PELATIHAN IMPLEMENTASI BUDAYA MUTU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SDN GUGUS I PEMENANG LOMBOK UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6484Keywords:
community dedication, quality culture, local wisdom.Abstract
ABSTRAK
Budaya mutu merupakan seperangkat nilai, norma serta keyakinan yang termanifestasi dalam aktivitas, perilaku, dan simbol di sekolah agar mencapai keunggulan yang diinginkan dan diharapkan sehingga tercapai akuntabilitas sekolah. Berbagai terobosan baru harus terus dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dasar tentang budaya mutu sehingga pelayanan di bidang pendidikan dapat dilakukan secara terorganisir dan professional di lingkungan sekolah. Dalam rangka membangun budaya mutu pada level kelembagaan sangat membutuhkan keseriusan dari semua elemen sekolah. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan budaya mutu. Sehubungan dengan itu maka tim pengabdian masyarakat dari Program Studi PGSD FKIP Universitas Mataram melakukan pelatihan implementasi budaya mutu berbasis kearifan lokal di SDN Gugus I Pemenang. Tujuannya adalah setelah mengikuti kegiatan ini, guru dan kepala sekolah dapat membangun budaya mutu di lingkungan sekolah masing-masing agar dapat lebih baik dari sebelumnya. Â Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan guru dan kepala sekolah dari Gugus 1 Pemenang yang berjumlah 20 peserta. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan secara offline yaitu di Sekolah SDN 3 Pemenang. Kegiatan dilakukan dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan covid 19. Kegiatan berjalan dengan sangat lancar. Respons peserta terhadap pelaksanaan kegiatan sangat baik.
Â
Kata kunci: pengabdian masyarakat; budaya mutu; kearifan lokal.
Â
ABSTRACT
Quality culture is a set of values, norms, and beliefs that are manifested in activities, behaviors, and symbols in schools to achieve the desired and expected excellence so that school accountability is achieved. Various breakthroughs must continue to be made as an effort to improve the basic understanding of a quality culture so that services in the field of education can be carried out in an organized and professional manner in the school environment. Building a quality culture at the institutional level really requires seriousness from all elements of the school. One way is to take part in training related to quality culture. In this regard, the community service team from the PGSD FKIP Study Program at the University of Mataram conducted training on the implementation of a quality culture based on local wisdom at SDN Cluster I Pemenang. The goal is that after participating in this activity, teachers and principals can build a quality culture in their respective schools so that they can be better than before. This community service activity consists of three stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and evaluation stage. This activity was attended by representatives of teachers and school principals from Cluster 1 Pemenang, totaling 20 participants. The implementation of training activities is carried out offline, namely at SDN 3 Pemenang School. The activity was carried out by following the recommendations for the Covid 19 health protocol. The activity went very smoothly. The response of the participants to the implementation of the activity was very good.
Â
Keywords: community dedication; quality culture; local wisdom.References
Amin, N., & Siswanto, F. (2018). Budaya Pendidikan, Budaya Organisasi Dan Budaya Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Al-Tanzim Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 94–106.
Anwar, S. (2014). Pengembangan Budaya Mutu Dalam Meningkatkan Kualitas Madrasah Di Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Kota Bandar Lampung. ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman, 14(2), 455–490.
Dinata, K. B. (2021). Literasi Digital Dalam Pembelajaran Daring. Jurnal Eksponen, 11(1), 21–27.
Diputra, K. S., Tristiantari, N. K. D., & Jayanta, I. N. L. (2020). Gerakan Literasi Digital Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar. JCES (Journal of Character Education Society), 3(1), 118–128. http://journal.ummat.ac.id/index.php/JCES
Hendriana, E. C., & Jacobus, A. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Melalui Kegiatan Pembiasaan Dan Keteladanan. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 3(02), 249. https://doi.org/10.32678/tarbawi.v3i02.1952
Lisum, K., & Ratnauli Sianturi, S. (2020). Pelatihan E-Learning Untuk Menguatkan Peran Dosen Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Keperawatan. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 241. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2418
Mashudi, I. (2021). Dampak Komitmen dan Budaya Mutu Terhadap Kinerja Guru. Ideas Publishing.
Midun, H. (2017). Membangun Budaya Mutu dan Unggul di Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 9(1), 50–59.
Rahmat, A. (2020). Kepemimpinan Pendidikan. Zahir Publishing.
Said, A. (2018). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melestarikan Budaya Mutu Sekolah. EVALUASI, 2(1), 257–273.
Suyitno, I. (2012). Pengembangan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Berwawasan Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1307
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.