PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA SEBAGAI PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.18049Keywords:
education, reproduction health, teenager, early-age marriageAbstract
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilatarbelakangi kondisi yang memprihatinkan tentang kecenderungan tingginya angka pernikahan dini dan masih rendahnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja terutama siswa Sekolah Menengah Pertama. Remaja harus disiapkan menjadi Sumber Daya Manusia berkualitas karena menentukan masa depan suatu bangsa. Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sebagai pencegahan pernikahan dini sangat perlu untuk dilakukan. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini dengan topik pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sebagai pencegahan pernikahan dini adalah meningkatnya pemahaman siswa akan kesehatan reproduksi dan dampaknya. Adapun pengabdian masyarakat dilakukan melalui jalur pendidikan formal dengan metode penyuluhan yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu sosialisasi dan koordinasi kepada sekolah mitra, penyuluhan terkait pendidikan kesehatan reproduksi dan dampak buruk pernikahan dini, tahapan lainnya yang dilakukan yaitu diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan yaitu siswa memiliki pemahaman tentang konsep kesehatan reproduksi, pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi, dan dampak buruk pernikahan dini bagi kesehatan reproduksi.
Â
Kata kunci: pendidikan;; kesehatan reproduksi; remaja; pernikahan dini
Â
ABSTRACT
Community service activities are motivated by worrying conditions regarding the tendency of high rates of early marriage and low understanding of reproductive health among teenagers, especially junior high school students. Teenagers must be prepared to become quality human resources because they determine the future of a nation. Reproductive health education for teenagers as a prevention of early marriage is very necessary. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini dengan topik pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sebagai pencegahan pernikahan dini adalah meningkatnya pemahaman siswa akan kesehatan reproduksi dan dampaknya. Meanwhile, community service is carried out through formal education with an outreach method which consists of several stages, namely socialization and coordination with partner schools, counseling related to reproductive health education and the negative impacts of early marriage, other stages carried out are discussion, question and answer and evaluation. The results of the community service that has been carried out are that students have an understanding of the concept of reproductive health, the importance of reproductive health education, and the negative impact of early marriage on reproductive health.
Â
Keywords: education; reproduction health; teenager; early-age marriage
References
Afifah, J., & Mariati, T. (2018). efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pemberian Modul terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr. Soetomo, 4(1).
Arsani, N. L. K. A., Agustini, N. N. M., & Purnomo, I. K. I. (2013). Peranan Program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Kecamatan Buleleng. Jurnal Ilmu Social Dan Humaniora, 2(1).
Atik, N. S., & Susilowati, E. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswa SMK Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 5(2).
Ayu, I. M., Situngkir, D., Nitami, M., & Nadiyah. (2020). Program Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMK X Tangerang Raya. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(1).
Emilda, S. (2021). Analisis Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 11(21).
Emilia, O., Prabandari, Y. S., & Supriyati. (2019). Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi. Gadjah Mada University Press.
Fatkhiyah, N., Masturoh, & Atmoko, D. (2020). Edukasi Kesehatan Remaja. Abdimas Mahakam Journal, 4(1).
Hasanah, H. (2016). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan: Sebuah Strategi Mencegah Berbagai Resiko Masalah Reproduksi Remaja. Sawwa, 11(2).
Hery, E. (2018). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah Pedesaan. Indonesian Journal For Health Sciencies, 2(1).
Januarti, A., Syafruddin, & Masyhuri. (2019). Pola Asuh Orang Tua Dan Pernikahan Usia Dini Di Desa Jurit Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pendidikan Sosial Dan Keberagaman, 6(2).
Junaidi, M., Syahida, N. P., & Aini, N. (2019). Fenomena PErnikahan Dini Di Desa Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 7(1).
Kementrian Kesehatan RI, 2015. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta
Ramadhita. (2014). Diskresi Hakim: Pola Penyelesaian Kasus Dispensasi Perkawinan. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syari’ah , 6(1).
Sekarayu, S. Y., & Nurwati, N. (2021). Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1).
Wirenviona, R., & Cinthya, R. I. D. (2020). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. airlangga University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.