PENERAPAN MODEL USAHATANI SEHAT MELALUI PENGGUNAAN PUPUK SILIKAT PLUS PADA TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3241Keywords:
farming model, silicate plus, cocoa.Abstract
ABSTRAK
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada petani kakao tentang teknik usahatani kakao yang sesuai dengan standard praktik pertanian yang baik atau Good Agriculture Practices (GAP); dan  memperkenalkan konsep usahatani sehat kepada petanik melalui penggunaan pupuk silikat plus (SiPlus). Kegiatan PKM dilakukan melalui penyuluhan secara langsung dengan cara memutarkan video tentang penerapan GAP untuk tanaman kakao dan slide tentang konsep dan penerapan bertani sehat dengan menggunakan pupuk SiPlus di balai desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 21 orang petani dan staf desa serta beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Tayangan video tentang GAP kakao difokuskan pada penerapan PSP2S (Panen sering, pemangkasan, pemupukan dan sanitasi). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tayangan video tersebut telah memberikan motivasi bagi petani kakao tentang teknik pengelolaa kebun kakao yang baik. Penggunaan SiPlus merupakan metode baru, sehat dan ramah lingkungan. Secara umum, petani sangat antusias dan menyambut baik ajakan tim PKM untuk menerapkan GAP kakao dan konsep bertani sehat dengan SiPlus. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, kombinasi metode GAP dan penerapan model usahatani sehat menggunakan SiPlus direkomendasikan untuk dapat dijadikan sebagai model usahatani kakao di KLU serta dapat disebar-luaskan ke petani kakao lainnya.
Â
Kata kunci: model usahatani; silikat plus;Â kakao.
Â
ABSTRACT
The purpose of this community service (CS) was to provide knowledge and traning to cocoa farmers that are in accordance with good Agriculture practices (GAP) standard; and introducing the concept of healthy farming through the use of silicate plus fertilizer (Si plus). This activities are carried out through direct counseling by playing a video about the application of GAP for cocoa plants and a slide about the concept of healthy farming using Si plus fertilizer. The activity was held at the Genggelang village hall. Gangga District, Noth Lombok Regency, with 21 farmers attended and village staff as well as several community leaders in the village. The video presented about GAP for cocoa is focused on implementing PSP2S (frequent harvesting, pruning, fertilizing and sanitation). The results showed that the video was motivated cocoa farmers about good cocoa garden management techniques and synergistic manner. In general, the farmes were very enthusiastic and welcome the community service team’s invitation to apply GAP for cocoa and the concept of healthy farming with Siplus . To follow-up this activity, a combination of the GAP and applying Siplus  is recommended to be used as a cocoa farming model in North Lombok Regency and it can be distributed to other cocoa farmers.
Â
Keywords: farming model; silicate plus; cocoa.
References
Armengot, L., Ferrari, L., Milz, J., Velásquez, F., Hohmann, P., & Schneider, M. (2020). Cacao agroforestry systems do not increase pest and disease incidence compared with monocultures under good cultural management practices. Crop Protection. https://doi.org/10.1016/j.cropro.2019.105047
Bélanger, R. R., Benhamou, N., & Menzies, J. G. (2003). Cytological evidence of an active role of silicon in wheat resistance to powdery mildew (Blumeria graminis f. sp. tritici). Phytopathology. https://doi.org/10.1094/PHYTO.2003.93.4.402
Fallis, A. . (2013). Analisis Teknik Pemngkasan, Pemupukan, Panen Sering dan Sanitasi (P3S) terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usaha Tani Kakao (Theobroma cacao L.) di Kabupaten Pinrang, Bantaeng dan Luwu Timur. Journal of Chemical Information and Modeling.
Firmansyah, M. A. (2010). Rekomendasi Pemupukan Umum Karet, Kelapa Sawit, Kopi dan Kakao. Litbang.
Hawa, S., Abdullah, & Usman. (2015). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Kakao Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Dinas Perkebunan Indragiri Hilir). Sistemasi.
Indriani, D., & Chanan, M. (2011). Pendampingan Pengendalian Hama Terpadu Dan Penanganan Pasca Panen Kakao Pada Kelompok Tani Kakao Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Jurnal Dedikasi.
Khaerana, K., & Gunawan, A. (2019). Pengaruh Aplikasi Pupuk Silika dalam Pengendalian Tungro. Jurnal Pertanian. https://doi.org/10.30997/jp.v10i1.1687
Lestari, W., Syarief, R., & Sumantadinata, K. (2013). Strategi Peningkatan Daya Saing Kakao Indonesia Di Pasar Internasional. Manajemen IKM.
Rosada, I. (2016). Aplikasi Pupuk Organik Melalui Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao (POD) Pada Kebun Kakao Di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba. Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. https://doi.org/10.33096/balireso.v1i1.7
Rubiyo, & Siswanto. (2012). Improvement and development production of cocoa in Indonesia. Journal of Industrial and Beverage Crops.
Saloko, S., Santoso, B. B., Hadi, A. P., & Hadi, A. P. (2018). Pengembangan Agrowisata Kampung Coklat Senara Kabupaten Lombok Utara Pra Dan Pasca Bencana Alam. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility.
Tresliyana, A., Fariyanti, A., & Rifin, A. (2004). Daya Saing Kakao Indonesia Di Pasar Internasional. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis. https://doi.org/10.17358/jma.12.2.150
Tutiliana, T. (2016). Teknik dan Manfaat Pemangkasan Pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao. L.) Di Gampong Blang Mane Kecamatan Peusangan Selatan. Jurnal Edukasi Dan Sains Biologi.
Winarsih, S. (1990). Preliminary research of the effect of shading and pruning on cocoa production. Pelita Perkebunan (a Coffee and Cocoa Research Journal). https://doi.org/10.22302/iccri.jur.pelitaperkebunan.v6i2.367
Yukamgo, E., & Yuwono, W. (2007). Peran Silikon Sebagai Unsur Bermanfaat Pada Tanaman Tebu. Ilmu Tanah Dan Lingkungan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.