EDUKASI KESEHATAN TERKAIT UPAYA SWAMEDIKASI PENYAKIT OSTEOARTHRITIS PADA LANSIA

Authors

  • Rea Ariyanti STIKes Panti Waluya Malang
  • Nanta Sigit STIKes Panti Waluya Malang
  • Luluk Anisyah STIKes Panti Waluya Malang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4802

Keywords:

health education, elderly, osteoarthritis, self-medication.

Abstract

ABSTRAK

Osteoarthritis adalah salah satu penyakit degeneratif yang paling sering mengenai lansia. Penyakit ini hampir 70% dialami oleh mereka yang berusia diatas 50 tahun, dan menyebabkan kegagalan fungsi yang dapat mengurangi kualitas hidup manusia seperti terhambatnya ruang gerak penderita, penurunan kemampuan kerja, nyeri hebat dan cacat. Sebanyak 80% penderita mengalami keterbatasan dalam bergerak, dan sisanya bahkan tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan menunjukkan bahwa masih banyaknya kader kesehatan yang belum mengetahui upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia. Selain itu diketahui pula Mayoritas pendidikan formal yang ditempuh oleh penduduk di Kelurahan Karang Anyar adalah SLTA (34,6%), diikuti dengan SD (21,9%), SLTP (20,8%), dan PT (5,7%), sisanya belum sekolah/belum tamat SD (17%). Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader kesehatan terhadap upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis, sehingga dengan adanya peningkatan pemahaman diharapkan para lansia dan kader dapat melakukan upaya pengobatan secara mandiri penyakit osteoartritis. Kegiatan ini meliputi survei awal, pendidikan kesehatan melalui pemberian materi dan video pembelajaran, serta melaksanakan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan kemitraan ini adalah adanya peningkatan pemahaman kader kesehatan terkait upaya swamedikasi penyakit osteoarthritis pada lansia di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan yang dibuktikan dengan adanya  peningkatan nilai saat pre-test sebesar 62,00 dan meningkat menjadi 86,00 saat post-test.

 

Kata kunci: edukasi kesehatan; lansia; osteoarthritis; swamedikasi.

 

ABSTRACT

Osteoarthritis is one of the most common degenerative diseases affecting the elderly. This disease is  almost 70% experienced by those aged over 50 years, and causes malfunctions that can reduce the quality of human life such as obstruction of the patient's range of motion, decreased ability to work, severe pain, and disability. As many as 80% of patients experience limitations in moving, and the rest cannot even carry out daily activities. Based on a preliminary study conducted in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, it shows that there are still many health cadres who do not know about self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly. In ad dition, it is also known that the majority of formal education taken by residents in Kelurahan Karang Anyar is Senior High school (34.6%), followed by Elementary School (21.9%), Junior High School (20.8%) and PT (5.7%), the rest have not attended school / have not finished elementary school (17%). This partnership program aims to increase the understanding of health cadres towards self-medication efforts for osteoarthritis so that with an increased understanding, it is h oped that the elderly and cadres can make efforts to treat osteoarthritis independently. These activities include initial surveys, health education through the provision of learning materials and videos, as well as conducting interactive discussions. The result of this partnership activity is an increase in the understanding of health cadres regarding self-medication efforts for osteoarthritis in the elderly in Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan as evidenced by an increase in the pre-test score of 54.00 and increased to 86.00 when post-test.

 

Keywords: health education; elderly; osteoarthritis; self-medication.

Author Biography

Rea Ariyanti, STIKes Panti Waluya Malang


References

Aris, M. (2015). The Relations Between Obesity and Osteoarthritis Knee in Elderly Patients. J Majority, 4(5), 110-116.

Center for Disease Control and Prevention (CDC). (2014). Osteoarthritis. Diakses pada tanggal 26 Maret 2020 dari http://www.cdc.gov/arthritis/basics/osteoarthritis.html

Ignativicius, S., Workman. (2015). Medical-Surgical Nursing: Patient-Centered Collaborative Care (8th ed). St.Louis, Missouri: Elsevier

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Diakses pada tanggal 26 Maret 2020 dari http://www.depkes.go.id

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Riset Kesehata Dasar (Riskesdas): Penyakit Tidak Menular:Sendi Rematik Encok. Hal 94. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI: Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Menepis Serangan Osteoartritis. Diakses pada tanggal 26 Maret 2020 dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-p2ptm/

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Situasi Lanjut Usia (LANSIA) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Kholifah, S (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta: Kementerian Keseharan Republik Indonesia: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badang Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Martahayu, Vika., Yuanita. (2021). Penyuluhan Kesehatan di Masa Pandemi dan New Normal Menggunakan Media Edukatif Berbasis Aduio Visual. Vol 4 (2), April 2021. SELAPARANG: Jurnal pengabdian Masyarakat Berkemajuan

Meiner, Sue E. (2011). Gerontology Nursing, Fourth Edition. United States of America: Elsevier Mosby

Nisak R, Maimunah S, Admadi T. (2018). Upay Pemberdayaan Masyarakat Melalui Deteksi Dini Pengendalian Penyakit Degeneratif pada Lansia di Dusun Karang Pucang, Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Wilayah Kerja Puskesmas Pitu, Kabupaten Ngawi. Ngawi: Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi

Prieharti dan Mumpuni, Y. (2017). Deteksi: Osteoartritis vs Osteoporosis Perbedaan, Seluk Beluk dan Penanganan. Yogyakarta: Rapha Publishing

Rahmawati, R., Kusuma FHD., Widiani, E. (2012). Analisis Faktor Risiko Kejadian Osteoartritis (Sendi Lutut) pada pasien Lanjut Usia, Journal of Ners Community. Vol 3:2, 151-158.

Susilawati, L., Tirtayasa, K., dan Lesmana, SI. (2015). Latihan Closed Kinetic Chain Lebih baik Daripada Open Kinetic Chain untuk Meningkatkan Kemampuan Fungsional pada Osteoarthritis Lutut setelah Pemberian Micro Wave Diatherny (MWD) dan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation. Vol 3(10, 26-34

Tika, Pradnya dan Aryana, W. (2018). Hubungan Antara Tingkat Nyeri Berdasarkan Numerical Rating Scale dengan Intensitas Osteoartritis Secara Radiologi Menurut Kallgren-Lawrence Grading System Pada Penderita Osteoartritis Lutut di Rumah Sakit Sanglah. E-Journal Medika. Vol 7(6), Juni 2018. Hal 1-8

WHO. (2016). Osteoarthritis (online). Diakses pada tanggal 26 Maret 2020 dari http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_12Osteo.pdf).

Downloads

Published

2021-10-27

Issue

Section

Articles