GELAR TEKNOLOGI AKUAPONIK TANAMAN SAYURAN DAN BUDIDAYA LELE DALAM EMBER DI DESA BUTUH, KECAMATAN BUTUH, PURWOREJO
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4356Keywords:
aquaponics technology, vegetables, fish, bucketAbstract
ABSTRAKPertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya kegiatan industri, pertanian, dan pemukiman telah menggusur lahan budidaya sehingga dari tahun ketahun luasnya semakin berkurang. Disamping itu aktifitas penduduk akan mengakibatkan pencemaran berupa limbah organik maupun anorganik Inovasi teknologi diperlukan untuk mengantisipasi penurunan produksi tanaman dan ikan akibat penyusutan lahan budidaya dan penurunan kualitas perairan. Inovasi teknologi tersebut diharapkan mampu mengurangi limbah dan meningkatkan produktifitas persatuan luas lahan budidaya. Salah satu inovasi teknologi yang dapat diterapkan yaitu budidaya tanaman sayuran dan ikan yang terintegrasi melalui sistem akuaponik. Program Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di desa Butuh, kecamatan Butuh, kabupaten Purworejo bertujuan untuk Mengenalkan, mempraktikkan dan memotivasi masyarakat untuk dapat melakukan teknologi akuaponik sayuran dan budidaya lele dalam ember , mengisi waktu luang serta mengembangkan kemampuan budidaya sayuran dan budidaya ikan lele selain itu juga sebagai bentuk pemanfaatan pekarangan rumah atau lahan sempit menjadi efisien dan menguntungkan serta potensi meningkatnya gizi keluarga. Mitra dalam pelaksanan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok Wanita Tani Mandiri dengan anggota 16 orang. Metode yang digunakan adalah Education for Sustainable Development (EfSD) merupakan salah satu metode pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian masalah pada lingkungan masyarakat. Metode EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan dan sosial. Program kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar meliputi, 1) pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, 2) Penumbuhan dan pengembangan budidaya sayuran, dan perikanan berbasis akuaponik. Hasil pengabdian masyarakat ini berupa penguatan kelembagaan pada Kelompok Wanita Tani Mandiri mampu melaksanakan kegiatan program kegiatan dan sosialisasi dengan aktif. Dengan adanya pelatihan serta motivasi mampu menambah pengalaman dan wawasan anggota Kelompok Wanita Tani Mandiri dalam pengembangan budidaya sayuran dan ikan dalam ember.
Â
Kata kunci : teknologi akuaponik; sayuran ; ikan; ember.
Â
ABSTRACT
Population growth followed by an increase in industrial, agricultural and residential activities has displaced the cultivated land so that from year to year the area has decreased. Besides that, the activities of the population will result in pollution in the form of organic and inorganic waste. Technological innovation is needed to anticipate a decrease in plant and fish production due to shrinkage of cultivated land and a decrease in water quality. This technological innovation is expected to be able to reduce waste and increase the productivity of the cultivated land area. One of the technological innovations that can be applied is the integrated cultivation of vegetables and fish through an aquaponics system. The Community Service Program implemented in the village of Butuh, sub-district of Butuh , Purworejo district with aims to introduce, practice and motivate the community to be able to do vegetable aquaponics technology and cultivate catfish in buckets, fill their spare time and develop the ability to cultivate vegetables and catfish cultivation as well as a form of utilization of house yards or narrow land becomes efficient and profitable as well as the potential for increasing family nutrition. Partners in implementing this community service are the Independen Farmer Women’s group with 16 members. The method used is Education for Sustainable Development (EfSD), which is a community service method that is oriented towards solving problems in the community environment. The EfSD method emphasizes 3 pillars, namely economic, ecological or environmental and social. The program of activities carried out in general includes, 1) community empowerment through institutional strengthening and improvement of the quality of human resources, 2) cultivation and development of vegetables and aquaponics-based fisheries. The result of this community service is in the form of institutional strengthening in the Independent Women Farmers Group being able to carry out program activities and socialization activities actively. With the training and motivation to be able to add to the experience and insight of the members of the Independent Women Farmers Group in developing vegetable and fish cultivation in buckets.
Â
Keywords :. aquaponics technology; vegetables; fish; bucket
References
Adiwidja, & Rahmat. (1997). Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoeaereptan )Kultivar Sutera Pada Inceptisols Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian UNPAD.
BPS. (2019). Kabupaten Purworejo dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik, 371.
Diver, S. (2006). Aquaponic-integration hydroponic with aquaculture. National Centre of Appropriate Technology. Department of Agriculture’s Rural Bussiness Cooperative Service. P. Water, 1–28. http://ecobase21.mytinkuy.com/publication/file/86/aquaponic.pdf
Hastuti, S., Subandiyono, dan, pengajar pada Program Studi Budidaya Perairan, S., Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, J., Diponegoro Jl Soedarto, U., & Tembalang, S. (2014). PERFORMA PRODUKSI IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus, Burch) YANG DIPELIHARA DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOC Production Performance of African Catfish (Clarias gariepinus, burch) were Rearing with Biofloc technology. Jurnal Saintek PerikananIndonesian Journal of Fisheries Science and Technology), 10(1), 37–42.
Rahardi, F., Palungkun, R., & Budiarti, A. (2004). Agribisnis tanaman sayur. Penebar Swadaya.
Setijaningsih, L., & Umar., C. (2015). Pengaruh Lama Retensi Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Budidaya Sistem Akuaponik dengan Tanaman Kangkung. Berita Biologi, 14(1), 69–79. https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/view/2859
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (22nd ed.). Alfabeta.
Supendi, M., & Maulana, R. (2015). Teknik Pembesaran Ikan Lele dengan sistem akuaponik. In Bul. Tek. Lit. Akuakultur: Vol. 13 No 2. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar. Sempur Bogor.
Supendi, M., Maulana, R., & Fajar, S. (2015). Teknik Budidaya Yumina-Bumina sistem Aliran Atas di Bak Terpal. In Bul. Tek. Lit. Akuakultur: Vol. 13 No 1. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar Bogor.
Wicaksana. (2015). Budidaya Ikan Dalam Ember “Budikdamber†dengan Aquaponik di Lahan Sempit. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, VII(2013), 129–136. http://jurnal.polinela.ac.id/index.php/PROSIDING
Wijaya, O., Rahardja, B. S., & Prayogo. (2014). Pengaruh Padat Tebar Ikan Lele Terhadap Laju Pertumbuhan Dan Survival Rate Pada Sistem Akuaponik [ The Effect Of Stocking Density On Survival Rate And Grow Rate Of Aquaponic System]. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 6(1), 55. https://doi.org/10.20473/jipk.v6i1.11382
Yunus, T., . H., & Tuiyo, R. (2014). Pengaruh Padat Penebaran Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. 2(September). http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/nike/article/view/1267
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.