PENGUATAN MASYARAKAT DESA PANYAMPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR MELALUI EDUKASI STUNTING
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6256Keywords:
stunting education, panyampa villageAbstract
ABSTRAK
Desa Panyampa terletak di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan penelitian Indeks Pembangunan Manusia tahun 2019, Desa Panyampa merupakan salah satu desa dengan angka kasus stunting yang cukup tinggi. Stunting merupakan kondisi tidak tercukupinya gizi anak yang menyebabkan permasalahan pada tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat perihal stunting terutama mengenai pentingnya kecukupan gizi dalam pertumbuhan anak pada 1000 hari pertama kehidupan. Metode yang dilakukan adalah Edukasi Stunting melalui penyampaian materi oleh narasumber kompeten yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan konsultasi. Hasil evaluasi kepuasan kegiatan Edukasi Stunting menunjukkan bahwa sebagain besar peserta berusia 25-34 tahun dan kini telah memiliki dua hingga lebih dari tiga orang anak. Sebanyak 65,31% peserta merasa sangat setuju bahwa narasumber menyampaikan materi dengan baik serta memberi tanggapan yang baik terhadap pertanyaan peserta. Peserta juga memperoleh informasi yang baru mengenai stunting melalui kegiatan ini.
Â
Kata kunci: edukasi stunting; desa panyampa
Â
ABSTRACT
Panyampa Village is located in Campalagian District, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi Province. Based on the 2019 Human Development Index research, Panyampa Village is one of the villages with a high enough number of stunting cases. Stunting is a condition of inadequate child nutrition that causes problems in child growth and development. This community service activity aims to increase public knowledge and understanding about stunting, especially regarding the importance of adequate nutrition in children's growth in the first 1000 days of life. The method used is Stunting Education through the material presentation by competent resource persons followed by questions and answers then consultations sessions. The results of the satisfaction evaluation of Stunting Education activities show that most of the participants are aged 25-34 years old and now have two or more than three children. A total of 65.31% of the participants strongly agreed that the resource persons conveyed the material well and gave good responses to the participants' questions. Participants also received new information about stunting through this activity.
Â
Keywords: stunting education; panyampa village
ÂReferences
Aryastami, N.I., & Tarigan, I. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 45(4). 233-240.
Azrimaidaliza, Annisa, Khairany, Y., Prativa, N., Adrianus, R., Salmah, M.P. (2019). Optimalisasi Tumbuh Kembang Balita Melalui Promosi Gizi Seimbang di Kecamatan Koto Tangah Padang. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 3(2). 17-26.
Fitriani, A., Gurnida, D.A., Rachmawati, A. (2020). Faktor- Faktor Yang Berasosiasi pada Kejadian Stunting pada Bayi di Bawah Dua Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Pandrah Kabupaten Bireuen. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 8(3). 483-492.
Hamzah, S.R., & Hamzah, B. (2020). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi pada Masyarakat di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia. 1(4). 229-235
Indrastuti, Sari, A.P., & Nuraliah. (2020). Karakteristik Keluarga dan Pola Konsumsi Pangan Balita di Wilayah Locus Stunting Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar. Journal of Borneo Holistic Health. 3(2). 151-158.
Isni, K., & Dinni, S.M. (2020). Pelatihan Pengukuran Status Gizi Balita sebagai Upaya Pencegahan Stunting Sejak Dini pada Ibu di Dusun Randugunting, Sleman, DIY. Panrita Abdi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 4(1). 60-68.
Pandang, A., Hajati, K., & Sapiah, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Barat. [Laporan Kegiatan] Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Barat.
Rahayu, A., & Khairiyati, L. (2014). Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak 6-23 Bulan. Nutrition and Food Research. 37(2). 129-136.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11(1). 225-229.
Saputri, R.A. & Tumangger, J. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting di Indonesia. Journal of Political Issue. 1(1). 3-10.
Sutarto., Mayasari, D., Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko, dan Pencegahannya. J Agromedicine. 5(1). 540-545.
Wati, S.K., Kusyani, A., Fitriyah, E.T. (2021). Pengaruh Faktor Ibu (Pengetahuan Ibu, Pemberian ASI-Eksklusif & MP-ASI) terhadap Kejadian Stunting pada Anak. Journal of Health Science Community. 2(1). 1-13.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.