PENYULUHAN MASYARAKAT PENGRAJIN MEBEL BAMBU TENTANG TEKNIS PENGGAMBARAN DI DESA BELEGA, GIANYAR
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.19212Keywords:
counseling, craftsmen, bamboo furniture, technical drawing.Abstract
ABSTRAK
Mebel bambu banyak diproduksi oleh pengrajin di Desa Belega. Masalah yang dipecahkan dalam pengabdian ini adalah terkait upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan teknis penggambaran mebel interior bambu. Tujuan Kegiatan pengabdian ini adalah agar dapat meningkatkan pengetahuan teknis penggambaran mebel interior bambu yang mana pengetahuan mengenai gambar sangat diperlukan ketika berhadapan dengan klien dan menjelaskan mebel. Manfaat kegiatan: (1) Dapat mempermudah pengrajin dalam produksi; (2)Â Meningkatkan pengetahuan pengrajin mengenai teknis penggambaran. Â Â Metode diantaranya: (1) Input: Metode survey, observasi ke workshop, dokumentasi dan wawancara; (2) Proses: Digunakan teknik penyuluhan individu. Pendekatan dengan datang ke tempat bekerja pengrajin, memberikan informasi mengenai teknis penggambaran meliputi dimensi, denah, tampak samping, potongan, perspektif, skala; (3) Output : Metode evaluasi. Tim kembali bertanya menggunakan kuisioner guna mengetahui pemahaman peserta. Skor peserta pada kuisioner tahap kedua menunjukkan peningkatan dibanding kuisioner pertama yang menandakan peserta sudah mendapatkan pemahaman yang benar sesuai materi yang dijelaskan. Keahlian mengolah bambu menjadi mebel bagi masyarakat di Desa Belega adalah potensi desa yang harus dipertahankan. Jika sebelumnya pengrajin bambu terbiasa dengan pekerjaan lapangan, dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, pengrajin bambu mendapat pengetahuan tambahan mengenai teknis gambar. Sehingga harapannya mereka dapat lebih mudah membaca gambar kerja sebagai panduan dalam mengerjakan mebel bambu.
Â
Kata kunci: penyuluhan; pengrajin; mebel bamboo; teknis penggambaran.
Â
ABSTRACT
Many bamboo furniture is produced by craftsmen in Belega Village. The problem solved in this community service is related to efforts made to improve knowledge of technical drawing for bamboo furniture. The aim of this community service activity is to increase knowledge of technical drawing for bamboo furniture, where it is very necessary when dealing with clients and explaining furniture. Benefits of the activity: (1) Can make production easier for craftsmen; (2) Increasing craftsmen's knowledge about technical drawings. In this counseling, a survey was carried out by observing visiting craftsmen's workshops using individual counseling techniques. The methods include: (1) Input: Survey method, observations to the workshop, documentation and interviews; (2) Process: its used Individual technique counseling. Approach by coming to the craftsman's work place, providing information about technical drawings including dimensions, plans, side views, cuts, perspectives, scale; (3) Output: Evaluation method. The team asked questions for the twice using a questionnaire to find out the participants' understanding. The participant's score on the second questionnaire showed an increase compared to the first questionnaire. Its indicating thFdiat the participant had gained the correct understanding according to the subject explained. The skill of processing bamboo into furniture for the people of Belega Village is a potential of the village that must be maintained. If previously bamboo craftsmen were accustomed to field work, with this community service activity, bamboo craftsmen gained additional knowledge of technical drawing for bamboo furniture. So it is hoped that they can more easily read working drawings as a guide in working on bamboo furniture.
ÂKeywords: counseling; craftsmen; bamboo furniture; technical drawing.
References
Abimanyu, A. R. dan A. F. S. (2021). Kajian Konsep Arsitektur Bambu pada Bangunan Sekolah Alam Panyaden Thailand. Journal of Architecture Student, 2, 22–30.
Boity, A. K. (2022). Bamboo as a sustainable building construction material. ScienceDirect, 71. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S221478532206031X
Chaowana, K. (2021). Bamboo as a Sustainable Building Material—Culm Characteristics and Properties. MDPI. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/su13137376
Hardiyati, D. (2013). “Kearifan Penggunaan Material pada Rumah Jawa di Pedesaan.†Seminar Nasional SCAN # 4.
Hastuti, D. L. (2015a). “Komposit Bambu sebagai Inovasi Material dan Desain Aksesoris Interior yang Berbasis Green Design dan Budaya di Surakartaâ€. Jurnal Abdi Seni, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 6 no 2, 125–138.
Hastuti, D. L. (2015b). Komposit Bambu sebagai Inovasi Material dan Desain Aksesoris Interior yang Berbasis Green Design dan Budaya di Surakarta. Jurnal Abdi Seni, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6 no 2, 125–138.
Hildayanti, A. (2022). Optimizing Bamboo as an Alternative Building Material to Respond Global Architectural Challenges. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1157/1/012011/pdf
Mariana, C. dan E. M. (2013). “Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Aksesoris Interior pada PT. Cahya Sukses Decorindo di Sidoarjoâ€. Jurnal Ilmiah Agora, Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra, Surabaya., 1 No.1,.
Muhsin, Ardhiana, D. (2015). Material Bambu sebagai Konstruksi pada Great Hall Eco Campus Outward Bound. Jurnal Reka Karsa, 3 No.3.
Muliawan. (2017). Kearifan Masyarakat Desa Penglipuran Kabupaten Bangli dalam Melestarikan Tanaman Bambu dan Aplikasinya sebagai Bahan Bangunanâ€. Paduraksa, 6 no 1.
Mustakim, D. (2009). Bambu sebagai Material yang Berkelanjutan dan Affordable untuk Perumahan. Seminar Nasional Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Suriani, E. (2017). Bambu sebagai Alternatif Penerapan Material Ekologis : Potensi dan Tantangannya. EMARA Indonesian Journal of Architecture, 3, No1.
Tiaga, I. N. A. dan I. K. D. N. (2015). Studi Struktur Dan Konstruksi Pada Kerajinan Mebel Bambu Di Desa Belega, Gianyar, Bali. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 3. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/sw.v3i0.210
Woga, E. (2009). Misi, Misiologi dan evangelisasi Indonesia. Kanisius.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.