EDUKASI KONSUMSI OBAT NYERI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN SWAMEDIKASI MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i3.9963Keywords:
painful, self-medication, rationalization.Abstract
ABSTRAK
Nyeri merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau yang berpotensi untuk rusak. Unsur utama yang harus ada untuk dikatakan nyeri adalah rasa tidak menyenangkan. Ketidakmampuan untuk menghilangkan nyeri dapat menimbulkan ketidakberdayaan dan putus asa, yang dapat menjadikan predisposisi depresi kronik. Nyeri yang tidak teratasi akan menghambat penyembuhan, mengurangi kepuasan pasien, mengakibatkan perawatan menjadi lama, dan meningkatkan biaya perawatan di rumah sakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat nyeri dan mengetahui kepuasan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang sebanyak 1 kali kegiatan melalui meeting zoom. Dari hasil evaluasi kegiatan, menunjukkan bahwa masyarakat merasa sangat puas dengan adanya kegiatan ini. Hasil kepuasan ini di konversikan dalam bentuk sangat setuju sebesar 60% dan masyarakat setuju 40%. Hasil kuesioner pengetahuan yang dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil signifikansi p<0,05.
Â
Kata kunci: nyeri; swamedikasi; rasionalisasi.
Â
ABSTRACT
Pain is an unpleasant event due to tissue damage or which has the potential to be damaged. The main element that must exist for pain to be said is unpleasantness. The inability to relieve pain can lead to helplessness and hopelessness, which can predispose to chronic depression. Unresolved pain will hinder healing, reduce patient satisfaction, result in lengthy treatment, and increase the cost of hospitalization. This community service activity aims to increase public knowledge about pain medicine and find out community satisfaction. This activity was carried out on Jalan Kwaron 1 RT 13 RW 02 Bangetayu Kulon Village, Semarang City for 1 activity through a zoom meeting. From the results of the evaluation of activities, it shows that the community is very satisfied with this activity. The results of this satisfaction are converted in the form of strongly agree by 60% and the community agrees 40%. The results of the knowledge questionnaire distributed before and after community service activities showed a significance result of p<0.05.
Â
Keywords: painful; self-medication; rationalization.
References
Anesthesiologists, American Society of. 2012. “ASA Guidelines - Acute Pain Management.†(2).
I Putu Eka Widyadharma. 2015. “Efektivitas Pregabalin Untuk Terapi Nyeri Kronis: Evidence-Based Review.†Continuing Professional Development Continuin.
Rakhmawati Emril, Dessy et al. 2018. 1 Jurnal Sinaps THE PATTERN OF NEUROPATHIC PAIN MANAGEMENT AT PRIMARY HEALTH CARE IN BANDA ACEH.
Wijaya, I Putu Artha. 2016. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri Pasien Pasca Bedah Abdomen Dalam Konteks Asuhan Keperawatan.†Jurnal Dunia Kesehatan 5(1): 1–14. Wijaya, I. P. A. (2016). Analisis faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pasien pasca bedah abdomen dalam konteks asuhan keperawatan. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), 1–14. Artha, I. P. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri Pasien Pas.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles.
Selaparang : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.