EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.9688Keywords:
education, dengue, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), West Nusa Tenggara, level of knowledgeAbstract
ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik.
Â
Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan Â
Â
ABSTRACT
Â
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%.
Â
Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
References
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI. (2019, Juni 13). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Diambil kembali dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI: https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
Indang, N., Towidjojo, V.D. and Syahriel, M. (2022) ‘HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTI NYAMUK UNTUK MENCEGAH TERJADINYA Demam Berdarah Dengue (DBD) DI BIROBULI SELATAN’, Medica Tadulako : Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 7(1), pp. 45–49.
Manalu, H.S.P. and Munif, A. (2016) ‘Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jawa Barat dan Kalimantan Barat’, ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies, 8(2), pp. 69–76.
Notoatmodjo, S. (2003) Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta: Andi Offset.
Setyaningsih, W., & Setyawan, D. A. (2010). Peningkatan Kemandirian Kader Kesehatan Dalam Melakukan Upaya Pencegahan Penyakit DBD Melalui Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Surakarta: Jurusan Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta Kementerian Kesehatan RI.
Sinaga, S. and Damanik, C. (2021) ‘UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN KONSELING INFORMASI EDUKASI MENGENAI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DAN PENERAPAN PHBS UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT DBD’, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata, 1(1), pp. 31–40.
Sukohar, A. (2014) ‘Demam Berdarah Dengue (DBD)’, Jurnal Medula, 2(02). Available at: https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/311 (Accessed: 16 December 2022).
CNN Indonesia. (2022, Juni 16). Kasus Kematian DBD Capai 432 Orang Sepanjang 2022. Diambil kembali dari CNN Indonesia : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220616092804-20-809608/kasus-kematian-dbd-capai-432-orang-sepanjang-2022
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2022, April 6). Jumlah Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Provinsi NTB. Diambil kembali dari NTB SATU DATA: https://data.ntbprov.go.id/dataset/jumlah-kasus-demam-berdarah-dangue-dbd-di-provinsi-ntb
Marini, & Sitorus, H. (2019). Beberapa Tanaman yang Berpotensi Sebagai Repelen di Indonesia. SPIRAKEL, Vol. 11 No.1, 24-33.
Millati, F. F., & Sofian, F. F. (2018). Review Artikel : Kandungan Senyawa Minyak Atsiri Pada Tanaman Pengusir Nyamuk. Farmaka Volume 16 No. 2, 572-580.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.