PENGOLAHAN LABU KUNING MENJADI BERBAGAI PRODUK OLAHAN PANGAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2935Keywords:
pumpkin, added value, local food, food diversification, food products.Abstract
ABSTRAK
Kecamatan Daha Selatan kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan merupakan daerah penghasil labu kuning. Selama ini labu kuning hanya dimanfaatkan untuk campuran sayuran dan kue tradisional, seperti nagasari. Untuk meningkatkan nilai tambah dan penganekaragaman pangan lokal berbasis labu kuning dilakukan pelatihan mengenai pengolahan labu kuning. Pengolahan labu kuning dibagi menjadi dua tahap, yaitu pengolahan labu kuning menjadi tepung dan pengolahan tepung labu kuning menjadi cake, kue kering, dodol dan kerupuk. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi ketrampilan dan pengetahuan pengolahan labu kuning kepada masyarakat dengan harapan dapat dikembangkan sebagai sumber ekonomi keluarga. Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta yang mewakili lima desa yang ada di kecamatan Daha Selatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk mengolah labu kuning menjadi beberapa produk olahan karena selain warna produknya menarik (kuning), rasanya enak dan produk olahan bermacam-macam. Produk olahan labu kuning oleh peserta akan diikutkan dalam pameran pembangunan yang diadakan di tingkat provinsi.
Â
Kata Kunci: labu kuning; nilai tambah; pangan lokal; penganekaragaman pangan; produk olahan  pangan.
Â
ABSTRACT
Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan District, South Borneo is a sub district which produce pumpkin. Thus far, pumpkin is only used as vegetable mixture and traditional cake, such as Nagasari. The added value and diversification of pumpkin-based products can be increased by training in pumpkin processing. There is two step of pumpkin processing. First step is to processed pumpkin into flour and then the flour could be used to made food products such as, cake, cookies, dodol and crackers. The purpose of this activity is to provide the community with skills and knowledge in processing pumpkin with the expectation it can be developed as a source of family economy. This activity was attended by 22 representatives from five villages in Daha Selatan. The result of this activity show the community processed pumpkin with enthusiasm into various products because it has appealing color (yellow) and tastes good, beside that the products could be has more variance. Pumpkin product processed by participant would be included in development exhibition held at the provincial level.
Â
Keywords: pumpkin; added value, local food; food diversification; food products.
References
Adams, G. G., Imran, S., Wang, S., Mohammad, A., Kok, S., Gray, D. A., Channell, G. A., Morris, G. A., & Harding, S. E. (2011). The hypoglycaemic effect of pumpkins as anti-diabetic and functional medicines. Food Research International, 44(4), 862–867.
Carvalho, L. M. J., PatrÃcia, G., Godoy, R. L. D. O., Pacheco, S., Henrique, P., Luiz, J., Carvalho, V. De, Regini, M., Cristina, A., Neves, L., Carolina, A., Alves, R., Rabelo, S., & Ramos, R. (2012). Total carotenoid content , α -carotene and β -carotene , of landrace pumpkins (Cucurbita moschata Duch): A preliminary study. FRIN, 47(2), 337–340.
Hassan, Z. H. (2014). Aneka Tepung Berbasis Bahan Baku Lokal Sebagai Sumber Pangan Fungsional Dalam Upaya Meningkatkan Nilai Tambah Produk Pangan Lokal. PANGAN, 23(1), 93–107.
Millati, T., Udiantoro, & Wahdah, R. (2006). Pemanfaatan Tepung Gumbili Nagara, Waluh dan Kacang Nagara sebagai Bahan Baku Industri Pengolahan Pangan. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Reza, U., Putra, B. S., & Nurba, D. (2019). Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Natrium Metabisulfit Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(3), 115–124.
Safriani, N., El Husna, N., & Rizkya, R. (2015). Pemanfaatan Pasta Labu Kuning (Cucurbita moschata) Pada Pembuatan Mi Kering. Jurnal Agroindustri, 5(2), 85–94.
Saroinsong, R. M., Mandey, L., & Lalujan, L. (2015). Pengaruh Penambahan Labu Kuning (Cucurbita moschata) Terhadap Kualitas Fisikokimia Dodol. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view/8815/8376.
Trisnawati, W., Suter, K., Suastika, K., & Putra, N. K. (2014). Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kandungan Antioksidan , Serat Pangan dan Komposisi Gizi Tepung Labu Kuning. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(4), 135–140.
Wulandari, Asyik, N., Sadimantara, & M.Syukri. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata L) Terhadap Uji Organoleptik dan Nlai Gizi Brownies Kukus Sebagai Makanan Selingan Tinggi Beta-Karoten. J. Sains Dan Teknologi Pangan, 04(3), 2188–2203.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.