STIMULUS AGROSOCIOPRENEUR MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM REFUGIA DAN LEBAH MADU BERBASIS PERTANIAN JERUK DI DESA SEKOCI KABUPATEN LANGKAT

Authors

  • Sahran Saputra Prodi Kesejahteraan Sosial, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Mujahiddin Mujahiddin Prodi Kesejahteraan Sosial, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5085

Keywords:

Agrosociopreneur, Refugia, Honey Bee, Siamese Orange

Abstract

Abstrak: Sebagai desa sentra pertanian jeruk siam, Desa Sekoci menghadapi permasalahan pada manajemen lahan yang belum optimal serta teknologi pengendalian hama yang masih konvensional, lambatnya laju adopsi petani terhadap teknologi inovatif serta rapuhnya kelembagaan petani bermuara pada hasil pertanian yang belum mampu memberikan kontribusi lebih terhadap kesejahteraan petani. Oleh karena itu penting untuk melakukan stimulus agrosociopreneur melalui pengembangan sistem refugia dan lebah madu berbasis pertanian jeruk. Tujuan program ini adalah mendorong pengembangan desa agrowisata berbasis sociopreneur sentra pertanian jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode survei partisipatif, observasi, ceramah, diskusi, dan praktik langsung, dengan melibatkan beberapa 10 orang mitra yang berasal dari perwakilan kelompok tani. Peserta pelatihan telah mengikuti rangkaian kegiatan sampai tahap praktik implementasi pembelajaran.

 

Abstract:  As a center for siamese citrus farming, Sekoci Village faces problems in land management that is not optimal and still conventional pest control technology. The slow rate of farmer adoption of innovative technology and the fragility of farmer institutions lead to agricultural products that have not been able to contribute more to the welfare of farmers. Therefore, it is important to stimulate agrosociopreneurs through the development of refugia and honey bee systems based on citrus farming. The purpose of this program is to stimulate the development of agro-tourism villages based on sociopreneur citrus farming centers. This activity was carried out through participatory survey methods, observations, lectures, discussions, and hands-on practice, involving 10 partners from farmer group representatives. The training participants have participated in a series of activities to the practical implementation stage of learning.

References

Agussalim, et al. (2017). Variation of Honeybees Forages As Source of Nectar and Pollen Based on Altitude in Yogyakarta. Buletin Peternakan, 41(4), 448–460. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v41i4.13593

Agustian, A., et al. (2005). Analisis berbagai bentuk kelembagaan pemasaran dan dampaknya terhadap kinerja usaha komoditas sayuran dan buah.

Bahua, M. I. (2015). Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Indonesia. Ideas Publishing.

Charina, A., et al. (2018). Faktorfaktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Penyuluhan, 14(1), 68–78.

Fitriana, Y. A. N., & Fitri, A. S. (2020). Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk Menggunakan Metode Titrasi Iodometri. Sainteks, 17(1), 27. https://doi.org/10.30595/sainteks.v17i1.8530

Hendriyana, A. (2014). Kembangkan Sociopreneurship, Dosen Ini Dorong Mahasiswa dan Masyarakat Berwirausaha. UNPAD. https://www.unpad.ac.id/2014/11/kembangkan-sociopreneurship-dosen-ini-dorong-mahasiswa-dan-masyarakat-berwirausaha/

Kurniasanti, S. A. (2019). Analisis strategi pengembangan agrowisata (studi kasus kampung petani buah jeruk siam di Kecamatan Bangorejo - Banyuwangi). Journal of Tourism and Creativity, 3(1), 65. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/tourismjournal/article/view/13904

Kurniati, Dewi., et al. (2015). Risiko Pendapatan Pada Usahatani Jeruk Siam Di Kabupaten Sambas. Jurnal Social Economic of Agriculture, 3(2), 12–19. https://doi.org/10.26418/j.sea.v3i2.9052

Kurniawan, F. (2018). Sociopreneurship Masyarakat Gusuran Dalam Membangun Konsep Kampung Wisata Tematik Topeng Malangan. Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2(2), 35–48.

Lasmini, S. A., Monde, A., Tarsono, Idham, & Nasir, B. (2020). Bimbingan teknik budidaya sayuran organik untuk menghasilkan sayuran sehat dan bebas residu bahan kimia. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri, 4(4), 623–632.

Megawati, M., & Candra, R. M. (2018). Diagnosa Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jeruk Dengan Menerapkan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (Studi Kasus : Badan Penyuluhan Pertanian Kuok). Jurnal CoreIT: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, 3(2), 59. https://doi.org/10.24014/coreit.v3i2.4399

Putri, L. I. (2017). Reduksi Kemiskinan Melalui Sociopreneurship. Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, VI(1), 58.

Saputra, S. (2021). Desa Tangguh Covid-19 Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani Berbasis Sociopreneurship Di Desa Sekoci Kabupaten Langkat. Jurnal Abdi Mas TPB, 3(1), 85–93.

Septariani, D. N., Herawati, A., & Mujiyo, M. (2019). Pemanfaatan Berbagai Tanaman Refugia Sebagai Pengendali Hama Alami Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.). PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 3(1), 1. https://doi.org/10.20961/prima.v3i1.36106

Suhartono. (2014). Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik, Juni, 15–23.

Suherty, L. (2003). Analisis Efisiensi Pemasaran Jeruk Studi Kasus di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Universitas Brawijaya. Malang.

Supriyanto, A., Zamzami, L., & Musyafak, A. (2013). The assessment of supply chain management on “Pontianak†tangerine in West Kalimantan, Indonesia. Acta Horticulturae, 975, 633–646. https://doi.org/10.17660/ActaHortic.2013.975.80

Sutariati, et al. (2018). Pengembangan Sayuran Organik pada Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Kota Kendari. Abdimas, 22(2), 161–166.

Utomo, H. (2015). Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial. Among Makarti, 7(2), 1–16.

Downloads

Published

2021-08-30

Issue

Section

Articles