ANALISIS SUSUT HASIL PADI PADA LAHAN KERING DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.31764/jua.v22i2.595Abstract
Abstrak: Penanganan pascapanen padi merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Masalah utama yang dihadapi dalam penanganan pascapanen padi adalah tingginya susut (losses) baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji besaran susut hasil panen padi tahap (perontokkan, pengeringan, penggilingan) dan mengetahui dampak ekonomi susut hasil panen padi di Kabupaten Lombok Tengah. Untuk itu telah dilakukan penelitian di Kecamatan Janapria, Kecamatan Praya, dan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah pada bulan Januari – Februari 2018. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan analisis faktor untuk menganalisis variabel yang berpengaruh terhadap susut hasil padi dab melihat pendapatan petani dalam melihat dampak ekonomi yang diakibatkan oleh susut hasil padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata besaran susut hasil padi di Kabupaten Lombok Tengah pada tahap perontokkan 0.24 persen, tahap pengeringan 0.07 persen, dan tahap penggilingan 0.60 persen. Berdasarkan hasil analisis faktor dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan dan variabel luas lahan yang berpengaruh terhadap susut hasil padi di Kabupaten Lombok Tengah. Selanjutnya rata-rata kehilangan uang petani di Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp. 126.782 yang berarti bahwa setiap luasan hektar lahan usahatani, rumahtangga tani akan mengalami kerugian fisik berupa kehilangan pendapatan.
Â
Kata Kunci:Â susut hasil; produksi padi; lahan kering; analisis faktor; dampak ekonomi
References
Biro Pusat Statistik, 1996. Survei susut pascapanen MT. 1994/1995 KerjasamaBPS, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Pengendali Bimas, Bulog, Bappenas, IPB,dan Badan Litbang Pertanian.
Badan Ketahanan Pangan, 2010. Antisipasi Kerawanan Pangan NTB Dengan Meminimalisir Susut Hasil Pangan. Laporan Tahun BKP Provinsi NTB Tahun 2010. Mataram.
Dinas Pertanian TPH NTB, 2010. Penekanan susut dan peningkatan rendemen gabah/beras di NTB.
Hasbullah R, 2007. Gerakan Nasional Penurunan Susut Pascapanen, Suatu Upaya Menanggulangi Krisis Pangan.
Kementerian Pertanian, (2012), Pedoman Survei Susut Hasil Padi Tahun 2012, Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2012.
Listyawati, 2007. KAJIAN Susut Pasca Panen Dan Pengaruh Kadar Air Gabah Terhadap Mutu Beras Giling Varietas Ciherang (Studi Kasus di Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang). Skripsi – IPB Press. Bogor.
Nugraha S, Thahir R, Sudaryono. 2007. Keragaan Kehilangan Hasil Pascapanen Padi Pada 3 (tiga) Agroekosistem. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. (3) Hal .42-49. Kementan RI. Jakarta.
Raharjo B, Hadiyanti D, Kodir KA, 2012. Kajian Kehilangan Hasil Pada Pengeringan dan Penggilingan Padi di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal. ISSN2252-6188. Vol. 1, No.1: 72-82, April 2012. Universitas Negeri Medan Press. Medan.
Rumiati, 1982. Cara panen dan perontokan padi VUTW untuk menentukan jumlah kehilangan. Laporan Kemajuan Penelitian Seri Teknologi Lepas PanenNo. 13 Sub Balittan Karawang.