PKM: KELOMPOK USAHA KERIPIK PISANG “CINTA†DAN “ROMANTIS†MANURUN KHAS BANJAR DI BANJARBARU DAN MARTAPURA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v1i2.461Keywords:
UKM Keripik Pisang, Teknologi Tepat Guna, Manajemen Usaha, PIRT, Jaringan PemasaranAbstract
Desa Pesayangan , Kec. Martapura, Kab. Banjar merupakan salah satu penghasil buah pisang. Di DesaPesayangan terdapat beberapa UKM keripik Pisang sebagai usaha utama masyarakat. Selain di
Martapura terdapat pula UKM keripik Pisang yang berada di desa Guntung Manggis Kecamatan
Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Dua UKM diataranya yang menjadi mitra kegiatan PKM adalah UKM
Mawar penghasil keripik Pisang “CINTA†di Guntung Manggis Banjarbaru dan UKM Kenanga penghasil
keripik Pisang “ROMANTIS†di Pesayangan Martapura.Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari
dua kelompok UKM keripik pisang terdapat beberapa masalah dan kendala dalam menjalankan
usaha keripik pisang. Kendala dan masalah tersebut adalah proses produksi, belum adanya
diversifikasi rasa, belum adanya ijin usaha atau PIRT dan menejemen usaha. Pembuatan atau produksi
keripik pisang masih menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan secara manual, sehingga
produksi tidak optimal dan berakibat tidak dapat memenuhi permintaan pasar, belum adanya
diversifikasi rasa, dan belum adanya nomor ijin usaha atau PIRT, selain itu menejemen usaha yang
masih konvensional, yaitu mencampurkan antara keuangan rumah tangga dan keuangan UKM,
menyebabkan tidak diketahuinya untung rugi dari usaha keripik pisang tersebut. Hal ini menjadikan
usaha keripik pisang di Guntung Manggis dan Pesayangan belum berkembang. Hal ini juga yang
menyebabkan daya saing keripik pisang produksi UKM Mawar desa Guntung Manggis dan UKM
Kenanga desa Pesayangan belum bisa bersaing dengan produk dari Jawa yang dikemas sangat bagus
dan serta variasi rasa yang menarik.Hasil Luaran yang dicapai dari program PKM ini khususnya untuk
pihak mitra adalah: terdapat peralatan produksi keripik pisang, peningkatan produksi keripik pisang
hingga 50% dari 4 tandon per minggu menjadi 6 tandon perminggu, meningkatkan pendapatan UKM
keripik pisang hingga 45% dari 1,5 Juta perbulan menjadi 2 Juta perbulan, terdapat variasi rasa keripik,
terdapat ijin usaha atau PIRT (Proses), terdapat kemasan yang menarik untuk mengemas keripik
pisang dan terdapat jalinan kerja sama dengan minimarket dan toko oleh-oleh untuk memperluas
jaringan pemasaran.
References
Anonim, 2000. Teknologi Tepat Guna. Ditjen
Pemberdayaan Masyarakat Desa
kerjasama dengan Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri. Jakarta.
Dinas Perkebunan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Banjar. 2014. Data produksi
Umbi-Umbian dan Buah-buahan. 2011.
Dinas Perindustrian dan perdagangan kabupaten
Banjar 2015. Data industri kecil/kerajinan
di Kabupaten banjar tahun 2014.
Dinas pertanian tanaman pangan dan Hortilultura
Kabupaten Banjar. 2015. Data Jumlah
produksi tanaman Pangan tahun 2014.
LPPM. 2016. Rekap Kegiatan Lembaga
Pengabdian Masyarakat Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Widowati, S, N. Richana, Suarni, P. Raharto, IGP.
Sarasutha. 2001. Studi Potensi dan
Peningkatan Dayaguna Sumber Pangan
Lokal Untuk Penganekaragaman Pangan
di Sulawesi Selatan. Lap. Hasil Penelitian.
Puslitbangtan, Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.