EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PERUBAHAN SIKAP REMAJA TENTANG PERNIKAHAN DINI DARI PERSPEKTIF KESEHATAN REPRODUKSI DAN BUDAYA DI DESA KENALAN JAWA TENGAH

Authors

  • Raden Jaka Sarwadhamana Universitas Alma Ata
  • Mirna Rahayu Universitas Alma Ata
  • Nurul Ilmi Daeng Barang Universitas Alma Ata
  • Dwi Hasanah Isnaini Universitas Alma Ata
  • Zanwar Hendry Sudana Universitas Alma Ata
  • Fitri Ariyaning Tiyas Universitas Alma Ata

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.12509

Keywords:

Adolescent attitude, reproduction health, culture

Abstract

ABSTRAK

Kondisi pergaulan bebas yang sering terjadi pada anak remaja serta kurangnnya pengawasan orang tua menjadikan anak remaja bebas untuk berteman dan berpasacara secara tidak sehat. Kondisi ini di perburuk oleh perekonomian masyarakat yang menjadikan sebagian orang tua memilih jalan pintas dengan menikahkan anaknya pada usia dini sehingga dapat meringankan beban keluarga. Kondisi tersebut harus segara ditangani melalui edukasi kesehatan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada remaja dan orang tua tentang bahanya pernikahan dini dari perspektif kesehatan repoduksi dan budaya.  Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada dua tempat yaitu Dukuh Kewiran dan Dukuh Kenalan dengan metode edukasi tentang kesehatan reproduksi dan diskusi kebudayaan setempat tentang seks di luar nikah.  Kegiatan diikuti oleh 39 remaja yang berada di Wilayah Desa Kenalan dan dilakukan pengukuran pretest dan postest untuk mengetahui perubahan sikap remaja tentang pernikahan dini. Hasil pengukuran sikap menujukan bahwa  terjadinya peningkatan sikap positif  yang dimiliki remaja untuk tidak melakukan pernikahan dini setelah diberikannya edukasi tentang kesehatan reproduksi dan dapat bertukar pikiran, bercerita dengan teman sebaya serta orang tua secara terbuka tentang dampak seks di luar nikah.

 

Kata kunci: Sikap remaja; kesehatan reproduksi; budaya.

 

ABSTRACT

The condition of promiscuity that often occurs in adolescents and the lack of parental supervision make adolescents free to make friends and engage in unhealthy relationships. This condition is exacerbated by the community's economy which makes some parents choose shortcuts by marrying off their children at an early age to ease the burden on the family. This condition must be addressed immediately through health education to provide understanding to adolescents and parents about the dangers of early marriage from the perspective of reproductive health and culture. The activities were carried out in two places, namely Dukuh Kewiran and Dukuh Kenalan with educational methods on reproductive health and a discussion of local culture about sex outside of marriage. The activity was attended by 39 youths in the Kenalan Village Area and pretest and posttests were to determine changes in adolescent attitudes about early marriage. The results of the attitude measurement indicated that there was an increase in the positive attitude of adolescents not to engage in early marriage after being given education about reproductive health and being able to exchange ideas, and talk to peers and parents openly about the impact of sex outside of marriage.

 

Kata kunci: Adolescent attitude; reproduction health; culture

Author Biographies

Raden Jaka Sarwadhamana, Universitas Alma Ata

Administrasi Rumah Sakit

Mirna Rahayu, Universitas Alma Ata

prodi S1 kebidanan

Nurul Ilmi Daeng Barang, Universitas Alma Ata

Prodi S1 kebidanan

Dwi Hasanah Isnaini, Universitas Alma Ata

Prodi S1 kebidanan

Fitri Ariyaning Tiyas, Universitas Alma Ata

Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit

References

Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior. Open University Press.

Anas, N. S., Muchlis, N., & Ahri, R. A. (2022). Kematian Neonatus Usia 0-28 hari di Kabupaten Pangkep. 4(2), 217–235. https://doi.org/https://doi.org/10.52103/jmch.v4i2.1234

Bappenas. (2020). Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

BKKBN. (2015). Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019. BKKBN.

BPS. (2022). Proporsi Perempuan Umur 20-24 Tahun Yang Berstatus Kawin Atau Berstatus Hidup Bersama Sebelum Umur 18 Tahun Menurut Provinsi (Persen), 2019-2021.

Dai, M., & Chilson, N. (2022). It’s about Planning: Understanding Young Millennials’ Intention toward Marriage Using the Theory of Planned Behavior. Marriage & Family Review, 58(3), 225–244. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/01494929.2021.1960460

Fadilah, D. (2021). Tinjauan Dampak Pernikahan Dini dari Berbagai Aspek. Pamator Journal, 14(2), 88–94. https://doi.org/10.21107/pamator.v14i2.10590

Kurniawati, R., & Sa’adah, N. (2022). Konseling Lintas Budaya: Sebagai Upaya Preventif Pernikahan Dini. Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1), 51. https://doi.org/10.29240/jbk.v6i1.3418

Mangande, J., & Lahade, J. (2021). Kualitas pernikahan dan status kesehatan mental pada perempuan yang menikah usia dini. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(2), 293–310. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/7171/pdf

Nur, R. (2021). Perkawinan Di Bawah Umur (Analisis Terhadap Tugas, Fungsi Dan Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Perkawinan Di Bawah Umur Pada Masyarakat Islam Kota Manado). Journal of Islamic Law and Economic, 1(1), 54–77. https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/itisham/article/view/1700

Pitrianti, L., Novrikasari, N., & Syakurah, R. A. (2021). Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Upaya Pencegahan Praktik Pernikahan Dini Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 488–498. https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.3068

Sekarayu, S. Y., & Nurwati, N. (2021). Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1), 37. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.33436

Sezgin, A. U., & Punamäki, R. L. (2020). Impacts of early marriage and adolescent pregnancy on mental and somatic health: the role of partner violence. Archives of Women’s Mental Health, 23(2), 155–166. https://doi.org/10.1007/s00737-019-00960-w

Susilo, S., Istiawati, N. F., Aliman, M., & Alghani, M. Z. (2021). Investigation of Early Marriage: A Phenomenology Study in the Society of Bawean Island, Indonesia. Journal of Population and Social Studies, 29, 544–562. https://doi.org/10.25133/JPSSv292021.034

watik, D., Trisiana, A., & Novitasari, F. (2022). Analisis Peran Pemerintahan Dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk. Research Fair Unisri, 6(1), 45–56. https://doi.org/10.33061/rsfu.v6i1.6853

Zaenuri, L. A., & Kurniawan, A. (2021). Komunikasi Dakwah dan Peran Ulama dalam Mencegah Pernikahan Dini di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 4(2), 45. https://doi.org/10.22373/jp.v4i2.10920

Zegeye, B., Olorunsaiye, C. Z., Ahinkorah, B. O., Ameyaw, E. K., Budu, E., Seidu, A. A., & Yaya, S. (2021). Individual/Household and Community-Level Factors Associated with Child Marriage in Mali: Evidence from Demographic and Health Survey. BioMed Research International, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/5529375

Downloads

Published

2023-03-08

Issue

Section

Articles