paksaan; dan 3) kesantunan dengan memberikan penghormatan. Sementara strategi kesantunan positif ada dua, yaitu 1) kesantunan dengan menghindari ketidaksetujuan dengan pura-pura setuju, persetujuan yang semu (psedo agreement), menipu untuk kebaikan (mhite lies), atau pemagaran opini (hedging opinicon); dan 2) kesantunan dengan menunjukkan keoptimisan.Kata Kunci:lecturer introgative; speech act;politeness value
References
Arifin. 2012. Bahan Ajar Pragmatik. Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak Diterbitkan.
_____, 2008. Penggunaan Tindak Tutur Siswa dalam Percakapan di Kelas. Disertasi PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suharmini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Holmes, Janet. Tanpa Tahun. An Introduction to Sosiolinguitics (Terjemahan). Tidak Diterbitkan.
Ibrahim, Abd. Syukur. 2005. Kapita Selekta Pragmatik. PPs. Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Leech, Geoffrey. 1982. Prinsip-prinsip Pragmatik (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia.
Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Moleong, J Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Pranowo. 2012. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prayitno, Harun Joko. 2010. “Perwujudan Prinsip Kerja Sama, Sopan Santun, dan Ironi Para Pejabat dalam Peristiwa Rapat Dinas di Lingkungan Pemerintahan Kota Berbudaya Jawa†dalam jurnal terakreditasi Kajian Linguistik dan Sastra, Volume 22, No.1, Juni 2010, Jurusan Pendididkan Bahasa Inggris dan Indonesia FKIP UMS.
Prayitno, Harun Joko. 2011. Kesantunan Sosiopragmayik: Studi Pemakaian Tindak tutur direktif di Kalangan Andik SD Berbudaya Jawa. Surakarta: Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Surakata.
Shiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana (Terjemahan Unang dkk). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumarsono. 2010. Buku Ajar Pragmatik. Universitas Pendididkan Ganehsa.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Yule, George. 2006. Pragmatik (Terjemahan Indah Fajar Wahyuni). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Jakarta: Andi.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi.2011. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.