DISEMINASI TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI DESA MENCEH, KAB. LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.13787Keywords:
rice husks, goat kohe, trainingAbstract
ABSTRAK
Penduduk desa Menceh mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Saat ini ketersediaan pupuk pertanian cukup langka. Kelangkaan ini berdampak pada mahal nya harga pupuk kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu inovasi penggantian pupuk kimia dengan pupuk organik. Sehingga perlu dilakukan suatu kegiatan untuk menambah wawasan masyarakat terkait manfaat dari pupuk organic. Adapun tujuan lain pelaksanaan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk organic. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama melalui kegiatan sosialisasi peranan penting penggunaan pupuk organic terhadap kesuburan tanah. Tahap kedua dengan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organic. Dan tahapan terakhir yakni pendampingan secara berkala pembuatan pupuk, pengaplikasian pupuk, dan pengemasan pupuk. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan digunakan beberapa metode pendekatan yaitu Model Participatory Rural Appraisal (MPRA), Model Community Development (MCD) dan edukatif. Melalui serangkaian tahapan dan metode pendekatan tersebut, hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah mamapu secara mandiri membuat, menggunakan, dan mengemas pupuk sesuai dengan arahan tim KKN. Dengan kemandirian tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia.
Â
Kata kunci: sekam padi; kohe kambing; pelatihan
Â
ABSTRACT
The majority of Menceh villagers work as farmers. Currently, the availability of agricultural fertilizers is quite scarce. This scarcity has a direct impact on the high price of chemical fertilizers. Therefore, innovation is necessary to replace chemical fertilizers with organic fertilizers. Consequently, it is essential to elevate public knowledge regarding the benefits of natural fertilizer. In addition, the community needs to train on how to make organic fertilizer. Three main stages are conducted to achieve this goal. Firstly, the critical role of using organic fertilizers on soil fertility is introduced to the farmers. Also, peasants are taught how to create non-chemical fertilizers appropriately. Ultimately, the land workers are supervised regularly in making fertilizer, applying fertilizer, and packaging fertilizer. Several approaches are leveraged in the implementation processes: the Participatory Rural Appraisal Model (MPRA), the Community Development Model (MCD), and the educative. Through a series of stages and the approach method, the evaluation results reveal that the local community is able to fabricate, utilize, and wrap fertilizer independently according to the KKN team's directions. This independence is hoped to reduce the community's dependence on chemical fertilizers.
Â
Keywords: rice husks; goat kohe; training
References
Asriadi, A. A., Firmansyah, F., & Husain, N. (2021). Sosialisasi Dan Aplikasi Pembuatan Pupuk Organik Di Desa Bentang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 494–498.
Aulia, M. P., Aji, R. W., Pandanaran, J., & Tengah, J. (2021). Soil Recovery Menggunakan Pupuk Microalgae Chlorella pyrenoidosa dan Efeknya terhadap Produktivitas Melon. Metana: Media Komunikasi Rekayasa Proses Dan Teknologi Tepat Guna, 17(1), 1–6.
Basuki, Sari, V. K., & Tanzil, A. I. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Jember Mengolah Limbah Serbuk Gergaji Sengon Menjadi Biochar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3), 204–208.
BPMPD, M. (2013). Laporan Profile Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur.
Demir, Z., & Gülser, C. (2015). Effects of rice husk compost application on soil quality parameters in greenhouse conditions. Eurasian Journal of Soil Science, 4(3), 185–190.
Novita, E., Wahyuningsih, S., Minandasari, F. A., & Pradana, H. A. (2021). Variasi Jenis dan Ukuran Bahan pada Kompos Blok Berbasis Limbah Pertanian sebagai Media Pertumbuhan Tanaman Cabai. Jurnal Teknologi Lingkungan, 22(1), 85–95.
Pamungkas, S. S. T., & Pamungkas, E. (2019). Pemanfaatan limbah kotoran kambing sebagai tambahan pupuk organik pada pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pre-nursery. Mediagro, 15(1).
Prayitno, H. T. (2014). Strategi pemanfaatan kotoran sapi. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 10(1), 43–51.
Rahayu, T. B., & Simanjuntak, B. H. (2014). Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Wortel (Daucus carota) Dan Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Dengan Budidaya Tumpangsari.
Ratriyanto, A., Widyawati, S. D., Suprayogi, W. P. S., Prastowo, S., & Widyas, N. (2019). Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Ternak untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 8(1), 9–13.
Sari, V. K., Basuki, B., Mandala, M., Novikarumsari, N. D., & Erdiansyah, I. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Jember Mengolah Limbah Serbuk Gergaji Sengon Menjadi Biochar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3).
Sari, V. K., Damanhuri, D., Erdiansyah, I., Eliyatiningsih, E., & Pratama, A. W. (2020). Pelatihan enkapsulasi pupuk Rhizobium spp pada media cair dan granular untuk tanaman kedelai di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. Journal of Innovation and Applied Technology, 6(2), 1025–1030.
Sinuraya, B. A., & Melati, M. (2019). Pengujian berbagai dosis pupuk kandang kambing untuk pertumbuhan dan produksi jagung manis organik (Zea mays var. Saccharata Sturt). Buletin Agrohorti, 7(1), 47–52.
Tono. (2022). Pertanian Berbasis Ramah Lingkungan: Meningkatkan Produktivis dan Mengurangi Biaya. Al-Iqtishad: Jurnal Ekonomi, 51–66.
Widyantika, S. D., & Prijono, S. (2019). Pengaruh biochar sekam padi dosis tinggi terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan tanaman jagung pada typic kanhapludult. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 6(1), 1157–1163.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.