DIVERSIFIKASI DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH TAHU DESA SUMBERMULYO KABUPATEN JOMBANG
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7713Keywords:
solid waste, liquid waste, tahu nigarinAbstract
ABSTRAK
Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam peningkatan wawasan, pengetahuan dalam hal mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah hasil olahan tahu baik berupa limbah padat ataupun cair,serta memberikan keterampilan dalam mengelola ampas tahu menjadi tepung yang digunakan untuk olahan bahan kue. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu sosialisasi dan praktek langsung. Prosedur yang digunakan tahap observasi, perencanaan, pelaksanaan, refleksi, penyusunan laporan. Adapun hasil pengabdian pada masyarakat sebagian masyarakat sudah mulai membuat sendiri tepung dari ampas tahu untuk dibuat berbagai macam olahan kue dan membuat pupuk cair. Setelah adanya pengabdian ini, masyarakat Sumber Mulyo khusunya para ibu rumah tangga mengembangkan usaha sampingan dengan berjualan kue hasil dari sari tepung ampas tahu. Sedangkan anggota GAPOKTAN Desa SumberMulyo mulai membuat inovasi limbah cair olahan tahu menjadi pupuk cair organik. Namun, agar hasil dari pengabdian masyarakat ini dapat diaplikasikan maka perlu adanya pendampingan yang berkelanjutan dan memberikan motivasi.
Â
Kata kunci: limbah padat; limbah cair; tahu nigarin
Â
ABSTRACT
This community service aims to assist the community in increasing insight, knowledge in terms of reducing environmental pollution caused by processed tofu waste in the form of solid or liquid waste, as well as providing skills in managing tofu dregs into flour used for processing cake ingredients. The method used in this service is socialization and direct practice. The procedures used are the stages of observation, planning, implementation, reflection, and preparation of reports. As for the results of community service, some people have started to make their own flour from tofu dregs to make various kinds of cakes and make liquid fertilizer. After this service, the Sumber Mulyo community, especially housewives, developed a side business by selling cakes made from tofu pulp flour. Meanwhile, members of GAPOKTAN in SumberMulyo Village began to innovate liquid waste processed tofu into organic liquid fertilizer. However, so that the results of this community service can be applied, it is necessary to have ongoing assistance and provide motivation.
Â
Keywords: solid waste; liquid waste; tahu nigarin
References
Gardjito, Murdijati dan Indarti, Retno. (2014). Pendidikan Konsumsi Pangan.Jakarta: Kencana.
Noor, Tami Fara D. (2012). Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Pada Pembuatan Produk Cookies. Yogyakarta: UNY.
Rahayu, S. (2012). Teknologi Proses Pembuatan Tahu. Yogyakarta: Kanisius.
Samsudin, W., Selomo, M., & Natsir, M. F. (2018). Pengolahan limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan effektive mikroorganisme-4 (EM-4). Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2).
Suhartini, S dan N, Hidayat. (2005). Aneka olahan Ampas Tahu. Cetakan I. Syrabaya: Trubus Agrisarana.
Warsito, H., Rindiani, Nurdyansyah, F. (2015). Ilmu Bahan Makanan Dasar. Yogyakarta: Nuha Medika.
Widaningrum, I. (2015). Teknologi pembuatan tahu yang ramah lingkungan (bebas limbah). Jurnal Dedikasi, 12.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.