PELATIHAN BLENDED LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.5401Keywords:
learning, blended learningAbstract
ABSTRAK
Bergesernya pola belajar pada masa pandemi ini menjadi inspirasi terlaksananya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Dimulai dengan belajar penuh dari rumah hingga masuk sekolah secara bergantian. Mitra pada kegiatan ini adalah MTs NW Kilang Yang terletak di Kecamatan Montong Gading. Permasalahan utama yang dihadapi guru-guru adalah belum memahami bagaimana proses belajar secara daring baik secara full mauoun secara blended learning. Hal tersebut berdampak pada belajar hanya dilakukan secara tatap muka selebihnya diberikan PR untuk dikerjakan di rumah. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan guru-guru MTs NW Kilang agar bisa melaksanakan belajar secara daring dimulai dengan blanded learning. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka langsung dengan metode seminar, praktik dan tanya jawab. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari 10 orang peserta yang berasal dari berbagai guru Mata pelajaran. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, diharapkan peserta pelatihan mampu memahami konsep blended learning secara baik serta mampu menerapkankannya dikelas masing-masing. Pelaksanaan blended learning dengan google classroom dipilih karena google classroom sudah lebih familiar di kalangan peserta dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk tahap pembelajaran penggunaan google classroom merupakan pilihan yang tepat. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu tahap persiapan dimana pelaksana kegiatan berdiskusi dengan pihak sekolah mengenai permasalahan yang dihadapi selama pandemi sehingga perlu dicarikan solusi yang tepat. Tahapan kedua adalah pelaksanaan kegiatan, dimana pelaksanaan kegiatan dan jenis kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini tergantung dari hasil diskusi pada tahap persiapan.
Â
Kata kunci: pembelajaran; blended learning
Â
ABSTRACT
The change in learning patterns during this pandemic has inspired the implementation of this Community Service activity. Starting with full learning from home to attending school alternately. The partner in this activity is MTs NW Kilang which is located in Montong Gading District. The main problem faced by teachers is that they do not understand how the online learning process is carried out either in full or in blended learning. This has an impact on learning only done face-to-face, the rest are given homework to do at home. This activity aims to prepare MTs NW Kilang teachers to be able to carry out online learning starting with blended learning. This activity is carried out face-to-face with the method of seminars, practice and question and answer. Participants in this activity consisted of 10 participants from various subject teachers. After this activity is carried out, it is hoped that the training participants will be able to understand the concept of blended learning well and be able to apply it in their respective classes. The implementation of blended learning with Google Classroom was chosen because Google Classroom was more familiar among the participants than the others. For the learning stage, the use of Google Classroom is the right choice. There are several stages carried out in this activity, namely the preparation stage where the implementer of the activity discusses with the school about the problems faced during the pandemic so that it is necessary to find the right solution. The second stage is the implementation of activities, where the implementation of activities and the types of activities carried out at this stage depend on the results of discussions at the preparation stage..
Â
Keywords: learning; blended learning
References
Graham, C. R. (2006). Blended Learning Systems. The Handbook of Blended Learning, 3–21
Husamah. (2014). PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) Terampil Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-To-Face, E-learning Offline-Online, dan Mobile Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka
I Ketut Widiare. (2018). Blanded Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Era Digital. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya. 2 (2)
Irawan, E. (2019). Digitalisasi Madrasah di Era Revolusi Industri 4.0: Refleksi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Ponorogo. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(2), 160–168.
Wardana, DN dkk. (2018). Daya Tarik Pembelajaran Di Era 21 Dengan Blended Learning. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan. 1 (1)
Ratna Sari, Anisa. (2013). Strategi Blended Learning Untuk Peningkatan Kemandirian Belajar Dan kemampuan Critical Thingking Mahasiswa Di era . XI. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 11 (2).
Staker,H., Horn, M.B. (2012). Classifying K-12 Blended Learning. Innosight Institute
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.